Sabtu, 31 Mei 2014

IMT dan LINGKAR PERUT



BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Rancangan Peneliti
Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif dengan desain Quasi Eksperiment dengan rancangan pre test post test dengan pendekatan one group pre and post test design yaitu mengetahui pengaruh terapi yoga terhadap lingkar perut dan IMT pada usia 25-40 di desa pahtok Yogyakarta.
Perbedaan kedua hasil pengukuran dianggap sebagai efek perlakuan. Adanya efek maturasi pada subyek dan kondisi lain yang berpengaruh terhadap validitas internal dan eksternal merupakan kelemahan desain ini. Rancangan ini merupakan desain eksperimen yang paling lemah karena hanya sedikit sumber invaliditas yang dapat dikendalikan.  Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Pre-test
Perlakuan
Post-test
O1
X
O2
            Pola :   
Kelompok eksperiment

Keterangan :
O1 : lingkar perut dan IMT sebelum dilakukan terapi senam yoga (ashtanga)
X  : perlakuan / terapi senam yoga
O2 : nilai Lingkar perut dan IMT setelah dilakukan terapi: senam yoga (Ashtanga)
B.     Variabel Peneliti
Variabel penelitian yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).
1.    Variabel bebas (Independent Variable) : Senam Yoga (Ashtanga).
2.      Variabel terikat (Dependent Variable) : Nilai Lingkar Perut dan Indeks Massa Tubuh (IMT).
3.      Variabel pengganggu
a.         Gaya hidup
Tidak dikendalikan karena peneliti tidak dapat mengendalikan perilaku gaya hidup setiap orang.
b.         Pola makan
Tidak dikendalikan karena peneliti tidak dapat mengendalikan pola waktu seseorang untuk setiap harinya.
c.       Aktivitas olahraga
Dikendalikan dengan memilih responden yang masih aktif dalam aktivitas olahraga dirumah maupun di tempat lain
d.     Jadwal makan
Tidak dikendalikan Karen peneliti tidak dapat dikendalikan dengan jadwa makan setiap orang.

C.     Skema hubungan Atara Variabel
Variabel pengganggu
1.      Gaya hidup
2.      Pola makan
3.      Aktivitas olahraga
4.      Jadwal makan

Variabel bebas
Terapi yoga (Ashtanga)
Variabel terikat
Lingkar Perut dan IMT

 











D.    Defenisi Operasional
1.         Yoga (Ashtanga)
Gerakan yoga dilakukan dengan progresif dan tarsus-menerus dengan adanya serangkaian yoga proses yang dapat meningkatkan stamina, menurunkan berat badan, serta menguatkan otot perut. Latihan yoga (Ashtanga) yang dilakukan 1 kali sehari dengan durasi 30 menit selama 2 minggu dengan gerakan yang sudah ditentukan. Aspek yang meliputi  terapi yoga  menggunakan alat ukur lembar obsevasi dengan cara observasi  yang dilakukan oleh peneliti.
2.      Pengertian IMT dan lingkar perut adalah indikator untuk penampisan berat badan dan kegemukn, sama-sama  menggunakan  pengukuran antropometrik. Selai itu lingkar perut dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas abdominalsentral.  Alat ukur yang yang digunakan dalam peneliti berupa timbangan, meteran, pita meteran dan kuesioner dengan menukur  BB, TB, dan pengukuran lingkar perut responden dan diisi pada format yang telah disediakan sesui hasil pengukuran antropometrik. IMT di ukur menggunakan rumus BB(KG)/TB(m2)  dengan skala interval  seperti
<17,0=  BB kurang,
18,5-22,9=  BB Normal
 23-24,9=  BB Gemuk.
Dan untuk pengukuran lingkar perut menggunakan pita sentimete menggunakan skala interval dengan  normal untuk wanita  jika lebih dari 70cm-80 cm dan lebih dari  80cm-90cm untuk pria.
E.     Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi adalah  kumpulan dari semua elemen yang sedang di pelajari dan yang dari padanya akan di ambil kesimpulan tertentu (Singgih Santoso, 2003 dalam buku sunyoto 2012). Populasi dalam penelitian berjumlah 50 orang yang mengikti sanggar di desa phatok Yogyakarta.
2.      Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi, bisa sebagian dari populasi namun tidak semua elemen populasi  (Singgih Santoso, 2003 dalam buku sunyoto 2012). Tehnik sampel yang digunakan adalah total sample (total sampling), yakni tekhnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel yang dipakai adalah yang melakukan senam yoga di sanggar yang dibatasi berdasarkan kriteria inklusi.
a.    Kriteria Inklusi
1)   Kelompok masyarakar yang melakukan yoga di sanggar Sartika.
2)   Bersedia menjadi responden.
3)   Umur 25-40
a.    Kriteria Eksklusi
1)   Responden yang sedang mengikuti selain terapi yoga dan yang tidak hadir saat melakukan yoga.
2)   Usia yang kurang dari 25
3)   Usia yang lebih dari 40
F.      Etika Penelitian
Masalah etika penelitian yang menggunakan subyek manusia menjasi isu sentral yang sedang berkembang. Secara umum prinsip etika dalam penelitian atau pengumpulan data dapat dibedakan menjadi prinsip manfaat, prinsip menghargai subyek, dan prinsip keadilan (Nursalam, 2003).
Penelitian ini telah dirancang sesuai dengan petunjuk dan aturan yang telah ditetapkan serta telah mendapatkan rekomendasi dari Tim Komisi Skripsi Jurusan Keperawatan stikes Aisyiyah yogyakarta. Peneliti mengajukan permohonan ijin kepada kelompok yang melakukan yoga disanggar sartika desa phatok Yogyakarta  dan kepala instruksi yoga disanggar sartika desa phatok Yogyakarta  tersebut untuk mendapatkan persetujuan. Kemudian dalam penelitian menekankan pada masalah etika yang meliputi :
1.      Informed concent
Informed concent merupakan persetujuan antara peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum dilakukan penelitian. Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan tidak ada resiko untuk menjadi responden. Responden mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak. Peneliti memberikan lembar persetujuan pada responden bersedia maka responden menandatangani persetujuan menjadi peserta penelitian. Apabila responden menolak untuk menjadi peserta penelitian maka peneliti tidak memaksakan dan tetap menghormati hak-hak subyek penelitian.
2.      Anonymity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode. Peneliti dalam mengisi lembar observasi tidak menggunakan nama tetapi menggunakan kode tertentu.
3.      Confidentiality (kerahasiaan)
Responden mendapatkan jaminan kerahasiaan tentang data yang diambil dengan cara tidak mencantumkan nama. Hal ini dilakukan untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, apabila responden menghendaki untuk dirahasiakan maka peneliti tidak mencantumkan responden pada lembar observasi pengumpulan data.
4.      Protection from discomfort : Ketidaknyamanan akibat perlakuan penilitian tetap diantisipasi meskipun secara fisiologi, tehnik relaksai Yoga tidak memiliki kemugkinan  efek samping yang merugukan. Pemilihan waktu, pengaturan posisi latihan dan mempertahankan komunikasi dilakukan peneliti untuk menghindari ketidaknyamanan fisik dan psikologi selama penderita belajar tehnik relaksasi Yoga.
G.    Alat dan Metode pengumpulan data
1.      Alat Penelitian
Alat penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (cermat, lengkap, sistematis) sehingga lebih mudah diolah). Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah :
1.        Timbangan injak digital (secca) untuk mengukur berat badan, dengan ketelitian 0,1 kg.
2.        Microtoise untuk mengukur tinggi badan, dengan ketelitian 0,1 cm
3.        Pita Meter untuk mengukur lingkar perut perut dengan ketelitian 0,1 cm
4.        Alat tulis menulis
5.        Computer untuk analisa data
2.      Metode Pengumpulan Data
Peneliti  memilih  responden  yang  sesuai  dengan  kriteria  inklusi dan eksklusi.  Kemudian peneliti  mengadakan  pendekatan  kepada  responden  dan menjelaskan tujuan, manfaat dan peran serta mereka selama penelitian. Peneliti menjamin kerahasiaan responden dan  berhak  menolak  menjadi  responden.  Bila  responden  menyetujui maka  peneliti  meminta  responden untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi  responden.  Peneliti menjelaskan  tentang  prosedur terapi bekam kering kepada  responden. Peneliti melakukan pengukuran lingkar perut dan IMT sebelum  intervensi  (pretest) mencatat  hasilnya. Setelah  diukur  skala lingkar perut dan IMT, kemudian dilakukan terapi yoga (Ashtanga). Setelah dilakukan yoga (Ashtanga), peneliti melakukan pengukuran lingkar perut dan IMT (posttest) kembali dan mencatat  hasil pengukuran  lingkar perut dan IMT responden pada  lembar observasi. Peneliti akan melakukan intervensi kepada responden sebanyak 1 kali.
H.    Metode Pengolahan Data dan Analisa Data
1.         Pengolahan data
Sesudah pengumpulan data dilakukan pengolah data melalui tahapan sebagai berikut :
a.    Editing
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan atau kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir
b.      Coding (Pemberian kode)
Mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukan data (data entry).
c.       Memasukkan data atau processing
Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk ‘kode’ (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau ‘software’ komputer untuk di analisis.
d.      Pembersihan data (cleaning)
Semua data dari setiap sumber atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya kemudian dilakukan pembetulan dan koreksi     
2.      Analisis Data
Setelah dilakukan pengumpulan data, maka komponen variabel penelitian dapat dilakukan analisis. Pada penelitian ini analisis data dilakukan dalam 2 tahap yaitu:
a.       Analisis Univariat
Analisis data univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi. Analisis univariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pengkajian klien (umur, jenis kelamin, lama melakukan yoga), mengetahui nilai lingkar perut dan IMT sebelum diberikan yoga, mengetahui nilai lingkar perut dan IMT setelah diberikan yoga, dan mengetahui pengaruh pemberian yoga terhadap penurunan tingkat  mengetahui nilai lingkar perut dan IMT.
b.      Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh terapi yoga terhadap penurunan nilai IMT dan lingkar perut dengan melihat pre test dan post test. Analisis ini menggunakan uji statistik paired sample t-test digunakan untuk membandingkan mean dari suatu sampel yang berpasangan. Sampel berpasangan adalah kelompok sampel dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengkuran yang berbeda, dengan rumus:

                                
`D
         t  =
                                                                                 SD
            

Keterangan:
   t = Nilai t hitung
`D = Rata-rata seliish pengukuran 1 dan 2
 SD= Standar deviasi pengukuran 1 dan 2
 N = Jumlah sample
I.       Validasi dan Realibilitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar