Jumat, 27 Desember 2013

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PRE-EKLAMSIA



Skenario II
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PRE-EKLAMSIA
A.    TUJUAN
Setelah mempelajari scenario ini,mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan kepada ibu hamil dengan pre- eklamsia.

B.     SKENARIO
Seorang perempuan usia 36 th G1P0A0 hamil 32 minggu, BB 78 Kg (sebelum hamil 50 kg), wajah, tangan dan kakinya tampak udema. Klien mengeluh lemas, headache, sering mual, dan kadang2 muntah, sesak nafas terutama saat posisi tidur terlentang. Pemeriksaan klinis didapatkan TD 180/110 mmHg, peningkatan tekanan darah  terjadi seja usia kehamilan 20 mgg. Pemeriksaan urine tamping didapatkan 350 mg/ 24 jam. Proteinuria 5 g/24 jam, HB 9 mg/dl. Pemeriksaan reflex patella menunjukkan hiperekstensi. Tidak terdapat riwayat tekanaan darah tinggi sebelum kehamilan. Klien 2 kali memeriksakan kehamilannya yaitu pada saat terlambat menstruasi dan pada usia kehamilan 20 mgg. Hal ini karena kesibukannya sebagai karyawti swasta dengn jam kerja : 07.00 – 17.00 WIB. Suaminya bekerja di luar kota, pulang setiap 2 mgg sekali.

1.      Step 1
Mengklarifikasi istilah dalam kasus:
a.       Headache              : Sakit kepala
b.      Hiperekstensi        : Ekstensi yang berlebih
c.       Proteinuria             : Protein dalam urine.

2.      Step 2
Menetapkan permasalahan dasar:
a.       Apa yang menyebabkan klien lemas, mual dan muntah?
b.      Mengapa tanga dan kaki udema?
c.       Mengapa sesak nafas saat telentang?
d.      Mengapa Tekanan darah tinggi  mulai saat kehamilan 20 mgg?
e.       Apa penyebab dari kenaikan BB?
f.       Apa yang menyebabkan reflex patela hiperekstensi?
g.      Berapakah TD normal bumil?
h.      Apakah peningkatan BB bumil ada kasus masih normal? Jika tidak berapa peningkatan normal pada bumil?
i.        Apa yang dimaksud dengan pre-eklamsia?
j.        Apa tanda dan gejala pre-eklamsia?
k.      Apa saja komplikasi pre-eklamsia?
l.        Apa saja macam2 pre-eklamsia?
m.    Apa yang menyebabkan pre-eklamsia?
n.      Siapa saja factor resiko terkena pre-eklamsia?
o.      Bagaimana penatalaksaan pre-eklamsia?
p.      Bagaimana patofisiologi pre-eklamsia?
q.      Apa saja pemeriksaan penunjang pre-eklamsia?
r.        Bagaimana asuhan keperawatan pre-eklamsia?

3.      Step 3
Menganalisis masalah:
a.       Sesak nafas saat baring selain karena kehamilan yang makin membesar juga disebabkan oleh adanya odema yang ada di paru.
b.      Tangan dan kaki pasien udema  karena adanya penimbunan natrium yang disebabkan oleh Tekanan darh yang tinggi.
c.       Sesak nafas saat telentang:
-          Fisiologis terjadi pada kehamilan trimester 3 → semakin besarnya janin dalam kandungan.
-          Pre-eklamsia → udema paru → sesak nafas.
d.      Tekanan darah tinggi mulai usia kehamilan 20 mgg karena merupakan salah satu ciri dari pre-eklamsia.
e.       BB pasien meningkat drastis disebabkan adanya penimbunan cairan dalam tubuh.
f.       Reflex patella hiperekstensi karena?
g.      Tekanan darah normal pada bumil berkisar antara 120/80 mmHg – 130/85 mmHg.
h.      Peningkatan BB bumil pada kasus tidak nomal. Normalnya : 8-16 Kg selama kehamilan.
i.        Pengertian pre-eklamsia:
-          Peningkatan TD dan proteinuria.
-          Gejala yang timbul pada bumil, nifas yang terdiri dari hipertensi,udema,dan proteinuria setelah kehamilan lebbih dari 20 mgg.
j.        Tanda dan gejala pre-eklasia:

-          TD meningkat
-          Lemas
-          Sesak nafas
-          Mata buram
-          Muntah
-          BB meningkat
-          Udema
-          Oliguria
-          Proteinuria.

k.      Penyebab pre-eklamsia:
-          Kelainan aliran darah menuju rahim.
-          Kerusakan pembuluh darah.
-          Konsumsi nutrisi yang salah.
-          Obesitas.
-          Genetic
-          Toxemia.
l.        Pre- eklamsia dibagi 2 yaitu:
*      PER (pre-eklamsia ringan)
*      PEB (pre-eklamsia berat).
m.    Factor resiko terkenaa pre-eklamsia:
ü  Kehamilan pertama
ü  Usia > 35 th.
ü  Gemili
ü  Riwayat pre-eklamsi sebelumnya.
ü  Riwayat hipertensi
ü  Riwayat DM
ü  Usia kurang dari 18 th.
ü  Aktivitas berlebih saat hamil.
n.      Patofisiologi:
o.      Komplikasi pre-eklamsia:
Ø  Kurang asupan darah ke plasenta.
Ø  Solusio plasenta.
Ø  Syndrome HELLP.
Ø  Eklamsia → kejang
Ø  Kebutaan.
p.      Pemeriksaan penunjang:
*     Proteinuria
*     Darah lengkap
*     Reflex
*     USG
*     Ginjal dan HT
q.      Penatalaksaan/penanganan:
©      Istirahat
©      Diit rendah garam dan rendah lemak.
©      Obat anti hipertensi
©       Obat anti konvulsan
©      Pemberian MgSO4.
©      Pantau intake output
©      Opname.
r.        Asuhan keperawatan:
*      Pengkajian
·         DO :
-          TD: 180/110 mmHg
-          Urin 350 mg/24 jam
-          Proteinuria 5 gr/24 jam
-          HB 9 mg/dl
-          BB: 78 kg dari 50 kg.
-          Reflex patella : reflex hiperekstensi.
·         DS:  klien mengeluh :
-          Lemas, mual, sakit kepala,muntah, sesak nafas.
-          G1P0A0
-          Usia 36 th
-          Usia kehamilan 32 mgg
-          Periksa hamil 2 kali pada saat terlambat mens dan pada usia kehamilan 20 mgg.

*      Diagnosa keperawatan.
Analisa data:
NO
Data
problem
Etiologi
1
DO:
o   BB meningkat: 28 kg selama hamil.
o   Udema wajah, tangan dan kaki.
o   Urin tamping 350 mg/24 jam.
o   Proteinuria 5 gr/24 jam.

Kelebihan volume cairan.
Kerusakan fungsi glomerulus.
2.
DO:
o   TD: 180/110 mmHg
o   Sesak nafas saat tidur terlentang
o   Hb 9 gr/dl
o   Usia 36 th.
Pola nafas tidak efektif
Kehamilan
3.
DO:
o   TD: 180/110 mmHg
o   Udema tangan, kaki.
DS:
o   Sesak nafas saat tdr terlentang.
o   Headache.
o   Sering mual.
Gangguan pola tidur
Gangguan kehamilan (pre-eklamsi)

4.      Step 4
Menarik kesimpulan: Pre-eklamsia berat

5.      Step 5
LO:

ü  Pengertian pre-eklamsia
ü  Etiologi pre-eklamsia
ü  Macam2
ü  Tanda dan gejala
ü  Patofisiologi
ü  Factor resiko
ü  Pencegahan
ü  Komplikasi dan kegawatan
ü  Pemeriksaan penunjang
ü  Penatlaksanaan
ü  Askep


6.      Step 6
Ø  Pengertian: Gejala yang timbul pada bumil, nifas yang terdiri dari hipertensi, udema dan proteinuria setelah kehamilan lebih dari 20 minggu.

Ø  Etiologi :
-          Kelainan aliran darah menuju rahim
-          Pembentukan placenta yang abnormal.
-          Kerusakan pembuluh darah
-          Iskemia placenta
-          Hidramion dan mola hidatidosa
Ø  Klasifikasi:
ü  PER (pre eklamsi ringan)
-          Odema
-          TD : > 140/90 mmHg
-          Proteinuria < + 2
ü  PEB (pre-eklamsia berat)
-          Anasarka odema
-          TD: > 160/ 110 mmHg
-          Proteinuria > + 2
-          Oliguria < 400 cc/ 24 jam
-          Odema paru/ cianosis.

Ø  Tanda dan gejala:
ü  TD meningkat > 140/90 mmHg
ü  Lemas
ü  Sesak nafas
ü   BB meningkat disertai udema
ü  Oliguria
ü  Proteinuria
ü  Usia kehamilan > 20 mgg

Ø  Patofisiologi:
Kegagalan pembentukan plasenta menyebabkan pembuluh darah yang memasok plasenta berdiameter terlalu sempit, sehingga tidak dapat mempertahankan pertumbuhanselama trimester kedua dan ketiga kehamilan. Kegagalan pembuluh darah arteri spiralis maternal untuk berdilatasi akan mengganggu perkembangan janin dan menimbulkan iskemia plasenta. Plasenta bereaksi dengan melepaskan sitokin yang mengaktifkan trombosit, menggalakkan koagulasi dan merusak sel-sel endotel maternal, semua ini akan memicu vasokontriksi yang luas. Vasokontriksi yang luas akan mengurangi volume intravaskuler sehingga pasien jadi rentan terhadap  kelebihan beban cairan maupun dehidrasi. Akhirnya pengendapan fibrin pada dinding dalam pembuluh darah akan menimbulkan kerusakan organ akhir, khususnya ginjal.

Ø  Factor resiko:
ü  Kehamilan pertama
ü  Usia > 35 th
ü  Gemili
ü  Penyakit ginjal
ü  Jarak kehamilan > 10 th
ü  Kehamilan mola
ü  Riwayat pre-eklamsi sebelumnya
ü  Riwayat hipertensi
ü  Obesitas
ü  Anemia dan DM

Ø  Pencegahan

Ø  Komplikasi:
ü  Kurang asupan darah keplasenta
ü  Solusio plasenta
ü  Sindrom HELLP
ü  Eklamsi → kejang
ü  Gangguan pembekuan darah

Ø  Pemeriksaan penunjang
ü  Pemeriksaan TD, BB dan DJJ
ü  Proteinuria
ü  Darah lengkap
ü  Reflex patella.
ü  USG
ü  Ginjal
ü  Hati → billirubin meningkat, SGPT meningkat, SGOT meningkat.
ü  Kimia darah → asam urat meningkat.

Ø  Penatalaksanaan
ü  Tirah baring
ü  Diit rendah garam, lemak, karbohidrat
ü  Pantau intake output.

Ø  ASKEP
1.      Pengkajian
DO:
-          TD: 180/110 mmHg
-          Urin 350 mg/24 jam
-          Proteinuria 5 gr/24 jam
-          Hb 9 mg/dl
-          BB 78 kg dari 50 kg
-          Reflex patella : hiperekstensi.

DS: klien mengeluh:
-          Lemas,mual, muntah, sakit kepala, sesak nafas.
-          G1P0A0
-          Usia pasien 36 th
-          Usia kehamilan 32 mgg
-          Periksa hamil 2 kali saat terlambat mens dan usia kehamilan 20 mgg.

2.      Diagnose keperawatan

Analisa data:
NO
Data
Problem
Etiologi
1
DO:
o   BB meningkat: 28 kg selama hamil.
o   Udema wajah, tangan dan kaki.
o   Urin tamping 350 mg/24 jam.
o   Proteinuria 5 gr/24 jam.

Kelebihan volume cairan.
Kerusakan fungsi glomerulus.
2.
DO:
o   TD: 180/110 mmHg
o   Sesak nafas saat tidur terlentang
o   Hb 9 gr/dl
o   Usia 36 th.
Pola nafas tidak efektif
Kehamilan
3.
DO:
o   TD: 180/110 mmHg
o   Udema tangan, kaki.
DS:
o   Sesak nafas saat tdr terlentang.
o   Headache.
o   Sering mual.
Gangguan pola tidur
Gangguan kehamilan (pre-eklamsi)


Prioritas diagnose:
1.         Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kerusakan fungsi glomerulus.
2.         Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kehamilan.
3.         Gangguan pola tidur berhubungan dengan gangguan kehamilan (pre-eklamsi).

3.      Intervensi

DIAGNOSA
TUJUAN
RENCANA INTERVENSI
RASIONAL
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kerusakan fungsi glomerulus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan kelebihan volume cairan pasien berkurang, dengan criteria:
1.      Proteinuria +2
2.      TD: 130/90 mmHg
3.      Urin tamping 500 cc/24 jam
4.      BB: 76 kg.
-           
MANDIRI
1.      Kaji BB saat hamil dan sebelum hamil.
2.      Pantau TTV
3.      Pantau intake output.
4.      Observasi keadaan oedema.
5.      Timbang BB tiap hari.
KOLABORASI
6.      Beri diit rendah garam.
7.      Beri obat diuretic.

1.      Mengatahui peningkatan BB selama hamil.
2.      Menilai respon KU.
3.      Mengetahui keseimbangan cairan.
4.      Sebagai indicator keadaan cairan dalam tubuh.
5.      Salah satu untuk mengetahui perubahan cairan dalam tubuh.
6.      Mengurangi kelebihan cairan.
7.      Meningkatkan filtrasi glomerulus dan menghambat penyerapan sodium dan air dalam tubulus ginjal.




C.    DAFTAR PUSTAKA
Jordan,sue.2002.Farmakologi  Kebidanan:Jakarta.EGC
Mitayani.2009.Asuhan Keperawatan Maternitas:Jakarta.Salemba Medika
Heffner,Linda.2008.At a Glance Sistem Reproduksi Edisi kedua:Jakarta.Erlangga
Purwaningsih,Wahyu.2010.Asuhan Keperawatan Maternitas:Yogyakarta.Muha Medika
Sujiyatini,Dkk.2009.Asuhan Patologi Kebidanan:Yogyakarta.Nuha Medika
Maryunani.2009.Asuhan Kegawatdaruratan dalam Kebidanan:Jakarta.CV trans Info Media
Mansjoer,Arief.2001.Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid 1:Jakarta.Media Aesculapius FKUI








Tidak ada komentar:

Posting Komentar