Skenario II
ASUHAN
KEPERAWATAN DENGAN PRE-EKLAMSIA
A.
TUJUAN
Setelah mempelajari scenario
ini,mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan kepada ibu hamil
dengan pre- eklamsia.
B.
SKENARIO
Seorang perempuan usia
36 th G1P0A0 hamil 32 minggu, BB 78 Kg (sebelum hamil 50 kg), wajah, tangan dan
kakinya tampak udema. Klien mengeluh lemas, headache, sering mual, dan kadang2
muntah, sesak nafas terutama saat posisi tidur terlentang. Pemeriksaan klinis
didapatkan TD 180/110 mmHg, peningkatan tekanan darah terjadi seja usia kehamilan 20 mgg.
Pemeriksaan urine tamping didapatkan 350 mg/ 24 jam. Proteinuria 5 g/24 jam, HB
9 mg/dl. Pemeriksaan reflex patella menunjukkan hiperekstensi. Tidak terdapat
riwayat tekanaan darah tinggi sebelum kehamilan. Klien 2 kali memeriksakan
kehamilannya yaitu pada saat terlambat menstruasi dan pada usia kehamilan 20
mgg. Hal ini karena kesibukannya sebagai karyawti swasta dengn jam kerja :
07.00 – 17.00 WIB. Suaminya bekerja di luar kota, pulang setiap 2 mgg sekali.
1.
Step
1
Mengklarifikasi istilah dalam kasus:
a. Headache : Sakit kepala
b. Hiperekstensi : Ekstensi yang berlebih
c. Proteinuria : Protein dalam urine.
2.
Step
2
Menetapkan permasalahan dasar:
a. Apa
yang menyebabkan klien lemas, mual dan muntah?
b. Mengapa
tanga dan kaki udema?
c. Mengapa
sesak nafas saat telentang?
d. Mengapa
Tekanan darah tinggi mulai saat
kehamilan 20 mgg?
e. Apa
penyebab dari kenaikan BB?
f. Apa
yang menyebabkan reflex patela hiperekstensi?
g. Berapakah
TD normal bumil?
h. Apakah
peningkatan BB bumil ada kasus masih normal? Jika tidak berapa peningkatan
normal pada bumil?
i.
Apa yang dimaksud dengan pre-eklamsia?
j.
Apa tanda dan gejala pre-eklamsia?
k. Apa
saja komplikasi pre-eklamsia?
l.
Apa saja macam2 pre-eklamsia?
m. Apa
yang menyebabkan pre-eklamsia?
n. Siapa
saja factor resiko terkena pre-eklamsia?
o. Bagaimana
penatalaksaan pre-eklamsia?
p. Bagaimana
patofisiologi pre-eklamsia?
q. Apa
saja pemeriksaan penunjang pre-eklamsia?
r.
Bagaimana asuhan keperawatan
pre-eklamsia?
3.
Step
3
Menganalisis masalah:
a. Sesak
nafas saat baring selain karena kehamilan yang makin membesar juga disebabkan
oleh adanya odema yang ada di paru.
b.
Tangan dan kaki pasien udema karena adanya penimbunan natrium yang
disebabkan oleh Tekanan darh yang tinggi.
c. Sesak
nafas saat telentang:
-
Fisiologis terjadi pada kehamilan
trimester 3 → semakin besarnya janin dalam kandungan.
-
Pre-eklamsia → udema paru → sesak nafas.
d. Tekanan
darah tinggi mulai usia kehamilan 20 mgg karena merupakan salah satu ciri dari
pre-eklamsia.
e. BB
pasien meningkat drastis disebabkan adanya penimbunan
cairan dalam tubuh.
f. Reflex
patella hiperekstensi karena?
g.
Tekanan darah normal pada bumil berkisar
antara 120/80 mmHg – 130/85 mmHg.
h. Peningkatan BB bumil pada kasus tidak nomal. Normalnya : 8-16 Kg
selama kehamilan.
i.
Pengertian pre-eklamsia:
-
Peningkatan TD dan proteinuria.
-
Gejala yang timbul pada bumil, nifas
yang terdiri dari hipertensi,udema,dan proteinuria setelah kehamilan lebbih
dari 20 mgg.
j.
Tanda dan gejala pre-eklasia:
-
TD meningkat
-
Lemas
-
Sesak nafas
-
Mata buram
-
Muntah
-
BB meningkat
-
Udema
-
Oliguria
-
Proteinuria.
k. Penyebab
pre-eklamsia:
-
Kelainan aliran darah menuju rahim.
-
Kerusakan pembuluh darah.
-
Konsumsi nutrisi yang salah.
-
Obesitas.
-
Genetic
-
Toxemia.
l.
Pre- eklamsia dibagi 2 yaitu:


m. Factor
resiko terkenaa pre-eklamsia:
ü Kehamilan
pertama
ü Usia
> 35 th.
ü Gemili
ü Riwayat
pre-eklamsi sebelumnya.
ü Riwayat
hipertensi
ü Riwayat
DM
ü Usia
kurang dari 18 th.
ü Aktivitas
berlebih saat hamil.
n. Patofisiologi:
o. Komplikasi
pre-eklamsia:
Ø Kurang
asupan darah ke plasenta.
Ø Solusio
plasenta.
Ø Syndrome
HELLP.
Ø Eklamsia
→ kejang
Ø Kebutaan.
p. Pemeriksaan
penunjang:





q. Penatalaksaan/penanganan:
©
Istirahat
©
Diit rendah garam dan rendah lemak.
©
Obat anti hipertensi
©
Obat anti konvulsan
©
Pemberian MgSO4.
©
Pantau intake output
©
Opname.
r.
Asuhan keperawatan:

·
DO :
-
TD: 180/110 mmHg
-
Urin 350 mg/24 jam
-
Proteinuria 5 gr/24 jam
-
HB 9 mg/dl
-
BB: 78 kg dari 50 kg.
-
Reflex patella : reflex hiperekstensi.
·
DS:
klien mengeluh :
-
Lemas, mual, sakit kepala,muntah, sesak
nafas.
-
G1P0A0
-
Usia 36 th
-
Usia kehamilan 32 mgg
-
Periksa hamil 2 kali pada saat terlambat
mens dan pada usia kehamilan 20 mgg.

Analisa data:
NO
|
Data
|
problem
|
Etiologi
|
1
|
DO:
o BB
meningkat: 28 kg selama hamil.
o Udema
wajah, tangan dan kaki.
o Urin
tamping 350 mg/24 jam.
o Proteinuria
5 gr/24 jam.
|
Kelebihan
volume cairan.
|
Kerusakan
fungsi glomerulus.
|
2.
|
DO:
o TD:
180/110 mmHg
o Sesak
nafas saat tidur terlentang
o Hb
9 gr/dl
o Usia
36 th.
|
Pola
nafas tidak efektif
|
Kehamilan
|
3.
|
DO:
o TD:
180/110 mmHg
o Udema
tangan, kaki.
DS:
o Sesak
nafas saat tdr terlentang.
o Headache.
o Sering
mual.
|
Gangguan
pola tidur
|
Gangguan
kehamilan (pre-eklamsi)
|
4.
Step
4
Menarik
kesimpulan: Pre-eklamsia berat
5.
Step
5
LO:
ü Pengertian
pre-eklamsia
ü Etiologi
pre-eklamsia
ü Macam2
ü Tanda
dan gejala
ü Patofisiologi
ü Factor
resiko
ü Pencegahan
ü Komplikasi
dan kegawatan
ü Pemeriksaan
penunjang
ü Penatlaksanaan
ü Askep
6.
Step
6
Ø Pengertian:
Gejala yang timbul pada bumil, nifas yang terdiri dari hipertensi, udema dan
proteinuria setelah kehamilan lebih dari 20 minggu.
Ø Etiologi
:
-
Kelainan aliran darah menuju rahim
-
Pembentukan placenta yang abnormal.
-
Kerusakan pembuluh darah
-
Iskemia placenta
-
Hidramion dan mola hidatidosa
Ø Klasifikasi:
ü PER
(pre eklamsi ringan)
-
Odema
-
TD : > 140/90 mmHg
-
Proteinuria < + 2
ü PEB
(pre-eklamsia berat)
-
Anasarka odema
-
TD: > 160/ 110 mmHg
-
Proteinuria > + 2
-
Oliguria < 400 cc/ 24 jam
-
Odema paru/ cianosis.
Ø Tanda
dan gejala:
ü TD
meningkat > 140/90 mmHg
ü Lemas
ü Sesak
nafas
ü BB meningkat disertai udema
ü Oliguria
ü Proteinuria
ü Usia
kehamilan > 20 mgg
Ø Patofisiologi:
Kegagalan pembentukan
plasenta menyebabkan pembuluh darah yang memasok plasenta berdiameter terlalu
sempit, sehingga tidak dapat mempertahankan pertumbuhanselama trimester kedua
dan ketiga kehamilan. Kegagalan pembuluh darah arteri spiralis maternal untuk
berdilatasi akan mengganggu perkembangan janin dan menimbulkan iskemia
plasenta. Plasenta bereaksi dengan melepaskan sitokin yang mengaktifkan
trombosit, menggalakkan koagulasi dan merusak sel-sel endotel maternal, semua
ini akan memicu vasokontriksi yang luas. Vasokontriksi yang luas akan
mengurangi volume intravaskuler sehingga pasien jadi rentan terhadap kelebihan beban cairan maupun dehidrasi.
Akhirnya pengendapan fibrin pada dinding dalam pembuluh darah akan menimbulkan
kerusakan organ akhir, khususnya ginjal.
Ø Factor
resiko:
ü Kehamilan
pertama
ü Usia
> 35 th
ü Gemili
ü Penyakit
ginjal
ü Jarak
kehamilan > 10 th
ü Kehamilan
mola
ü Riwayat
pre-eklamsi sebelumnya
ü Riwayat
hipertensi
ü Obesitas
ü Anemia
dan DM
Ø Pencegahan
Ø Komplikasi:
ü Kurang
asupan darah keplasenta
ü Solusio
plasenta
ü Sindrom
HELLP
ü Eklamsi
→ kejang
ü Gangguan
pembekuan darah
Ø Pemeriksaan
penunjang
ü Pemeriksaan
TD, BB dan DJJ
ü Proteinuria
ü Darah
lengkap
ü Reflex
patella.
ü USG
ü Ginjal
ü Hati
→ billirubin meningkat, SGPT meningkat, SGOT meningkat.
ü Kimia
darah → asam urat meningkat.
Ø Penatalaksanaan
ü Tirah
baring
ü Diit
rendah garam, lemak, karbohidrat
ü Pantau
intake output.
Ø ASKEP
1.
Pengkajian
DO:
-
TD: 180/110 mmHg
-
Urin 350 mg/24 jam
-
Proteinuria 5 gr/24 jam
-
Hb 9 mg/dl
-
BB 78 kg dari 50 kg
-
Reflex patella : hiperekstensi.
DS: klien mengeluh:
-
Lemas,mual, muntah, sakit kepala, sesak
nafas.
-
G1P0A0
-
Usia pasien 36 th
-
Usia kehamilan 32 mgg
-
Periksa hamil 2 kali saat terlambat mens
dan usia kehamilan 20 mgg.
2.
Diagnose
keperawatan
Analisa
data:
NO
|
Data
|
Problem
|
Etiologi
|
1
|
DO:
o BB
meningkat: 28 kg selama hamil.
o Udema
wajah, tangan dan kaki.
o Urin
tamping 350 mg/24 jam.
o Proteinuria
5 gr/24 jam.
|
Kelebihan
volume cairan.
|
Kerusakan
fungsi glomerulus.
|
2.
|
DO:
o TD:
180/110 mmHg
o Sesak
nafas saat tidur terlentang
o Hb
9 gr/dl
o Usia
36 th.
|
Pola
nafas tidak efektif
|
Kehamilan
|
3.
|
DO:
o TD:
180/110 mmHg
o Udema
tangan, kaki.
DS:
o Sesak
nafas saat tdr terlentang.
o Headache.
o Sering
mual.
|
Gangguan
pola tidur
|
Gangguan
kehamilan (pre-eklamsi)
|
Prioritas diagnose:
1.
Kelebihan volume cairan berhubungan
dengan kerusakan fungsi glomerulus.
2.
Pola nafas tidak efektif berhubungan
dengan kehamilan.
3.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan
gangguan kehamilan (pre-eklamsi).
3.
Intervensi
DIAGNOSA
|
TUJUAN
|
RENCANA INTERVENSI
|
RASIONAL
|
Kelebihan
volume cairan berhubungan dengan kerusakan fungsi glomerulus
|
Setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan kelebihan volume
cairan pasien berkurang, dengan criteria:
1. Proteinuria
+2
2. TD:
130/90 mmHg
3. Urin
tamping 500 cc/24 jam
4. BB:
76 kg.
-
|
MANDIRI
1. Kaji
BB saat hamil dan sebelum hamil.
2. Pantau
TTV
3. Pantau
intake output.
4. Observasi
keadaan oedema.
5. Timbang
BB tiap hari.
KOLABORASI
6. Beri
diit rendah garam.
7. Beri
obat diuretic.
|
1. Mengatahui
peningkatan BB selama hamil.
2. Menilai
respon KU.
3. Mengetahui
keseimbangan cairan.
4. Sebagai
indicator keadaan cairan dalam tubuh.
5. Salah
satu untuk mengetahui perubahan cairan dalam tubuh.
6. Mengurangi
kelebihan cairan.
7. Meningkatkan
filtrasi glomerulus dan menghambat penyerapan sodium dan air dalam tubulus
ginjal.
|
C.
DAFTAR
PUSTAKA
Jordan,sue.2002.Farmakologi Kebidanan:Jakarta.EGC
Mitayani.2009.Asuhan Keperawatan Maternitas:Jakarta.Salemba Medika
Heffner,Linda.2008.At a Glance Sistem Reproduksi Edisi kedua:Jakarta.Erlangga
Purwaningsih,Wahyu.2010.Asuhan Keperawatan Maternitas:Yogyakarta.Muha
Medika
Sujiyatini,Dkk.2009.Asuhan Patologi Kebidanan:Yogyakarta.Nuha Medika
Maryunani.2009.Asuhan Kegawatdaruratan dalam Kebidanan:Jakarta.CV trans Info Media
Mansjoer,Arief.2001.Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid 1:Jakarta.Media
Aesculapius FKUI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar