BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan
Teori
1. Pemeriksaan
Antropometri
Pengukuran antrometrik
adalah pengukuran tentang ukuran, berat badan, dan proporsi tubuh manusia.
Pengukuran antropometrik meliputi tinggi badan, berat badan, tebal lipatan
kulit dan lengan. Beberapa bagian tubuh seperti kepala, dada, pinggang, dan
lengan adalah area pengukuran antropometrik.
Menurut Sandjaja,
dkk. (2010) Pengukuran Antropometri
adalah bidang ilmu yang berhubungan dengan
dimensi tubuh manusia. Dimensi-dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika
dan ukuran persentil. Sehingga peneliti bisa menyimpulkan bahwa Pengukuran
Antropometri merupakan ilmu yang mempelajari berbagai ukuran tubuh manusia yang
meliputi pengukuran BB, TB, lingkar perut, dengan ukuran persentil. Tujuan pengukuran antropometrik adalah untuk
mengevaluasi pertumbuhan dan mengkaji
status nutrisi dan dan ketersediaan energi di dalam tubuh. Pengukuran ini juga
digunakan dalam mendeteksi adanya permasalahan nutrisi dimana hasil pengukuran
antripometrik kemudian dibandingkan dengan standar nilai normal area atau
bagian yang diukur. Agar data yang dikumpulkan lengkap, sebelum melakukan
pengkajian, perawat harus menyiapakan alat ukur yang akan digunakan, memahami
informasi yang hendak diperoleh serta tujuan antropometrik (Gibney dkk, 2009).
Sedangkan
menurut Yuniastuti (2008 ), saat ini pengukuran antropometri (ukuran-ukuran
tubuh) digunakan secara luas dalam penelitian status gizi, terutama jika
terjadi ketidaseimbangan kronik antara intik energi dan protein. Pengukuran
atropometri terdiri atas dua demensi, yaitu pengukuran pertumbunhan dan
komposisi tubuh. Komposisi mencakup komponen lemak tubuh (fat mass) dan bukan lemak tubuh (non-fat mass). Secara pengukuran antropometri yang sering digunakan
adalah :
a.
Tinggi badan
Pada orang dewasa dan anak balita, pengukuran tinggi
badan dilakukan dengan posisi berdiri tampa alas kaki. Sedangkan pada bayi
pengukuran tinggi badan dilakukan pada posisi berbaring. Demikian juga pada
pasien yang tidak dapat berdiri seperti pada pasien dengan cidera spinal atau
fraktur tulang belakang, pengukuran tinggi badan dilakukan pada posisi
berbaring. Tiggi badan diukur dengan menggunakan satuan sentimeter (cm) atau inci.
b.
Berat badan
Ada beberapa jenis alat ukur yang umum digunakan
untuk mengukur berat badan baik yang bekerja secara manual maupun dengan system
digital elektronik. Di Indonesia, alat ukur yang lazim digunakan adalah alat
ukur (timbangan) berat bada secara manual.
Terlepas dari jenis
alat yang digunakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan perawat ketika
melakukan pengukuran berat badan yaitu alat dan skala alat ukur yang digunakan
harus sama setiap kali menimbang, pasien tanpa alas kaki ketika diukur, pakaian
pasien diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap diukur. Selain
itu, waktu dilakukan penimbangan pasien relatif
sama , misalnya sebelum dan sesudah makan siang.
Dalam menilai berat
badan perlu mempertimbangkan tinggi badan, bentuk rangka, proporsi lemak, otot
dan tulang serta bentuk dada pasien. Selain itu perlu untuk mengkaji kondisi
patologi yang berpengaruh terhadap berat badan seperti edema, spelenomegali,
asites, gagal jantung atau kardiomegali
Berat
badan ideal
Berat badan
ideal adalah berat badan untuk tinggi bada tertentu yang secara statistik di
anggap paling tepat untuk menjamin kesehatan dan umur panjang. Karena standar
berat badan resmi untuk Indonesia berdasarkan pertimbangan sejumlah orang yang
secara statistik memenuhi syarat belum ada, maka digunakan data yang
dikumpulkan oleh Society of Actuaries, 1959. Penilaian berat badan ideal :
pertama, bila lebih dari 110% standar dikatakan gemuk, sebaliknya bila rangka
tubuh besar dan sering berolahraga, peningkatan BB sampai 120% standar masih
dianggap normal. Kedua bila 90-110% dari BB standar adalah ideal atau normal.
Ketiga, jika BB 70-90% dari standar
disebut sedang (mild-moderete underweight).
Dan, keempat bila kurang 70% standar dikatakan sangat kurus (severe underweight).
c.
Indeks Massa
Tubuh (IMT)
IMT adala indikator yang terutama bermanfaat untuk
penampisan berat badan dan kegemukan. IMT merupkan alat sederhana untuk
memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan
dan kelebihan berat badan maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan
seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang.
d.
Lingkar Lengan
Atas
Pengukuran lingkar lengan atas dapat memberikan
kambaran dengan keadaan jaringan otao dan lapisan lemak kulit. Lingkar lengan
atas biasanya digunakan untuk mengidentifikasikan adanya malnutrisi pada
anak-anak. Pada ibu hamil lingkar lengan atas digunakan untuk memperedeksi
kemungkinan bayi yang dlahirkannya memeiliki berat badan lahir yang rendah
e.
Lingkar Pinggang
Tujuan pengukuran lingkar pinggang dan panggul
adalah untuk mengetahui bahwa anda beresiko tinggi terkena penyakit diabetes
tipe II, kolestrol tinggi yang tak terkontrol, tekanan darah tinggi, dan
penyakit jantug. Ukuran lingkar pinggang yang aman adalah kurang dari 90 cm, sedangkan
wanita, kurang dari 80 cm. lebih dari angka itu, artinya perut anda kelebihan
lemak.
Rasio Lingkar Pinggang-pinggul
Rasio lingkar pinggang dan pinggul adalah cara
penilaian obesitas terbaik utuk mengukur resiko serangan jantung. Rasio lingkar
pinggang pinggul dikalkulasikan dengan membagi ukuran lingkar pinggang dengan
lingkar perut (anggraeni 2012).
f.
Lingkar Perut
Pengukuran lingkar perut dilakukan untuk mengetahui
ada tidaknya obesitas abdominalsentral. Jenis obesitas ini sangat berpengaruh terhadap
kejadia penyakit kardioovaskuler dan diabetes mellitus (anggraeni 2012).
2. Faktor
yang mempengaruhi IMT dan lingkar perut
a.
Diet
Mengurangi jumlah
asupan alori dengan komposisi yang disesuaikan sehingga berat badan kita ideal
tanpa mengganggu kesehatan. Ada banyak program diet, sebagian tidak berbahaya
bagi tubuh, tetapi sebagian dari program diet tidak dianjurkan karena hasilnya
berbahaya bagi tubuh.
Beberapa program diet
membatasi asupan karbohidrat. Tetapi jika karbohidrat sangat dikurangi, maka
timbunan glikogen didalam tubuh akan menurun, begitu pula jika
air yang mengikat diri pada glikogen. Karena cairan tubuh berkurang
begitu pula berar badan akan berkurang. Tetapi begitu mengonsumsi karbohidrat
lagi, air akan segera kembali dan berat badan pun kembali seperti semula.
Diet yang dianjurkan
adalah diet seimbang dengan kebutuhan kalori yang dibutuhkan didalam tubuh , asupan karbohidrat 60-70%,
lemak 20-25 %, protein 10-15%. Untuk menurunkan berat badan atau nilai IMT
maupun Lingkar perut, asupan karbohidrat harus diturunkan 500-800 kalori
dibawah kebutuhan normal. Selain menurunkan asupak karbohidrat dan lemak
sebanyak 10%, vitamin dan mineral juga
harus dicukupkan, begitu juga dengan serat harus cukup sehingga perut
akan teerasa kenyang. Serat, vitamin, dan mineral ini diperoleh dari sayuran.
b. Olahraga
Olahraga
membantu melancarkan peredaraan darah dan membakar kalori. Untuk pennurunan
nilai IMT maupun lingkar perut, olahraga yang dilakukan harus berkesinambungan
dengan intensitas tertentu dalam jangka waktu yang cukup panjang dan teratur,
sehingga yang dibakar tidak cuma karbohidrat, melainkan juga cadangan lemak,
dengan normalnya nilai Indeks Massa
Tubuh (IMT) didalam tubuh dengan begitu bisa tercapai tubuh yang ideal tanpa
mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Yang pertama dibakar oleh tubuh kita dalah
energi dari makanan yang masuk. Apabila tidak mencukupi, tubuh akan menggunakan
cadangan glikogen yang tersimpan dihati dan otot yang jumlahnya kira-kira 1120
kalori. Setelah glikogen terkuras habis, barulah cadangan lemak yang akan
dibakar.
c.
Obat-obatan
Ada beberapa jenis
obta-obatan yang digunakan dalam program penurunan berat badan menjadi ideal.
Salah satunya seperti menghilangkan rasa lapar, jenis obat ini berkerja pada
sistem saraf pusat dengan cara
menghilangkan sinyal-sinyal yang menunjukkan tubuh kekurangan energi. Namun
obat ini mempunyai banyak efek samping, antara lain dapat menyebabkan rasa
tidak tenang, tegang, jantung berdebar-debar, gemetar, sulit tidur, mual, dan
diare. Salah satu obat untuk menurunkan berat badan seperti obat
pencahar/urus-urus/laxan. Obat ini merangsang pergerakan usus, sehingga makanan
yang kita konsumsi cepat dibuang sebelum sempat diserap. Tetapi penggunaan obat
pencahar terus-menerus menyebabkan usus menjadi lebih aktif dalam menyerap
nutrisi nutrisi dari biasanya, karena tubuh berusaha mempertahanka tubuh.
Sehingga penggunaan obat tersebut dihentikan, maka tubuh akan menjadi gemuk
karena tubuh lebih efisien dalam menyerap nutrisi. (rahmawati, 2010)
3. Pengertian Lingkar Perut dan IMT
a. Lingkar
perut
Cara lain yang dilakukan untuk memantau resiko
kegemukan adalah dengan mengukur lingkar perut. Ukuran lingkar perut yang baik
yaitu tidak lebih dari 90 cm untuk laki-laki dan tidak lebih dari 80 cm untuk
perempuan. Pengukuran lingkar perut lebih memberikan arti dibandingkat IMT
dalam menentukan timbunan lemak di dalam rongga perut (obesitas sentral) karena
peningkatan timbunan lemak diperut tercermin dari meningkatnya lingkar perut.
(Gibson 2005). Pengukuran lingkar perut dapat dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya obesitas abdominal atau sentral. Jenis obesitas ini sangat berpengaruh
terhadap kejadian penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus (sandjaja, dkk
2010)
Table 2 : katagori Standar sObesitas sentral berdasarkan Lingkar Perut.
klasifikasi
|
Laki-laki
|
Wnita
|
WHO 2000
|
94 cm
|
80 cm
|
Eropa
|
102 cm
|
88 cm
|
Asia Pasifik
|
90 cm
|
80 cm
|
b.
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Indeks massa tubuh (IMT) adalah rasio BB/TB2
(kg/m2), yang dinyatakan dalam tabel normogram. Angka ini
proporsional dengan bentuk tubuh anda. Biasanya, jumlah yang kecil untuk orang
yang kurus dan besar untuk orang yang gemuk (soetjiningsih, 2004) Penilaina
status gizi dibagi terbagi atas dua yakni penilaian status gizi secara langsung
yang dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan
biofisik. Dan penilaian status gizi secara tidak lanngsung yakni survey
konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Pengukuran antropometri
relative mudah dilakukan. Akan tetapi untuk berbagai cara, pengukuran ini
membutuhkan beberapa ketrampilan, peralatan dan keterangan untuk
pelaksanaannya,
Parameter antropometri merupakan dasar dari
penilaian status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter disebut Indeks
Antropometri. Dalam pengukuran indeks antropometri sering terjadi kerancuan,
hal ini akan mempengaruhi interprestasi status gizi yang keliru. Beberapa
indeks antropometri yang digunakan yaitu BB/U, TB/U, BB/TB. Perbedaan
penggunaan indeks tersebut akan memberikan gambaran prevalensi status gizi yang
berbeda.
Pengukuran antropometri yang meliputi berat badan,
tinggi badan dan body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh (IMT) merupakan
indikator didalam mengukur status gizi yang secara tidak langsung dapat
menentukan besar koposisi tubuh dengan status gizi tertentu. Indek massa tubuh
adalah berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan kuadrat dalam
meter. Dengan rumus sebagai berikut :
Berat badan (Kg)
IMT =
[Tinggi
badan (m)]2
Tetapi indeks massa tubuh tidak dapat digunakan
untuk membedakan antara berat badan yang berhubungan dengan otot dan berat
badan yang berhubungan dengan lemak tubuh. Indeks massa tubuh juga tidak dapat
digunakan untuk memberika indikasi tentang distribusi lemak tubuh. Pdahal
distribusi lemak tubuh inilah yang dianggap sebagai factor resiko untuk enyakit
seperti kelebihan lemak tubuh, sehingga untuk mengetahui lemak ataupun
distribusi lemak tubuh digunakan metode pengukuran lain, seperti skinfold
thickness atau rasio lingkar perut
(Gibson 2005).
Pengukuran IMT hanya berlaku untuk orang
dewasa berumur 18 tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak-anak,
remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Diamping itu, IMT tidak bisa diterapkan
pada keadaan khusus lainnya seperti edema, asites, dll. IMT/U merupakan yang
utama bermanfaat untuk penapisan kelebihan berat badan kegemukan. Biasanya IMT
tidak meningkat dengan bertambahnya umur. Untuk orang dewasa yang berusia 20 tahun keatas, IMT
diinterpretasi menggunakan kategori status berat badan standard yang sama untuk
semua umur bagi pria dan wanita. Untuk anak-anak dan remaja, intrepretasi IMT
adalah spesifik mengikut usia dan jenis kelamin (CDC, 2009).
Table 1 : katagori ambang batas IMT untuk Indonesia
:
Katagori
|
IMT
|
|
Kurus
|
Kekurangan BB tingkat berat
|
<17,0
|
Kekurangan BB tingkat ringan
|
17,0-<18,5
|
|
Normal
|
|
18,5-22,9
|
Gemuk
|
Kelebihan BB tingkat ringan
|
23-24,9
|
Kelebihan BB tingkat moderat (Obes I)
|
>25-29,9
|
|
|
Kelebihan BB tingkat berat (Obes II)
|
>30,0
|
(sirajuddin 2012)
Indeks
massa tubuh telah digunakan beberapa penilitian populasi internasional untuk
menilai resiko penyakit di antara orang dewasa. BMI meningkat jelas terikat
dengan resiko yang lebih tinggi dari tekanan darah tinggi, diabetes mellitus
tipe II, faktor resiko kardiovascular penyakit lainnya, dan mortalitas
meningkat. Memang, resiko relatif untuk faktor resiko penyakit kardiovaskuler
kejadian penyakit kardivaskuler meningkat dinilai dengan peningkatan BMI pada
semua kelompok populasi. Selain itu, asosiasi antara gangguan muskuloskletal,
gangguan dalam fungsi pernafasan dan fisik, dan kualitas hidup. Akibatnya,
dalam stui epidemologi BMI digunakan untuk mengetahui kelebihan berat badan
atau obesitas pada orang dewasa dan untuk memperkirakan resiko terkena penyakit.
Perlu diketahui anak yang pendekpun dapat mengalami kelebihan berat badan. Maka
perlu memperhatikan berat badan normal. (sirajuddin 2012)
4. Langkah-langkah
pengukuran Lingkar Perut dan IMT
Lingkar
Perut
a.
Mintalah dengan
cara santun pada responden untuk membuka pakaian bagian atas atau menyingkapkan
pakaian bagian atas dan raba tulang rusuk terakhir responden untuk menetapkan
titik pengukuran.
b.
Ditetapkan titik
batas tepi tulang rusuk paling bawah.
c.
Ditetapkan
titik ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul.
d.
Ditetapkan titik tengah di antara di antara titik tulang
rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul dan tandai
titik tengah tersebut dengan alat tulis.
e.
Responden
diminta untuk berdiri tegak dan bernafas dengan normal (ekspirasi normal).
f.
Dilakukan pengukuran lingkar perut dimulai/diambil dari
titik tengah kemudian secara sejajar horizontal melingkari pinggang dan perut
kembali menuju titik tengah diawal pengukuran.
g.
Pengukuran
juga dapat dilakukan pada bagian atas dari pusar lalu meletekkan dan
melingkarkan alat ukur secara horizontal
h.
Apabila responden mempunyai perut yang gendut ke bawah,
pengukuran mengambil bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah
tersebut lagi.
i.
Pita
pengukur tidak boleh melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati angka 0,1 cm
(nurchmah, 2001 )
5. Akibat
dari IMT dan lingkar perut
a. Obesitas
Penyakit
kegemukan (obesitas) disbabkan oleh
ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, dimana konsumsi terlalu berlebihan dibandingkan
kebutuhan atau pemakaian energi. Energi yang ada didalam tubuh itu disimpan
dalam bentuk jaringan lemak. Normalnya jaringan lemak ditimbun pada tempat
tertentu tertentu. Jaringan lemak subkutan didaerah dinding perut bagian depan
mudah terlihat menebal pada seseorang yang menderita obesitas (yuniastuti, 2008).
b. Gizi
buruk
c. Penyakit
kardiovaskuler
d. Diabetes
tipe II
6. Pengertian
Yoga
Yoga bukanlah hal yang baru bagi kehidupan manusia.
Yoga telah dilakukan manusia sejak ribuan tahun lalu. Praktik yoga telah
didokumentasikan dalam banyak teks kuno. Yoga banyak berhubungan dengan budaya
dan kepercayaan india. Tidak heran jika kata yoga diambil dari nahasa
Sansekerta. Kata yoga berasal dari kata sansakerta “yuj” yang artinnya
menghubungkan atau menyatukan makna ini tent uterus berkembang seiring dengan
semakin tertatanya praktik yoga (wirawanda 2014). Yoga bukan hanya di dominasi
dewasa. Anak remaja dan anak-anak pun dapat melakukannya. Yoga juga melatih
anak untuk mengenal dirinya, sekaligus dapat mengendalikan luapan emosi (grave
dkk, 2013).
7. Jenis
dan Gerakan yoga
a. Meditasi
Yoga
menganjurkan untuk meditasi. Meditasi membuat kita mengenali diri kita sendiri.
Tahap awalnya adalah dengan menghayati aliran darah pada saat melakukan gerakan
yoga. Jiga denga yoga kita dapat mengenali system peredaran darah tubuh kita.
Yoga dapat mengatarkan kepada pengenalan diri kita yang sifatnya unconscious.
b. Asana
(savasana)
Gerakan-gerakan dalam yoga dikenal dengan nama
Asana. Tiap asana memiliki manfaatnya masing-masing. Untuk melakukan yoga ada
baiknya terlebih dahulu berkonsultasi pada orang-orang yang mengerti
gerakan-gerakan yoga untuk menghindari cidera. Jika memuntuskan untuk
memperaktekkannya sendiri, jangan memilih asana yang susah atau menuntut diri
untuk melakukannya perisis seperti didalam gambar. Hal ini justru dapat membuat
rentan pada cidera. Akan lebih baik melakukan yoga secara perlahan-lahan dan
meningkatnya setapak demi setapak.
Savasana adalah salah satu postur penting dalam
latihan yoga. Postur (asana) tersebut sangat mudah dilakukan namun sanggup
menibulkan perasaan rileks secara fisik dan fikiran. Individu yang melakukannya
akan terbebas dari tekanan dan kecemasan serta mendapat ketenangan pikiran.
Biasanya savanna dilakukan di sesi penutup dalam rangkaian latihan yoga sebagai
sesi relaksasi. Kesulitan terbesar melakukan sesi ini yaitu seringkali individu
tertidur selama mempertahanka postur savanna.
Postur (asana) “savasana” diseburt juga “yoga
nindra” yang secara harfiah berarti yoga
tidur. Yoga nindra menurut Claire (2006)
merupakan posisi relaksasi yang mendalam yang dapat melepaskan ketegangan
fisik, mental, emosi, dan spiritual. Postur savanna dilakukan dengan berbaring
terlentang lurus dengan kedua kaki terentang menjauh dan garis tengah tubuh.
Kedua tangan terentang dikedua sisi tubuh dengan telapak kanan menghadap
keatas. Kepala bersandar dengan leher lurus tidak tertekuk sehingga
wajah/hidung mengarah lurus ke atap.tulang bahu harus lemas dan terentang lebar
menyentuh lantai. Tulang ekor menyentuh lantai dengan tulang punggung dibawah
tetap melengking alami. Mungkin akan terasa lebih nyaman jika meletakkan
bantalan dibawah lengkungan leher atau punggung.
c. Kundalini
yoga adalah salah satu jenis yoga yang menekankan pada aliran darah dan pernapasan.
Semua gerakan yoga asana dilakukan dengan mengendalikan napas. Memang pada
umumnya ada keselaraan dalam melakukan yoga dengan bernapas sangat penting.
Tetapi dalam kundali yoga. Eksplorasi pada proses bernapas merupakan hal yang
sangat penting, selain itu kundalini yoga juga mencakup latiahan meditasi,
bernyayi, dan pernapasan.
d. Iyengar
yoga merupakan jenis yoga yang dikembangkan oleh B.K.S. iyenar lebih dari 60
tahun yang lalu. Dengan mengedepankan kekuatan dan daya tahan. Yoga merupakan
proses yang dilakukan pada umumnya memiliki jangka waktu yang cukup lama dalam
mempertahankan suatu posisi. Hal lain yang membedakan iyengar dengan jenis yoga
yang lainnya adalah dengan penggunan alat praga seperti seperti tali, bantal,
dan blok yang dapat membantu seseorang
dalam melakukan peraktik yoga. Peraktik iyengar yoga ini sebenarnya
menggabungkan juga antara yoga tradisional dengan katagori yang lebih luas
dengan dengan menggunakan alat peraga. Dengan demikian, iyengar yoga ini dapat
dilakukan juga orang tua, sakit, atau yang memiliki keterbatasan fisik karena
proses latihan yang dapat mengggunakan alat peraga serta melakukan gerakan yang
perlahan ketika melakukan pose dapat dilakukan oleh mereka. Manfaat yang
dirasakan ketika berlatih yoga iyengar yoga adalah meningkatta kesalaraan
antara proses dengan melakukan kegiatan, meningkatkan daya tahan dna kekuatan
tubuh, meningkatkan flesibilitas dan juga konsentrasi.
e. Ashtanga
yoga dikembangkan oleh Sri Pattabhi Jois dan mempunyai ciri khas menekankan
pada yoga fisik dan juga sinkronisasi bernapas. Gerakan yoga dilakukan dengan
progresif dan tarsus-menerus dengan adanya serangkaian yoga proses yang dapat
meningkatkan stamina, menurut badan, serta menguatkan otot perut. Bagi anda
yang masih pemula. Mungkin akan memerlukan waktu untuk dapat melakukan ashtanga
yoga. Ada sebaiknya sebelum anda memiliki pengalaman dalam melakukan yoga
sebelumnya.
f. Hatha
yoga jenis yoga ini menggabungkan antara yoga postures prayama (breathing), dan
meditasi
g. Power
yoga merupakan jenis yoga yang dikembangkan dari ashtanga yoga oleh American
yoga teachers yaitu Beryl Bender Birch dan Bryan Kest. Power yoga juga bisa
dikatakan juga sebagai gym yoga dengan menggabungkan peregangan, melatih
kekuatan dan meditasi. Power yoga khas arious styles
h. Prenatal
yoga jenis yoga ini dikhususkan untuk para ibu hamil. Terdiri dari beberapa
katagori yang biasanya didasarkan pada tingkat trimester ibu hamil. Prenatal
yoga proses biasanya dirancang untuk membantu agar si ibu menjadi lebih rileks
dan membantu mengurnagi pegal-pegal dan nyeri. merupakan salah satu latihan
yang baik untuk dilakukan ibu hamil karena dapat membantu ibu dalam proses
kehamilannya.
Di dalam penelitian kali ini jenis yoga
yang di gunakan oleh peneliti ialah ashtanga. Ashtanga adalah
Membentuk tubuh ideal merupakan tujuan banyak orang
modern. Selain menunjang penampilan dan daya tarik, tubuh yang ideal dengan
perut ramping akan memudahkan kita melakukan kegiatan, tidak mudah lelah dan
kesulitan bergerak jika memiliki tubuh yang ramping. Salah satu jenis yoga yang
lebih bermanfaat untul lingkar perut dan IMT adalah …… dikarenakan gerkan ini
sangat bermanfaat untuk membentuk otot perut dan kelenturan tulang belakang,
selain itu yoga jenis… akan membantu untuk mengurangi lemak pada perut. Sirkulasi
darah yang berkurang. Sealin itu, jenis yoga ini akan membantu mengatasi
masalah hati, sambelit, dan gangguan pencernaan. Sehingga akan membentuk perut
anda (wirawanda 2014).
8. jenis
dan langkah untuk Lingkar perut dan IMT
Berikut ini beberapa gerakan dalam yoga yang bisa
membentuk tubuh dan perut yang ideal :
a. Marjasana
Deragan
ini sangat bermanfaat untuk pembentukan perut dan kelenturan tulang belakang.
Bahkan jika dilakukan dengan rutin dan diimbangi dengan meditasi, gerakan ini
juga bisa menenangkan fikiran anda. Langkah yang perlu dilakukan adalah :
1) Posisi
bertumpu di atas lutut tegal lurus dengan pinggul, seperti membentuk pose
kuda-kuda.
2) Posisikan
tangan dengan ttegsk lurus dengan bahu dan menyangga lurus dengan bahu.
3) Tulang
belakang lurus dan leher lurus dengan tulang belakang.
4) Tarik
nafas
Sedangkan menurut (lebang 2013)
jenis dan langkah-langkah yoga untuk lingkar perut
b. Bhujangasana
1) Telekupkan
badan dan luruskan
2) Angkat
bagian pinggng ke atas dan sangga dengan kedua tangan
3) Tarik
kepala ke belakang
4) Usahakan
untuk menggunakan kekeuatang punggung dalam menahan pose, bukan sanggaan
tangan. Tangan hanya dipakai untuk menjaa keseimbangan tubuh.
5) Jika
anda sudah mahir anda tidak perlu menyangga tubunh dnegan tangan
6) Pose
ini sangat bermanfaat untuk melenturkan badan dan menguatkan otot belakang.
Pose ini juga untuk meringankan yeri punggung dan mengurangi lemak pada perut.
c. Uddyiana
Bandha
Pose
ini memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Selain mengurangi lemak pada perut
anda. Selain itu, gerakan ini juga berguna bagi jantung sehingga jantung bisa
memomp darah lebih efektif. Pose ini membantu mengatasi masalah hati, sembelit,
dan gangguan pencernaan. Gerakan-gerakan ini yang bisa dilakukan dalam pose ini
ada dua cara :
Gerakan
1
1) Lakukan pada pose berdiri
2) Buka
kaki dengan lebar 30 cm dan lutut sedikit menekuk
3) Tarik
napas dalam-dalam lalu tekan perut ke luar dengan otot perut dan hembuskan
napas sambil tekan perut ke dalam
Gerakan
2
4) Dengan
pose sama, tekan perut ke dalam dan keluar dengan cepat sebanyak 10 tanpa
menarik napas
5) Lakukan
napas dengan teratur setelah selesai
d. Willow
1) Berdiri
dengan kedua kaki menempel dan tangan di samping badan
2) Letakkan
telapak kaki kir pada sisi dalam paha
kanan
3) Jika
kesulitan anda bisa menempelkannya pada lutut saja
4) Tempelkan
kedua tangan kedepan badan seperti pose menyembah
5) Tahan
pose ini selama beberapa saat. Ada bisa melakukan meditasi dalam posisi ini
jika sudah terbiassa
6) Rentangkan
tangan ke atas
7) Tarik
napas sambil membengkokkan badan ke sebelah kiri
8) Lakukan
pada posisi berlawanan sebanyak beberapa klai
9) Pose
ini sangat bermanfaat untuk membentuk ke dua sisi perut
e. Elayang
1) Tidur
telengkup seperti melakukan push-up
2) Angkat
badan dengan tumpangan pada kedua tangan dan jari-jari kaki. Usahakan badan
lurus
3) Tahan
posisi ini beberapa saat
4) Jika
sudah terbiasa, maka anda bisa mengangkat tumpuan jari kaki sehingga hanya
bertumpu pada ke dua tangan. Usahaka badan tetap lurus. Anda juga bisa
mengangkat tumpuan hanya pada sebelah kaki untuk membantu keseimbangan tubuh
5) Pose
ini akan sangat bermanfaat untuk membakar lemak pada kaki, lengan, dan perut.
(wirawanda
2014)
f. Urdhava
Padasana
Satu-satunya
gerakan dengan tingkat repitisi tinggi pada Iyengar Yoga. Menempatkan kaki di
ketinggian tertntu secara berkesinambungan, sehingga menstimulasi otot perut,
terutama bagian lemah, otot bawah
Langkah-langakah
1) Posisi
tubuh telentang angkan tangan dengan penuh energi di atas kepala, telapak
tangan mengadap atas. Regangkan tubuh dari ujung jari hingga kaki. Kekuatan
lutut dan telapak kaki.
2) Embuskan
napas angkat kaki setinggi 30 derajat. Arahkan tulang punggung bawah anda
memanjang menjauh dari pinggang, lalu ratakan dengan tanah. Panjangkan tumit
menjauh dari tubuh. Tahan 2-3 detik tanpa menahan napas.
3) Embuskan
napas perlahan angkat kaki hingga 90 derajat. Panjangkan otot hamstring (paha
belakang) dan betis atau bagian belakang kaki. Tahan sambil bernapas normal
selama 30 detik. Embuskan nafas, turunkan kaki perlahan-lahan ke lantai.
Lakukan 8-12 kali.
g. Vasithasana
Memperkuat
struktur otot perut secara menyeluruh dengan memberikan stmulasi berat tubuh
dan latihan menjaga keseimbangan.
Langkah-langakah
1) Letakkan
tangan dibawah bahu dengan posisi
telapak tangan melebar. Sangga tubuh dengan menekukkan lutut kanan di bawah
posisi pangkal paha dan menekan lantai. Luruskan kaki kiri.
2) Perlahan-lahan
luruskan kaki kanan dan aktifkan area tubuh bagian atas. Saat setelah stabil,
angkat kiri ke atas. Lalu, putar kepala kearah tangan kiri. Tahan selama
mungkin.
3) Ganti
sisi.
h. Setubandha
Sarvangasana
Menjaga
elastisitas otot perut serta merilekskan organ-organ di rongga perut.
1) Posisi
tubuh telentang di lantai. Letakkan lipatan selimut di bawah bahu dan pangkal
leher. Tekuk lutut, posisi kaki terbuka lebar pinggul. Pegang pergelangan kaki
sambil menekan bahu lantai.
2) Putar
bahu ke arah dalam sambil mengangkat
pinggul ke atas. Tekanan, panjangkan paha belakang untuk memberi sokongan paha
belakang untuk memberi sokongan. Tahan selama 5 detik sambil bernapas normal.
Turunkan perlahan. (lebang 2013)
Untuk menunjang
keberhasilan, biasakan untuk melakukn gerakan-gerakan yoga secara rutin
sebanyak tiga kali dalam seminggu. Namun, jangan terlalu memaksakan tubuh untuk
melakukan gerakan yoga. Lakukan gerakan yang Nampak ringan dan semakin meingkat
kesulitanya. Tubuh yang jarang digerakkan tentu membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk terbiasa. Lebih penting, jangan lakukan lagi gaya hidup yang tidak
sehat. Jangan makan-makanan yang tidak sehat dan jangan terlalu sering atau
terlalu sediki beristirahat. Lakukan banyak meditasi dan relaksasi sehingga
pikiran tidak terbeban. Tubuh yang positif akan olebih mudah terbentuk lewat
pikiran yang positif juga.
Selain
dalam bentuk gerakan dan meditasi, yoga juga mengajak kita untuk selalu
memperhatikan asupan makanan. Makana yang sehat dan dimakan dengan benar akan
menghasilkan tubuh yang sehat dan bugar. Sebaliknya, makanan yang tidak sehat
dan dimakan dengan salah akan menghasilkan tubuh yang tidak baik. Karena itu
yoga selalu mengajarkan kita untuk makan-makan yang baik. Tidak hanya itu, kita
juga harus memperoleh makanan dengan cara yang baik pula. Yoga juga
menganjurkan kita agar kita lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
dibandingkan dengan daging. Kita bisa memproleh protein dari berbagai makanan
lain, seperti kedelai dan juga susu (ananda dkk 2013)
9. Manfaat
yoga
Yoga memilili banyak manfaat bagi kesehatan tubuh
dan fikiran. Lewat meditasinya, fikiran dapat menjadi lebih tenang. Meditasi
juga bisa mengeluarkan energy maksimal dari alam bawah sadar yang sering sekali
terabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain bermamfaat bagi psikis, yoga
juga sangat bermanfaat bagi jasmani seseorang. Gerakan-gerakan yoga mempunyai
banyak manfaat yang tersembunyi yang tidak terkirakan sebelumnya. Banyak
manfaat secara fisik yang bisa kita apai jika rutin melakukan yoga dengan
benar. Gerakan yoga yang dimaksimalkan dengan dengan gaya hidup yoga akan
membuat kita memperoleh hasil maksimal. Salah satu dari hasil melakukan gerakan
yoga adalah membentuk tubuh dan mengecilkan perut. Banyak sekali manfaat yoga,
seperti :
i.
Memperbaiki postur tubuh, postur tubuh
yang awalnya buruk menjadi lebih baik lagi. Kerena tubuh butuh keseimbangan
pada tulang punggung dan otot-otot punggung sebagi peyangga tubuh kita
(stefanus 2010)
j.
Melindungi jantung, jantung adalah organ
peerja keras didalam tubuh manusia, namun latihan yoga dapat meringankan kerja jantung. Karena
penyumbatan darah akibat akibat peumpukan lemak di dinding dinding saluran
darah membuat kerja jantung semakin berat. Rajin yoga akan membuat kapasitas
organ pernapasan tadi berjalan normal. (lebang 2013).
k. Menurunkan
gula darah dan kolestrol jahat, khususnya pada penderita diabetes. Pendekatan
yang bersifat fisioterapis-fisiologis juga menjadi unsur pelengkap yang sangat
membantu penderita diabetes, salah satunya dengan melakukan yoga. Menurut cle
Souren, Direktur Lembaga Iyengar Yoga Amsterdam konsep terapi yang diberikan
yaitu serangkaian pose yang bersifat backbending atau twisting, pendekatan ini
secara umum sangat membantu meningkatkan kualitas kesehatan para penderita
diabetes (lebang 2013).
l.
Menurunkan tekanan darah, yoga sangat
baik bagi penderita hipertensi (yen 2014).
m. Memperlancar peredaran darah, karena rasa rileks yang didapat dari
yoga membantu kelancaran sirkulasi darah dalam tubuh, khususnya di tangan dan
kaki. (yen
2014).
n. Membersihkan limfa, yang merupakan cairan yang kaya akan sel
kekebalan tubuh. Dengan berlatih yoga dapat membantu system limfatik, merusak
sel-sel kanker dan membuang racun-racun dari produksi fungsi selular (Lebang
2013).
o. Melancarkan
sirkulasi darah, penyumbatan darah akibat penumpukan lemak berubungan dengan
kondisi tubuh yang jarang bergerak, bisa menurunkan vitalisasi seorang manusia
secara signifikan. Gerakan yang teratur akan membuat tubuh membakar kalori yang
cukup dan mempergunakan cadangan lemak secara maksimal, sehingga jumlah kalori
yang masuk terjaga dan aliran darah mengalir bisa keseluruh tubu secra konstan
(lebang 2013).
p. Menurunkan
nilai lingkar perut dan IMT
Otot
perut adalah bagian tubuh yang memiliki struktur yang sangat kompleks, selain itu melindungi
rongga yang berisi organ yang super paling penting menunjang kehidupan, ia juga
beperan penting menyangga beban tulang punggung dan actor utama dalam melakukan
pergerakan tubuh. Selain berlatih crunch
atau sit up, melakukan asana yoga
juga sangat baik dalam memberikan stimulasi terhadap otot perut. Tidak sekedar
bekerja untuk memperkuat otot perut, yoga memberikan pendekatan secara holistik.
Otot perut dipandag sebagai bagian dari kesatuan tubuh manusia yang harus
dipelihara sesuai fungsinya. Menurut BKS Iyengar, pakar yoga dunia, yog tidak
hanya bekerja secara anatomis, melainkan juga anatomis psikologis. Dalam
artian, funsi tubuh harus memenuhi kebutuhan manusia secara menyeluruh. Untuk
menjaga fungsi keharmonisan kehidpan, otot perut tidak hanya indah dilihat,
namun harus berfungsi secara maksimal. (Lebang 2013)
10. Waktu melakukan yoga
B.
Kerangka Konsep
Latihan senam
Yoga
|
Nilai Lingkar Perut dan IMT
|
Olahraga teratur
|
Obat-obatan
|
Pengaturan Diet
|
Akibat
§ Obesitas
§ Kurus
§ Penyakit
kardiovaskuler
§ Diabetes
militus
|
Paktor yang mempegaruh
• Usia
• Jenis kelamin
• Olahragawan
• Penyakit
|
Variabel yang
tidak diteliti
|
|
|
Variabel yang
diteliti
Variabel yang tidak diteliti
Variabel yang tidak ditelit
Variabel yang diteliti
C.
Hipotesis
Berdasarkan
kerangka konsep yang dibuat dan melihat hubungan variabel yang diteliti, maka
disusun hipotesis sebagai berikut :
1.
Adaya pengaruh
antara latihan pernafasan yoga dengan adanya penrunan nilai lingkar perut dan
IMT di pathok Yogyakarta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan
Teori
1. Pemeriksaan
Antropometri
Pengukuran antrometrik
adalah pengukuran tentang ukuran, berat badan, dan proporsi tubuh manusia.
Pengukuran antropometrik meliputi tinggi badan, berat badan, tebal lipatan
kulit dan lengan. Beberapa bagian tubuh seperti kepala, dada, pinggang, dan
lengan adalah area pengukuran antropometrik.
Menurut Sandjaja,
dkk. (2010) Pengukuran Antropometri
adalah bidang ilmu yang berhubungan dengan
dimensi tubuh manusia. Dimensi-dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika
dan ukuran persentil. Sehingga peneliti bisa menyimpulkan bahwa Pengukuran
Antropometri merupakan ilmu yang mempelajari berbagai ukuran tubuh manusia yang
meliputi pengukuran BB, TB, lingkar perut, dengan ukuran persentil. Tujuan pengukuran antropometrik adalah untuk
mengevaluasi pertumbuhan dan mengkaji
status nutrisi dan dan ketersediaan energi di dalam tubuh. Pengukuran ini juga
digunakan dalam mendeteksi adanya permasalahan nutrisi dimana hasil pengukuran
antripometrik kemudian dibandingkan dengan standar nilai normal area atau
bagian yang diukur. Agar data yang dikumpulkan lengkap, sebelum melakukan
pengkajian, perawat harus menyiapakan alat ukur yang akan digunakan, memahami
informasi yang hendak diperoleh serta tujuan antropometrik (Gibney dkk, 2009).
Sedangkan
menurut Yuniastuti (2008 ), saat ini pengukuran antropometri (ukuran-ukuran
tubuh) digunakan secara luas dalam penelitian status gizi, terutama jika
terjadi ketidaseimbangan kronik antara intik energi dan protein. Pengukuran
atropometri terdiri atas dua demensi, yaitu pengukuran pertumbunhan dan
komposisi tubuh. Komposisi mencakup komponen lemak tubuh (fat mass) dan bukan lemak tubuh (non-fat mass). Secara pengukuran antropometri yang sering digunakan
adalah :
a.
Tinggi badan
Pada orang dewasa dan anak balita, pengukuran tinggi
badan dilakukan dengan posisi berdiri tampa alas kaki. Sedangkan pada bayi
pengukuran tinggi badan dilakukan pada posisi berbaring. Demikian juga pada
pasien yang tidak dapat berdiri seperti pada pasien dengan cidera spinal atau
fraktur tulang belakang, pengukuran tinggi badan dilakukan pada posisi
berbaring. Tiggi badan diukur dengan menggunakan satuan sentimeter (cm) atau inci.
b.
Berat badan
Ada beberapa jenis alat ukur yang umum digunakan
untuk mengukur berat badan baik yang bekerja secara manual maupun dengan system
digital elektronik. Di Indonesia, alat ukur yang lazim digunakan adalah alat
ukur (timbangan) berat bada secara manual.
Terlepas dari jenis
alat yang digunakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan perawat ketika
melakukan pengukuran berat badan yaitu alat dan skala alat ukur yang digunakan
harus sama setiap kali menimbang, pasien tanpa alas kaki ketika diukur, pakaian
pasien diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap diukur. Selain
itu, waktu dilakukan penimbangan pasien relatif
sama , misalnya sebelum dan sesudah makan siang.
Dalam menilai berat
badan perlu mempertimbangkan tinggi badan, bentuk rangka, proporsi lemak, otot
dan tulang serta bentuk dada pasien. Selain itu perlu untuk mengkaji kondisi
patologi yang berpengaruh terhadap berat badan seperti edema, spelenomegali,
asites, gagal jantung atau kardiomegali
Berat
badan ideal
Berat badan
ideal adalah berat badan untuk tinggi bada tertentu yang secara statistik di
anggap paling tepat untuk menjamin kesehatan dan umur panjang. Karena standar
berat badan resmi untuk Indonesia berdasarkan pertimbangan sejumlah orang yang
secara statistik memenuhi syarat belum ada, maka digunakan data yang
dikumpulkan oleh Society of Actuaries, 1959. Penilaian berat badan ideal :
pertama, bila lebih dari 110% standar dikatakan gemuk, sebaliknya bila rangka
tubuh besar dan sering berolahraga, peningkatan BB sampai 120% standar masih
dianggap normal. Kedua bila 90-110% dari BB standar adalah ideal atau normal.
Ketiga, jika BB 70-90% dari standar
disebut sedang (mild-moderete underweight).
Dan, keempat bila kurang 70% standar dikatakan sangat kurus (severe underweight).
c.
Indeks Massa
Tubuh (IMT)
IMT adala indikator yang terutama bermanfaat untuk
penampisan berat badan dan kegemukan. IMT merupkan alat sederhana untuk
memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan
dan kelebihan berat badan maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan
seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang.
d.
Lingkar Lengan
Atas
Pengukuran lingkar lengan atas dapat memberikan
kambaran dengan keadaan jaringan otao dan lapisan lemak kulit. Lingkar lengan
atas biasanya digunakan untuk mengidentifikasikan adanya malnutrisi pada
anak-anak. Pada ibu hamil lingkar lengan atas digunakan untuk memperedeksi
kemungkinan bayi yang dlahirkannya memeiliki berat badan lahir yang rendah
e.
Lingkar Pinggang
Tujuan pengukuran lingkar pinggang dan panggul
adalah untuk mengetahui bahwa anda beresiko tinggi terkena penyakit diabetes
tipe II, kolestrol tinggi yang tak terkontrol, tekanan darah tinggi, dan
penyakit jantug. Ukuran lingkar pinggang yang aman adalah kurang dari 90 cm, sedangkan
wanita, kurang dari 80 cm. lebih dari angka itu, artinya perut anda kelebihan
lemak.
Rasio Lingkar Pinggang-pinggul
Rasio lingkar pinggang dan pinggul adalah cara
penilaian obesitas terbaik utuk mengukur resiko serangan jantung. Rasio lingkar
pinggang pinggul dikalkulasikan dengan membagi ukuran lingkar pinggang dengan
lingkar perut (anggraeni 2012).
f.
Lingkar Perut
Pengukuran lingkar perut dilakukan untuk mengetahui
ada tidaknya obesitas abdominalsentral. Jenis obesitas ini sangat berpengaruh terhadap
kejadia penyakit kardioovaskuler dan diabetes mellitus (anggraeni 2012).
2. Faktor
yang mempengaruhi IMT dan lingkar perut
a.
Diet
Mengurangi jumlah
asupan alori dengan komposisi yang disesuaikan sehingga berat badan kita ideal
tanpa mengganggu kesehatan. Ada banyak program diet, sebagian tidak berbahaya
bagi tubuh, tetapi sebagian dari program diet tidak dianjurkan karena hasilnya
berbahaya bagi tubuh.
Beberapa program diet
membatasi asupan karbohidrat. Tetapi jika karbohidrat sangat dikurangi, maka
timbunan glikogen didalam tubuh akan menurun, begitu pula jika
air yang mengikat diri pada glikogen. Karena cairan tubuh berkurang
begitu pula berar badan akan berkurang. Tetapi begitu mengonsumsi karbohidrat
lagi, air akan segera kembali dan berat badan pun kembali seperti semula.
Diet yang dianjurkan
adalah diet seimbang dengan kebutuhan kalori yang dibutuhkan didalam tubuh , asupan karbohidrat 60-70%,
lemak 20-25 %, protein 10-15%. Untuk menurunkan berat badan atau nilai IMT
maupun Lingkar perut, asupan karbohidrat harus diturunkan 500-800 kalori
dibawah kebutuhan normal. Selain menurunkan asupak karbohidrat dan lemak
sebanyak 10%, vitamin dan mineral juga
harus dicukupkan, begitu juga dengan serat harus cukup sehingga perut
akan teerasa kenyang. Serat, vitamin, dan mineral ini diperoleh dari sayuran.
b. Olahraga
Olahraga
membantu melancarkan peredaraan darah dan membakar kalori. Untuk pennurunan
nilai IMT maupun lingkar perut, olahraga yang dilakukan harus berkesinambungan
dengan intensitas tertentu dalam jangka waktu yang cukup panjang dan teratur,
sehingga yang dibakar tidak cuma karbohidrat, melainkan juga cadangan lemak,
dengan normalnya nilai Indeks Massa
Tubuh (IMT) didalam tubuh dengan begitu bisa tercapai tubuh yang ideal tanpa
mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Yang pertama dibakar oleh tubuh kita dalah
energi dari makanan yang masuk. Apabila tidak mencukupi, tubuh akan menggunakan
cadangan glikogen yang tersimpan dihati dan otot yang jumlahnya kira-kira 1120
kalori. Setelah glikogen terkuras habis, barulah cadangan lemak yang akan
dibakar.
c.
Obat-obatan
Ada beberapa jenis
obta-obatan yang digunakan dalam program penurunan berat badan menjadi ideal.
Salah satunya seperti menghilangkan rasa lapar, jenis obat ini berkerja pada
sistem saraf pusat dengan cara
menghilangkan sinyal-sinyal yang menunjukkan tubuh kekurangan energi. Namun
obat ini mempunyai banyak efek samping, antara lain dapat menyebabkan rasa
tidak tenang, tegang, jantung berdebar-debar, gemetar, sulit tidur, mual, dan
diare. Salah satu obat untuk menurunkan berat badan seperti obat
pencahar/urus-urus/laxan. Obat ini merangsang pergerakan usus, sehingga makanan
yang kita konsumsi cepat dibuang sebelum sempat diserap. Tetapi penggunaan obat
pencahar terus-menerus menyebabkan usus menjadi lebih aktif dalam menyerap
nutrisi nutrisi dari biasanya, karena tubuh berusaha mempertahanka tubuh.
Sehingga penggunaan obat tersebut dihentikan, maka tubuh akan menjadi gemuk
karena tubuh lebih efisien dalam menyerap nutrisi. (rahmawati, 2010)
3. Pengertian Lingkar Perut dan IMT
a. Lingkar
perut
Cara lain yang dilakukan untuk memantau resiko
kegemukan adalah dengan mengukur lingkar perut. Ukuran lingkar perut yang baik
yaitu tidak lebih dari 90 cm untuk laki-laki dan tidak lebih dari 80 cm untuk
perempuan. Pengukuran lingkar perut lebih memberikan arti dibandingkat IMT
dalam menentukan timbunan lemak di dalam rongga perut (obesitas sentral) karena
peningkatan timbunan lemak diperut tercermin dari meningkatnya lingkar perut.
(Gibson 2005). Pengukuran lingkar perut dapat dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya obesitas abdominal atau sentral. Jenis obesitas ini sangat berpengaruh
terhadap kejadian penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus (sandjaja, dkk
2010)
Table 2 : katagori Standar sObesitas sentral berdasarkan Lingkar Perut.
klasifikasi
|
Laki-laki
|
Wnita
|
WHO 2000
|
94 cm
|
80 cm
|
Eropa
|
102 cm
|
88 cm
|
Asia Pasifik
|
90 cm
|
80 cm
|
b.
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Indeks massa tubuh (IMT) adalah rasio BB/TB2
(kg/m2), yang dinyatakan dalam tabel normogram. Angka ini
proporsional dengan bentuk tubuh anda. Biasanya, jumlah yang kecil untuk orang
yang kurus dan besar untuk orang yang gemuk (soetjiningsih, 2004) Penilaina
status gizi dibagi terbagi atas dua yakni penilaian status gizi secara langsung
yang dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan
biofisik. Dan penilaian status gizi secara tidak lanngsung yakni survey
konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Pengukuran antropometri
relative mudah dilakukan. Akan tetapi untuk berbagai cara, pengukuran ini
membutuhkan beberapa ketrampilan, peralatan dan keterangan untuk
pelaksanaannya,
Parameter antropometri merupakan dasar dari
penilaian status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter disebut Indeks
Antropometri. Dalam pengukuran indeks antropometri sering terjadi kerancuan,
hal ini akan mempengaruhi interprestasi status gizi yang keliru. Beberapa
indeks antropometri yang digunakan yaitu BB/U, TB/U, BB/TB. Perbedaan
penggunaan indeks tersebut akan memberikan gambaran prevalensi status gizi yang
berbeda.
Pengukuran antropometri yang meliputi berat badan,
tinggi badan dan body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh (IMT) merupakan
indikator didalam mengukur status gizi yang secara tidak langsung dapat
menentukan besar koposisi tubuh dengan status gizi tertentu. Indek massa tubuh
adalah berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan kuadrat dalam
meter. Dengan rumus sebagai berikut :
Berat badan (Kg)
IMT =
[Tinggi
badan (m)]2
Tetapi indeks massa tubuh tidak dapat digunakan
untuk membedakan antara berat badan yang berhubungan dengan otot dan berat
badan yang berhubungan dengan lemak tubuh. Indeks massa tubuh juga tidak dapat
digunakan untuk memberika indikasi tentang distribusi lemak tubuh. Pdahal
distribusi lemak tubuh inilah yang dianggap sebagai factor resiko untuk enyakit
seperti kelebihan lemak tubuh, sehingga untuk mengetahui lemak ataupun
distribusi lemak tubuh digunakan metode pengukuran lain, seperti skinfold
thickness atau rasio lingkar perut
(Gibson 2005).
Pengukuran IMT hanya berlaku untuk orang
dewasa berumur 18 tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak-anak,
remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Diamping itu, IMT tidak bisa diterapkan
pada keadaan khusus lainnya seperti edema, asites, dll. IMT/U merupakan yang
utama bermanfaat untuk penapisan kelebihan berat badan kegemukan. Biasanya IMT
tidak meningkat dengan bertambahnya umur. Untuk orang dewasa yang berusia 20 tahun keatas, IMT
diinterpretasi menggunakan kategori status berat badan standard yang sama untuk
semua umur bagi pria dan wanita. Untuk anak-anak dan remaja, intrepretasi IMT
adalah spesifik mengikut usia dan jenis kelamin (CDC, 2009).
Table 1 : katagori ambang batas IMT untuk Indonesia
:
Katagori
|
IMT
|
|
Kurus
|
Kekurangan BB tingkat berat
|
<17,0
|
Kekurangan BB tingkat ringan
|
17,0-<18,5
|
|
Normal
|
|
18,5-22,9
|
Gemuk
|
Kelebihan BB tingkat ringan
|
23-24,9
|
Kelebihan BB tingkat moderat (Obes I)
|
>25-29,9
|
|
|
Kelebihan BB tingkat berat (Obes II)
|
>30,0
|
(sirajuddin 2012)
Indeks
massa tubuh telah digunakan beberapa penilitian populasi internasional untuk
menilai resiko penyakit di antara orang dewasa. BMI meningkat jelas terikat
dengan resiko yang lebih tinggi dari tekanan darah tinggi, diabetes mellitus
tipe II, faktor resiko kardiovascular penyakit lainnya, dan mortalitas
meningkat. Memang, resiko relatif untuk faktor resiko penyakit kardiovaskuler
kejadian penyakit kardivaskuler meningkat dinilai dengan peningkatan BMI pada
semua kelompok populasi. Selain itu, asosiasi antara gangguan muskuloskletal,
gangguan dalam fungsi pernafasan dan fisik, dan kualitas hidup. Akibatnya,
dalam stui epidemologi BMI digunakan untuk mengetahui kelebihan berat badan
atau obesitas pada orang dewasa dan untuk memperkirakan resiko terkena penyakit.
Perlu diketahui anak yang pendekpun dapat mengalami kelebihan berat badan. Maka
perlu memperhatikan berat badan normal. (sirajuddin 2012)
4. Langkah-langkah
pengukuran Lingkar Perut dan IMT
Lingkar
Perut
a.
Mintalah dengan
cara santun pada responden untuk membuka pakaian bagian atas atau menyingkapkan
pakaian bagian atas dan raba tulang rusuk terakhir responden untuk menetapkan
titik pengukuran.
b.
Ditetapkan titik
batas tepi tulang rusuk paling bawah.
c.
Ditetapkan
titik ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul.
d.
Ditetapkan titik tengah di antara di antara titik tulang
rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul dan tandai
titik tengah tersebut dengan alat tulis.
e.
Responden
diminta untuk berdiri tegak dan bernafas dengan normal (ekspirasi normal).
f.
Dilakukan pengukuran lingkar perut dimulai/diambil dari
titik tengah kemudian secara sejajar horizontal melingkari pinggang dan perut
kembali menuju titik tengah diawal pengukuran.
g.
Pengukuran
juga dapat dilakukan pada bagian atas dari pusar lalu meletekkan dan
melingkarkan alat ukur secara horizontal
h.
Apabila responden mempunyai perut yang gendut ke bawah,
pengukuran mengambil bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah
tersebut lagi.
i.
Pita
pengukur tidak boleh melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati angka 0,1 cm
(nurchmah, 2001 )
5. Akibat
dari IMT dan lingkar perut
a. Obesitas
Penyakit
kegemukan (obesitas) disbabkan oleh
ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, dimana konsumsi terlalu berlebihan dibandingkan
kebutuhan atau pemakaian energi. Energi yang ada didalam tubuh itu disimpan
dalam bentuk jaringan lemak. Normalnya jaringan lemak ditimbun pada tempat
tertentu tertentu. Jaringan lemak subkutan didaerah dinding perut bagian depan
mudah terlihat menebal pada seseorang yang menderita obesitas (yuniastuti, 2008).
b. Gizi
buruk
c. Penyakit
kardiovaskuler
d. Diabetes
tipe II
6. Pengertian
Yoga
Yoga bukanlah hal yang baru bagi kehidupan manusia.
Yoga telah dilakukan manusia sejak ribuan tahun lalu. Praktik yoga telah
didokumentasikan dalam banyak teks kuno. Yoga banyak berhubungan dengan budaya
dan kepercayaan india. Tidak heran jika kata yoga diambil dari nahasa
Sansekerta. Kata yoga berasal dari kata sansakerta “yuj” yang artinnya
menghubungkan atau menyatukan makna ini tent uterus berkembang seiring dengan
semakin tertatanya praktik yoga (wirawanda 2014). Yoga bukan hanya di dominasi
dewasa. Anak remaja dan anak-anak pun dapat melakukannya. Yoga juga melatih
anak untuk mengenal dirinya, sekaligus dapat mengendalikan luapan emosi (grave
dkk, 2013).
7. Jenis
dan Gerakan yoga
a. Meditasi
Yoga
menganjurkan untuk meditasi. Meditasi membuat kita mengenali diri kita sendiri.
Tahap awalnya adalah dengan menghayati aliran darah pada saat melakukan gerakan
yoga. Jiga denga yoga kita dapat mengenali system peredaran darah tubuh kita.
Yoga dapat mengatarkan kepada pengenalan diri kita yang sifatnya unconscious.
b. Asana
(savasana)
Gerakan-gerakan dalam yoga dikenal dengan nama
Asana. Tiap asana memiliki manfaatnya masing-masing. Untuk melakukan yoga ada
baiknya terlebih dahulu berkonsultasi pada orang-orang yang mengerti
gerakan-gerakan yoga untuk menghindari cidera. Jika memuntuskan untuk
memperaktekkannya sendiri, jangan memilih asana yang susah atau menuntut diri
untuk melakukannya perisis seperti didalam gambar. Hal ini justru dapat membuat
rentan pada cidera. Akan lebih baik melakukan yoga secara perlahan-lahan dan
meningkatnya setapak demi setapak.
Savasana adalah salah satu postur penting dalam
latihan yoga. Postur (asana) tersebut sangat mudah dilakukan namun sanggup
menibulkan perasaan rileks secara fisik dan fikiran. Individu yang melakukannya
akan terbebas dari tekanan dan kecemasan serta mendapat ketenangan pikiran.
Biasanya savanna dilakukan di sesi penutup dalam rangkaian latihan yoga sebagai
sesi relaksasi. Kesulitan terbesar melakukan sesi ini yaitu seringkali individu
tertidur selama mempertahanka postur savanna.
Postur (asana) “savasana” diseburt juga “yoga
nindra” yang secara harfiah berarti yoga
tidur. Yoga nindra menurut Claire (2006)
merupakan posisi relaksasi yang mendalam yang dapat melepaskan ketegangan
fisik, mental, emosi, dan spiritual. Postur savanna dilakukan dengan berbaring
terlentang lurus dengan kedua kaki terentang menjauh dan garis tengah tubuh.
Kedua tangan terentang dikedua sisi tubuh dengan telapak kanan menghadap
keatas. Kepala bersandar dengan leher lurus tidak tertekuk sehingga
wajah/hidung mengarah lurus ke atap.tulang bahu harus lemas dan terentang lebar
menyentuh lantai. Tulang ekor menyentuh lantai dengan tulang punggung dibawah
tetap melengking alami. Mungkin akan terasa lebih nyaman jika meletakkan
bantalan dibawah lengkungan leher atau punggung.
c. Kundalini
yoga adalah salah satu jenis yoga yang menekankan pada aliran darah dan pernapasan.
Semua gerakan yoga asana dilakukan dengan mengendalikan napas. Memang pada
umumnya ada keselaraan dalam melakukan yoga dengan bernapas sangat penting.
Tetapi dalam kundali yoga. Eksplorasi pada proses bernapas merupakan hal yang
sangat penting, selain itu kundalini yoga juga mencakup latiahan meditasi,
bernyayi, dan pernapasan.
d. Iyengar
yoga merupakan jenis yoga yang dikembangkan oleh B.K.S. iyenar lebih dari 60
tahun yang lalu. Dengan mengedepankan kekuatan dan daya tahan. Yoga merupakan
proses yang dilakukan pada umumnya memiliki jangka waktu yang cukup lama dalam
mempertahankan suatu posisi. Hal lain yang membedakan iyengar dengan jenis yoga
yang lainnya adalah dengan penggunan alat praga seperti seperti tali, bantal,
dan blok yang dapat membantu seseorang
dalam melakukan peraktik yoga. Peraktik iyengar yoga ini sebenarnya
menggabungkan juga antara yoga tradisional dengan katagori yang lebih luas
dengan dengan menggunakan alat peraga. Dengan demikian, iyengar yoga ini dapat
dilakukan juga orang tua, sakit, atau yang memiliki keterbatasan fisik karena
proses latihan yang dapat mengggunakan alat peraga serta melakukan gerakan yang
perlahan ketika melakukan pose dapat dilakukan oleh mereka. Manfaat yang
dirasakan ketika berlatih yoga iyengar yoga adalah meningkatta kesalaraan
antara proses dengan melakukan kegiatan, meningkatkan daya tahan dna kekuatan
tubuh, meningkatkan flesibilitas dan juga konsentrasi.
e. Ashtanga
yoga dikembangkan oleh Sri Pattabhi Jois dan mempunyai ciri khas menekankan
pada yoga fisik dan juga sinkronisasi bernapas. Gerakan yoga dilakukan dengan
progresif dan tarsus-menerus dengan adanya serangkaian yoga proses yang dapat
meningkatkan stamina, menurut badan, serta menguatkan otot perut. Bagi anda
yang masih pemula. Mungkin akan memerlukan waktu untuk dapat melakukan ashtanga
yoga. Ada sebaiknya sebelum anda memiliki pengalaman dalam melakukan yoga
sebelumnya.
f. Hatha
yoga jenis yoga ini menggabungkan antara yoga postures prayama (breathing), dan
meditasi
g. Power
yoga merupakan jenis yoga yang dikembangkan dari ashtanga yoga oleh American
yoga teachers yaitu Beryl Bender Birch dan Bryan Kest. Power yoga juga bisa
dikatakan juga sebagai gym yoga dengan menggabungkan peregangan, melatih
kekuatan dan meditasi. Power yoga khas arious styles
h. Prenatal
yoga jenis yoga ini dikhususkan untuk para ibu hamil. Terdiri dari beberapa
katagori yang biasanya didasarkan pada tingkat trimester ibu hamil. Prenatal
yoga proses biasanya dirancang untuk membantu agar si ibu menjadi lebih rileks
dan membantu mengurnagi pegal-pegal dan nyeri. merupakan salah satu latihan
yang baik untuk dilakukan ibu hamil karena dapat membantu ibu dalam proses
kehamilannya.
Di dalam penelitian kali ini jenis yoga
yang di gunakan oleh peneliti ialah ashtanga. Ashtanga adalah
Membentuk tubuh ideal merupakan tujuan banyak orang
modern. Selain menunjang penampilan dan daya tarik, tubuh yang ideal dengan
perut ramping akan memudahkan kita melakukan kegiatan, tidak mudah lelah dan
kesulitan bergerak jika memiliki tubuh yang ramping. Salah satu jenis yoga yang
lebih bermanfaat untul lingkar perut dan IMT adalah …… dikarenakan gerkan ini
sangat bermanfaat untuk membentuk otot perut dan kelenturan tulang belakang,
selain itu yoga jenis… akan membantu untuk mengurangi lemak pada perut. Sirkulasi
darah yang berkurang. Sealin itu, jenis yoga ini akan membantu mengatasi
masalah hati, sambelit, dan gangguan pencernaan. Sehingga akan membentuk perut
anda (wirawanda 2014).
8. jenis
dan langkah untuk Lingkar perut dan IMT
Berikut ini beberapa gerakan dalam yoga yang bisa
membentuk tubuh dan perut yang ideal :
a. Marjasana
Deragan
ini sangat bermanfaat untuk pembentukan perut dan kelenturan tulang belakang.
Bahkan jika dilakukan dengan rutin dan diimbangi dengan meditasi, gerakan ini
juga bisa menenangkan fikiran anda. Langkah yang perlu dilakukan adalah :
1) Posisi
bertumpu di atas lutut tegal lurus dengan pinggul, seperti membentuk pose
kuda-kuda.
2) Posisikan
tangan dengan ttegsk lurus dengan bahu dan menyangga lurus dengan bahu.
3) Tulang
belakang lurus dan leher lurus dengan tulang belakang.
4) Tarik
nafas
Sedangkan menurut (lebang 2013)
jenis dan langkah-langkah yoga untuk lingkar perut
b. Bhujangasana
1) Telekupkan
badan dan luruskan
2) Angkat
bagian pinggng ke atas dan sangga dengan kedua tangan
3) Tarik
kepala ke belakang
4) Usahakan
untuk menggunakan kekeuatang punggung dalam menahan pose, bukan sanggaan
tangan. Tangan hanya dipakai untuk menjaa keseimbangan tubuh.
5) Jika
anda sudah mahir anda tidak perlu menyangga tubunh dnegan tangan
6) Pose
ini sangat bermanfaat untuk melenturkan badan dan menguatkan otot belakang.
Pose ini juga untuk meringankan yeri punggung dan mengurangi lemak pada perut.
c. Uddyiana
Bandha
Pose
ini memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Selain mengurangi lemak pada perut
anda. Selain itu, gerakan ini juga berguna bagi jantung sehingga jantung bisa
memomp darah lebih efektif. Pose ini membantu mengatasi masalah hati, sembelit,
dan gangguan pencernaan. Gerakan-gerakan ini yang bisa dilakukan dalam pose ini
ada dua cara :
Gerakan
1
1) Lakukan pada pose berdiri
2) Buka
kaki dengan lebar 30 cm dan lutut sedikit menekuk
3) Tarik
napas dalam-dalam lalu tekan perut ke luar dengan otot perut dan hembuskan
napas sambil tekan perut ke dalam
Gerakan
2
4) Dengan
pose sama, tekan perut ke dalam dan keluar dengan cepat sebanyak 10 tanpa
menarik napas
5) Lakukan
napas dengan teratur setelah selesai
d. Willow
1) Berdiri
dengan kedua kaki menempel dan tangan di samping badan
2) Letakkan
telapak kaki kir pada sisi dalam paha
kanan
3) Jika
kesulitan anda bisa menempelkannya pada lutut saja
4) Tempelkan
kedua tangan kedepan badan seperti pose menyembah
5) Tahan
pose ini selama beberapa saat. Ada bisa melakukan meditasi dalam posisi ini
jika sudah terbiassa
6) Rentangkan
tangan ke atas
7) Tarik
napas sambil membengkokkan badan ke sebelah kiri
8) Lakukan
pada posisi berlawanan sebanyak beberapa klai
9) Pose
ini sangat bermanfaat untuk membentuk ke dua sisi perut
e. Elayang
1) Tidur
telengkup seperti melakukan push-up
2) Angkat
badan dengan tumpangan pada kedua tangan dan jari-jari kaki. Usahakan badan
lurus
3) Tahan
posisi ini beberapa saat
4) Jika
sudah terbiasa, maka anda bisa mengangkat tumpuan jari kaki sehingga hanya
bertumpu pada ke dua tangan. Usahaka badan tetap lurus. Anda juga bisa
mengangkat tumpuan hanya pada sebelah kaki untuk membantu keseimbangan tubuh
5) Pose
ini akan sangat bermanfaat untuk membakar lemak pada kaki, lengan, dan perut.
(wirawanda
2014)
f. Urdhava
Padasana
Satu-satunya
gerakan dengan tingkat repitisi tinggi pada Iyengar Yoga. Menempatkan kaki di
ketinggian tertntu secara berkesinambungan, sehingga menstimulasi otot perut,
terutama bagian lemah, otot bawah
Langkah-langakah
1) Posisi
tubuh telentang angkan tangan dengan penuh energi di atas kepala, telapak
tangan mengadap atas. Regangkan tubuh dari ujung jari hingga kaki. Kekuatan
lutut dan telapak kaki.
2) Embuskan
napas angkat kaki setinggi 30 derajat. Arahkan tulang punggung bawah anda
memanjang menjauh dari pinggang, lalu ratakan dengan tanah. Panjangkan tumit
menjauh dari tubuh. Tahan 2-3 detik tanpa menahan napas.
3) Embuskan
napas perlahan angkat kaki hingga 90 derajat. Panjangkan otot hamstring (paha
belakang) dan betis atau bagian belakang kaki. Tahan sambil bernapas normal
selama 30 detik. Embuskan nafas, turunkan kaki perlahan-lahan ke lantai.
Lakukan 8-12 kali.
g. Vasithasana
Memperkuat
struktur otot perut secara menyeluruh dengan memberikan stmulasi berat tubuh
dan latihan menjaga keseimbangan.
Langkah-langakah
1) Letakkan
tangan dibawah bahu dengan posisi
telapak tangan melebar. Sangga tubuh dengan menekukkan lutut kanan di bawah
posisi pangkal paha dan menekan lantai. Luruskan kaki kiri.
2) Perlahan-lahan
luruskan kaki kanan dan aktifkan area tubuh bagian atas. Saat setelah stabil,
angkat kiri ke atas. Lalu, putar kepala kearah tangan kiri. Tahan selama
mungkin.
3) Ganti
sisi.
h. Setubandha
Sarvangasana
Menjaga
elastisitas otot perut serta merilekskan organ-organ di rongga perut.
1) Posisi
tubuh telentang di lantai. Letakkan lipatan selimut di bawah bahu dan pangkal
leher. Tekuk lutut, posisi kaki terbuka lebar pinggul. Pegang pergelangan kaki
sambil menekan bahu lantai.
2) Putar
bahu ke arah dalam sambil mengangkat
pinggul ke atas. Tekanan, panjangkan paha belakang untuk memberi sokongan paha
belakang untuk memberi sokongan. Tahan selama 5 detik sambil bernapas normal.
Turunkan perlahan. (lebang 2013)
Untuk menunjang
keberhasilan, biasakan untuk melakukn gerakan-gerakan yoga secara rutin
sebanyak tiga kali dalam seminggu. Namun, jangan terlalu memaksakan tubuh untuk
melakukan gerakan yoga. Lakukan gerakan yang Nampak ringan dan semakin meingkat
kesulitanya. Tubuh yang jarang digerakkan tentu membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk terbiasa. Lebih penting, jangan lakukan lagi gaya hidup yang tidak
sehat. Jangan makan-makanan yang tidak sehat dan jangan terlalu sering atau
terlalu sediki beristirahat. Lakukan banyak meditasi dan relaksasi sehingga
pikiran tidak terbeban. Tubuh yang positif akan olebih mudah terbentuk lewat
pikiran yang positif juga.
Selain
dalam bentuk gerakan dan meditasi, yoga juga mengajak kita untuk selalu
memperhatikan asupan makanan. Makana yang sehat dan dimakan dengan benar akan
menghasilkan tubuh yang sehat dan bugar. Sebaliknya, makanan yang tidak sehat
dan dimakan dengan salah akan menghasilkan tubuh yang tidak baik. Karena itu
yoga selalu mengajarkan kita untuk makan-makan yang baik. Tidak hanya itu, kita
juga harus memperoleh makanan dengan cara yang baik pula. Yoga juga
menganjurkan kita agar kita lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
dibandingkan dengan daging. Kita bisa memproleh protein dari berbagai makanan
lain, seperti kedelai dan juga susu (ananda dkk 2013)
9. Manfaat
yoga
Yoga memilili banyak manfaat bagi kesehatan tubuh
dan fikiran. Lewat meditasinya, fikiran dapat menjadi lebih tenang. Meditasi
juga bisa mengeluarkan energy maksimal dari alam bawah sadar yang sering sekali
terabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain bermamfaat bagi psikis, yoga
juga sangat bermanfaat bagi jasmani seseorang. Gerakan-gerakan yoga mempunyai
banyak manfaat yang tersembunyi yang tidak terkirakan sebelumnya. Banyak
manfaat secara fisik yang bisa kita apai jika rutin melakukan yoga dengan
benar. Gerakan yoga yang dimaksimalkan dengan dengan gaya hidup yoga akan
membuat kita memperoleh hasil maksimal. Salah satu dari hasil melakukan gerakan
yoga adalah membentuk tubuh dan mengecilkan perut. Banyak sekali manfaat yoga,
seperti :
i.
Memperbaiki postur tubuh, postur tubuh
yang awalnya buruk menjadi lebih baik lagi. Kerena tubuh butuh keseimbangan
pada tulang punggung dan otot-otot punggung sebagi peyangga tubuh kita
(stefanus 2010)
j.
Melindungi jantung, jantung adalah organ
peerja keras didalam tubuh manusia, namun latihan yoga dapat meringankan kerja jantung. Karena
penyumbatan darah akibat akibat peumpukan lemak di dinding dinding saluran
darah membuat kerja jantung semakin berat. Rajin yoga akan membuat kapasitas
organ pernapasan tadi berjalan normal. (lebang 2013).
k. Menurunkan
gula darah dan kolestrol jahat, khususnya pada penderita diabetes. Pendekatan
yang bersifat fisioterapis-fisiologis juga menjadi unsur pelengkap yang sangat
membantu penderita diabetes, salah satunya dengan melakukan yoga. Menurut cle
Souren, Direktur Lembaga Iyengar Yoga Amsterdam konsep terapi yang diberikan
yaitu serangkaian pose yang bersifat backbending atau twisting, pendekatan ini
secara umum sangat membantu meningkatkan kualitas kesehatan para penderita
diabetes (lebang 2013).
l.
Menurunkan tekanan darah, yoga sangat
baik bagi penderita hipertensi (yen 2014).
m. Memperlancar peredaran darah, karena rasa rileks yang didapat dari
yoga membantu kelancaran sirkulasi darah dalam tubuh, khususnya di tangan dan
kaki. (yen
2014).
n. Membersihkan limfa, yang merupakan cairan yang kaya akan sel
kekebalan tubuh. Dengan berlatih yoga dapat membantu system limfatik, merusak
sel-sel kanker dan membuang racun-racun dari produksi fungsi selular (Lebang
2013).
o. Melancarkan
sirkulasi darah, penyumbatan darah akibat penumpukan lemak berubungan dengan
kondisi tubuh yang jarang bergerak, bisa menurunkan vitalisasi seorang manusia
secara signifikan. Gerakan yang teratur akan membuat tubuh membakar kalori yang
cukup dan mempergunakan cadangan lemak secara maksimal, sehingga jumlah kalori
yang masuk terjaga dan aliran darah mengalir bisa keseluruh tubu secra konstan
(lebang 2013).
p. Menurunkan
nilai lingkar perut dan IMT
Otot
perut adalah bagian tubuh yang memiliki struktur yang sangat kompleks, selain itu melindungi
rongga yang berisi organ yang super paling penting menunjang kehidupan, ia juga
beperan penting menyangga beban tulang punggung dan actor utama dalam melakukan
pergerakan tubuh. Selain berlatih crunch
atau sit up, melakukan asana yoga
juga sangat baik dalam memberikan stimulasi terhadap otot perut. Tidak sekedar
bekerja untuk memperkuat otot perut, yoga memberikan pendekatan secara holistik.
Otot perut dipandag sebagai bagian dari kesatuan tubuh manusia yang harus
dipelihara sesuai fungsinya. Menurut BKS Iyengar, pakar yoga dunia, yog tidak
hanya bekerja secara anatomis, melainkan juga anatomis psikologis. Dalam
artian, funsi tubuh harus memenuhi kebutuhan manusia secara menyeluruh. Untuk
menjaga fungsi keharmonisan kehidpan, otot perut tidak hanya indah dilihat,
namun harus berfungsi secara maksimal. (Lebang 2013)
10. Waktu melakukan yoga
B.
Kerangka Konsep
Latihan senam
Yoga
|
Nilai Lingkar Perut dan IMT
|
Olahraga teratur
|
Obat-obatan
|
Pengaturan Diet
|
Akibat
§ Obesitas
§ Kurus
§ Penyakit
kardiovaskuler
§ Diabetes
militus
|
Paktor yang mempegaruh
• Usia
• Jenis kelamin
• Olahragawan
• Penyakit
|
Variabel yang
tidak diteliti
|
|
|
Variabel yang
diteliti
Variabel yang tidak diteliti
Variabel yang tidak ditelit
Variabel yang diteliti
C.
Hipotesis
Berdasarkan
kerangka konsep yang dibuat dan melihat hubungan variabel yang diteliti, maka
disusun hipotesis sebagai berikut :
1.
Adaya pengaruh
antara latihan pernafasan yoga dengan adanya penrunan nilai lingkar perut dan
IMT di pathok Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar