Jumat, 22 Mei 2015

game bankrut






Belajar                  
  

 Batik

Di Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta saat semester akhir atau semester 8 ada mata kuliah enterpreneur, entrepreneur mengajarkan bagaimana cara jadi pengusaha berjuang mengejar kenyamanan baru. Ia bergerak, berjalan, berpikir, mengetuk pintu, mengambil resiko, mencari produk, membuat, membangun usaha, mendatangi pelanggan, so setelah lulus kuliah kita tidak hanya bekerja untuk orang lain tapi kita bisa menghasilkan uang sendiri dan membuka lapangan kerja untuk orang lain, hebat kan... Nah suatu ketika kita diberikan tugas yang namanya itu bangkrut game dimana saat hari libur  tepatnya pada hari minggu tanggal 10 Mei 2015. Peraturan game bangkrut sendiri yaitu kita di tempatkan di suatu kota yang dirahasiakan dimana kita tidak diperbolehkan membawa  barang apapun seperti uang, perhiasan, tanpa kartu identitas, hp dll. Setelah mau berangkat disitulah kita dikasih tahu tujuannya eh ternyata kita di tempatkan di  Kota SOLO.,,, yeee hmm.
Senang juga sih bisa berkunjung ke kota tempat tinggal pak president siapa ya dialah Pak Jokowi.  Tepat Jam 06.30 WIB kita harus sudah kumpul di kampus 1 diberikan penjelasan  tentang game bangkrut sekitar beberapa menit, kemudian kita berangkat sekitar jam 8.30  dari terminal Ngabean menggunakan Bus menuju stasiun tugu yang walaupun didalam bus sempit-sempitan tapi asyik juga menambah keakraban sesekali liburan sekelas bareng gitu,hehe  sesampai di stasiun tugu kami pun langsung menuju dan memasuki kereta dan mencari tempat duduk sesuai dengan nomor yang tertera di tiket, kami pun duduk cemas dan sambil memikirkan apa yang akan dilakukan di Solo nanti, tak lama kemudian kereta pun mulai berangkat selama 1 jam perjalan dari Jogja-Solo, sesampai di Solo, kami berpencar sesuai kelompok masing-masing, kami bertiga yaitu Nida hidayati, Nindy sankina Agustia, dan Widia Astuti. keluar dari kereta dengan semangat dan kami bertiga pun langsung berjalan menjauhi stasiun untuk mencari pekerjaan apa yang dapat di lakukan, kita pun optimis akan dapat kerja dan dapat balik ke Jogja dengan hasil kami sendiri.
       Di tengah perjalanan kita menanyakan pada bapak-bapak yang duduk di bengkel menanyakan tempat pasar klewer karena berharap disana banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan saking pengen membantunya bapak tersebut ingin mengantar ke pasar klewer yang kebetulan tempatnya jauh sekitar 5-6 km kurang lebih segitu ,mmm lumayan jauh tapi saying motor bapak tersebut hanya dua sedangkan kami bertiga yaa terpaksa kita jalan kaki gak enak juga nanti ngerepotin, namun bersyukur masih ada orang yang niat membantu tanpa mengenal kami. sekitar 1,5 jam perjalanan melewati pasar ke pasar, rumah makan ke rumah makan, rumah ke rumah masih belum dapat pekerjaan satupun, sampai hati terasa sudah kebal di tolak terus menerus namun semangat kami tidak pernah pupus sampai akhirnya di dekat pasar yang lumayan besar seperti pasar Bringharjo Yogyakarta namanya tu pasar BTC, di pinggir jalan tersebut ada sebuah rumah makan kecil kelihatannya sih gak ada yang bisa kita kerjakkan namun melihat kami bertiga sudah kelihatan lelah dan lapar akhirnya ibu itu menawarkan kami memotong es batu selanjutnya mencuci piring yang gak seberapa karena pelanggannya cukup sedikit, di kasih pekerjaan itu rasanya bahagia tak terkira ingin rasanya semuanya kita lakuin saking senangnya, dari hasil jerih payah kami, kami bisa makan dan mendapatkan uang. Setelah kami selesai memotong es dan mencuci piring di tempat jualan mbak R,sebelum kami meninggalkan jualan mbak R, mbak R meminta no HP kami mana tahu kalau kita kesana bisa jumpa mbak R lagi, kami pun menuliskan no HP masing-masing dan pamitan dengan mb itu
Selanjutnya mbak R menawarkan untuk bekerja di warung bakso yang kebetulan dekat dengan warung mbaknya, kami pun mau karena ditempat itu cukup ramai dan pelanggan yang banyak walaupun pelayannya laki-laki semua tetapi mereka ramah dan membantu kami, nah disanalah kami mendapatkan pekerjaan seperti mencuci piring, bersih bersih dan mengantarkan pesanan inilah yang kami kerjakan, Setelah kami selesai bekerja di warung bakso jam 13.00 kami pun diberi uang dan lanjut kan perjalanan menuju ke toko yang menjual kerudung dan batik-batik di pasar dekat jual bakso tersebut. Kami pun bekerja di toko itu dengan menawarkan kerudung dan batik disana. Rasa lelah dan capek selama bekerja tidak terasa sedikitpun dengan rasa senang bisa mendapatkan uang dengan sendiri tanpa minta dari kedua orangtua.
 Dari game bangkrut ini kami banyak sekali mendapatkan pelajaran yang gk bisa didapatkan waktu perkuliahan, merasakan di tolak untuk sekian kali, sampai di perhatiin dari ujung kaki sampai ujung rambut, bahkan sempat ada yang gak percaya kalau kami itu mahasiswa mm sedikit kecewa juga sih dengan orang yang berada. Kami berfikir orang yang berani memberi pekerjaan itu malah orang-orang biasa yang mana mereka juga sangat membutuhkan uang daripada rumah makan yang cukup besar maupun rumah yang mewah, mereka lebih takut untuk beramal, walaupun begitu kami bersyukur masih banyak orang yang mau menolong kami seperti kami hanya diberikan makan dan minum secara gratis, selain itu ternyata mencari uang untuk makan saja susah dari sinilah hati kecil tersentuk untuk melihat kebelakang masih banyak orang lebih susa dari kami, dan kami lebih mengerti perjuangan orang tua dalam mencari nafkah yangmana mereka tidak pernah mengeluh dan bepura-pura bahagia, kecukupan di depan kami.
       Finally  tak terasa waktu menunjukkan pukul 15.30 waktunya pulang, di stasiun kami langsung membeli tiket tanpa duduk haha maklum  cuma  Rp 8.000 eman-eman uangnya ee,,, di dalam stasiun kami masih teriyang-iyang kefikiran saat berjuang mencari uang untuk makan dan pulang balik ke Jogja. Sampai di stasiun tugu sekitar jam  18.30 selanjutnya kami dan kawan-kawan beranjak menuju kampus I dengan jalan kaki skitar 2 km, namun ditengah perjalanan kami memutuskan menggunakan becak menuju kampus I. sampai di kampus I sudah di sediakan makanan, istirahat sejenak, tak lama kemudian kami pulang,, oh iya lupa pas sampai dikampus cek hp ada 1 pesan masuk, di buka perlahan eh ternyata mbak R sms nanyain sudah sampai rumah belum dan sampai sekarang kami masih sering  smsan with mbak R. ini cerita kami mana cerita kalian?? Seru juga kan pastinya.
NB: semoga cerita ini bermanfaat dan menginspirasi semua dan selalu tetap BERSYUKUR bahwa Allah itu  tidak akan menguji seorang hambanya melebihi dari kemampuannya.
Setelah kesulitan pasti ada kemudahan oke JJJ                                                
“JANGAN MENYERAH”