BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Tinjauan Teori
1. Pengertian
Obesitas
Menurut Utomo (2012) obesitas merupakan keadaan
patologis karena penimbunan lemak berlebihan daripada yang diperlukan untuk
fungsi tubuh. Penderita obesitas adalah seseorang yang timbunan lemak bawah
kulitnya terlalu banyak. Obesitas dari segi kesehatan merupakan salah satu
penyakit salah gizi, sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi
kebutuhanya. Perbandingan normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah
sekitar 12-35% pada wanita dan 18-23% pada pria (Kamus kesehatan obesitas, 2014). Obesitas
merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya penyakit degeneratif
seperti diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, dan hipertensi (Rahmawati,
2009).
Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak yang
berlebihan pada daerah abdominal yang ditetapkan rasio lingkar pinggang dan
panggul pada perempuan >80 cm dan laki-laki 90 cm. (WHO, 2005 dalam Hasdianah,
2012). Obesitas berhubungan erat dengan distribusi lemak tubuh. Tipe obesitas
menurut pola distribsi lemak tubuh dapat dibedakan menjadi obesitas bagian atas
(upper body obesity) dab obesitas
bagian bawah (lower body obesity) (Herlambang, 2013 ). Jean Vague (2006) merupakan
ilmuan pertama yang mengemukakan adanya hubungan erat dengan morfologi tubuh
atau tipe distribusi lemak tubuh dengan gangguan kesehatan yang berkaitan
faktor resiko obesitas. Dalam sebuah studi prospektif diungkapkan bahwa
obesitas bagian tubuh atas (obesitas abdominal) lebih berbahaya dibandingkan
tubuh bagian bawah (Semiardji, 2004). Terdapat metode pengukuran antropometri
tubuh yang dapat digunakan sebagai screening
obesitas, salah satu metode pengukuran lingkar perut atau lingkar pinggang
(Caballero B., 2005).
2. Penyebab
Obesitas
Pada dasarnya obesitas disebabkan oleh
ketidaksinambungan energi yang timbul bila jumlah asupan kalori melebihi jumlah
kalori yang digunakan untuk menghasilkan energi. Anda mungkin melihat bahwa
beberapa orang overweight hanya
makan-makanan jumlah sedang, tetapi tetap mengalami kenaikan berat badan,
sementara beberapa orang dengan berat badan rata-rata makan-makanan dalam
jumlah berlebih tetapi berat badannya tidak naik-naik. Ini disebabkan oleh
adanya hal lain mempengaruhi akumulasi lemak dalam tubuh:
a.
Riwayat obesitas
Riwayat
obesitas dalam keluarga meningkatkan kesempatan seseorang menjadi gemuk sebesar
25% sampai 30%. Selain itu distribusi lemak tubuh turut di pengaruhi oleh gen.
Keluarga juga memiliki diet dan gaya hidup yang dapat meningkatkan kemungkinan
obesitas.
b.
Lingkungan
Lingkungan
juga sangat mempengaruhi obesitas. Hal ini kebiasaan gaya hidup sebagai
kebiasaan makan diet, dan tingkat aktivitas fisik. Orang Amerika cenderung makan-makanan
tinggi lemak dan menempatkan cita rasa, dan kepuasan di atas nutrisi. Juga,
sebagian besar orang Amerika tidak cukup beraktivitas, hanya 22% orang Amerika
melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari sesuai anjuran.
c.
Nutrisi
Nutrisi
berperan penting dalam peningkatan berat badan. Konsumsi makanan rendah lemak
dan kudapan dapat menurunkan jumlah lemak dan makanannya tetapi biasanya
meningkatkan jumlah kalori yang dikonsmsi. Tingginya kandungan lemak dalam
makaknan tinggi lemak juga meningkatkan konsumsi kalori.
d.
Faktor psikologik
Faktor
psikologik juga dapat mempengaruhi kebiasaan makan. Banyak orang makan sebagai
respon terhadap emosi fositif, seperti kegimbiraan, atau emosi negative,
seperti kebosanan, kesedihan, kemarahan.
e.
Beberapa pnyakit
Beberapa
pnyakit dapat menyebabkan obesitas atau kecendrungan dapat peningkatan berat
badan, hipotiroidisme, sindrom Cusing, depresi, dan masalah neurologi lain yang
dapat penyebabkan makanan berlebihan. Juga, obat-obatan seperti steroid,
antipsikotik, dan beberapa anti depresan dapat membuat berat badan bertambah.
Praktisi dapat menyatakan penyakit yang sudah diderita pasien sebelumnya
merupakan penyebab bertambahnya berat badan.
f.
Faktor sosiokultural, seperti ras, jenis
kelamin, pendapatan, pendidikan, dan etnis, juga dapat menyebabkan terjadinya overweight dan obesitas (Santoso, 2011).
g.
Faktor berat badan saat anak-anak
Obesitas
yang terjadi pada masa anak-anak dan remaja juga akan mempengaruhi tingkat
obesitas seseorang pada masa dewasa.
h. Faktor
dari segi akupunktur
Obesitas
dari segi ilmu akupunktur dapat disebabkan oleh defisiensi limpa, lembab yang
berlebihan, ekses dan panas lambung sehingga proses pencernaan tidak
berlangsung sebagaimana biasanya (Proverawati, 2010).
3. Resiko
dari Obesitas
Menurut Pingkan Palilingan (2010), resiko gangguan
kesehatan yang dapat terjadi pada anak atau remaja yang mengalami obesitas.
Obesitas dapat mengalami masalah dengan sistem jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)
yaitu hipertensi dan dyslipidemia (kelainan pada kolesterol).
Bisa juga mengalami gangguan fungsi hati dimana terjadi peningkatan SGOT dan
SGPT serta hati yang membesar. Bisa juga berbentuk batu empedu dan penyakit
kencing manis (diabetes mellitus). Pada sistem pernapasan dapat terjadi
gangguan fungsi paru, mengorok saat tidur dan sering mengalami tersumbatnya
jalan nafas (obstructive sleep apnea).
Obesitas
juga bisa mempengaruhi kesehatan kulit dimana dapat terjadi striae atau
garis-garis putih terutama di daerah perut (white/purple stripes).
Selain itu, gangguan psikologis juga dapat terjadi pada anak dengan obesitas. Badan
yang terlalu gemuk sering membuat anak sering diejek oleh teman-temanya.
Sehingga memiliki dampak yang kurang baik pada perkembangan psikologis anak
(Pingkan Palilingan, 2010). Selain masalah kosmetik, kegemukan merupakan
masalah kesehatan yang sangat serius. Di Amerika, 300.000 kematian per tahun
disebabkan karena faktor kegemukan. Kegemukan dapat memicu timbulnya beberapa
penyakit kronis yang sangat serius seperti :
a.
Resisten
Insulin
Insulin dalam tubuh berguna untuk menghantarkan
glukosa sebagai bahan bakar pembentuk energi kedalam sel. Dengan memindahkan
glukosa kedalam sel maka insulin akan menjaga kadar gula darah tingkat yang
normal. Pada orang gemuk terjadi menumpukan lemak yang tinggi dalam tubuhnya,
sementara lemak sangat resisten terhadap insulin. Sehingga, untuk menghantar
glukosa kedalam sel lemak dan menjaga kadar gula darah tetap normal, pankreas
sebagai pabrik insulin, di bagian pulau-pulau Langerhans, memproduksi insulin
dalam jumlah yang banyak. Lama kelamaan, pankreas tidak sanggup lagi
memproduksi insulin dalam jumlah besar sehingga kadar gula darah berangsur naik
dan terjadilah Diabetes Militus Tipe 2.
b.
Tekanan Darah
Tinggi
Hipertensi sangat umum terjadi pada orang gemuk.
Para peneliti di Norwegia menyebutkan bahwa peningkatan tekanan darah pada
perempuan gemuk lebih mudah terjadi jika dibandingkan dengan laki-laki gemuk.
Peningkatan tekanan darah juga dapat terjadi pada orang gemuk tipe apel (central
obesity, konsentrasi lemak pada perut) bila dibandingkan dengan mereka yang
gemuk tipe buah pear (konsentrasi lemak pada pinggul dan paha).
c.
Serangan
Jantung
Penelitian terakhir menunjukan bahwa resiko terkena
penyakit jantung koroner pada orang gemuk tiga sampai empat kali lebih tinggi
bila dibandingkan dengan normal. Setiap peningkatan 1 kilogram berat badan
terjadi peningkatan kematian akibat penyakit jantung coroner sebanyak 1 %.
d.
Kanker
Meskipun masih menemui kontroversi, beberapa
penelitian menyebutkan bahwa terjadi peningkatan resiko terjadinya kanker usus
besar, prostat, kandung kemih dan kanker Rahim pada orang gemuk. Pada perempuan
yang telah menopause rawan terjadi kanker payudara. Selain itu obesitas juga
menimbulkan masalah-masalah kesehatan lain seperti: Peningkatan kadar kolestrol
(hypercholestrolemia), stroke, gagal, batu empedu, radang sendi (gout),
osteoporosis dan gangguan tidu. Sebuah penelitian menyimpulkan obesitas remaja,
beresiko lebih besar pengindap multiple sclerosis di usia dewasanya.
Penelitian yang berlangsung selama 40 tahun ini melibatkan 238 ribu perempuan
ini menemukan mereka yang obese di usia 18 tahun dua kali lebih beresio
mengidap multiple sclerosis, dibandingkan mereka yang lebih langsing di
usia tersebut. Studi menunjukkan mereka yang obese atau BMI mencapai 30 atau
lebih di usia 18 tahun dua kali lebih beresiko nantinya mengidap multiple
sclerosis.
Multiple
sclerosis adalah kondisi yang
disebabkan hilangnya serat saraf dan jaringan protektif dari myelin di otak dan
saraf tulang belakang yang mengakibatkan keruskan system saraf. Penelitian yang
dilaporkan di jurnal Neurologi ini menggunakan data dari penelitian berskala
besar tentang diet, gaya hidup dan kesehatan. Diakhir penelitian, diketahui 593
wanita didiagnosa mengidap multiplesclerosis. Para peneliti
menbandingkan resiko multiple sclerosis dengan indeks massa tubuh (Body
Massa Indeks/BMI) atau perbandingan antara berat badan dan tinggi badan
para partisipan kala berusia 18 tahun
(Kassandra Munger, 2009).
4. Pencegahan
Obesitas
Penanganan obesitas pada anak dan remaja ditujukan
untuk mencapai Berat badan yang ideal dan pengurangan BMI secara aman dan
efektif serta mampu mencegah komplikasi jangka panjang akibat obesitas seperti
hipertensi, diabetes mellitus, dan penyakit kardiovaskuler. Karena demikian
kompleksnya permasalahan obesitas ini maka perlu ditangani bersama antara
dokter anak, psikolog, ahli gizi dan tentu saja orang tua. Oleh karena anak
sedang dalam masa pertumbuhan maka menurunkan berat badan anak harus dilakukan
dengan perhitungan yang tepat agar tidak mengganggu pertumbuhanya. Menurut
Rahmatika (2008) bahwa, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani
obesitas, antara lain:
a. Olahraga
Olahraga
yang dianjurkan adalah olahraga yang bersifat aerobik, yaitu olahraga yang
menggunakan oksigen dalam sistem pembentukan energinya. Atau dengan kata lain
olahraga yang tidak terlalu berat namun dalam waktu lebih dari 15 menit. Contoh
olahraga yang dianjurkan antara 17 lain berjalan selama 20-30 menit setiap
harinya, berenang, bersepeda santai, jogging, senam aerobik, latihan yoga dll.
b. Diet
Karena
diet berhubungan dengan makanan yang dikonsumsi dalam keluarga sehari-hari maka
partisipasi seluruh anggota keluarga untuk ikut mengubah pola makanan akan
sangat bermanfaat. Kurangi konsumsi makanan cepat saji dan banyak mengandung
lemak terutama asam lemak tak jenuh dan mengurangi makanan yang manis-manis.
c. Terapi
Psikologis
Hal
ini terutama ditujukan jika penyebab obesitas adalah masalah psikologis seperti
perceraian orang tua, ketidakharmonisan dalam keluarga maupun rendahnya tingkat
percaya diri anak. Selain itu kegemukan juga menyebabkan anak menjadi minder
dan cenderung mengasingkan diri dari teman-teman sebayanya.
d. Latihan
Yoga
Yoga merupakan salah satu latihan
senam pernafasan yang cukup terkenal saat ini. Ini dibuktikan dengan berdirinya
tempat-tempat latihan yoga di beberapa kota besar di Indonesia. Salah satu
aspek penting dari yoga adalah meditasi yang menimbulkan beberapa perubahan
fisiologis yang disebut respons relaksasi.
e. Operasi
Penanganan
obesitas dengan cara operasi dilakukan apabila keadaan penderita sudah tidak
mungkin lagi untuk diberikan cara-cara lain seperti olahraga dan diet. Cara ini
dilakukan juga dengan alasan untuk mendapatkan tubuh yang ideal dengan cara
yang cepat. Operasi ini dilakukan dengan cara mengangkat jaringan lemak bawah
kulit yang berlebihan pada penderita.
5.
Pemeriksaan
Atopometri
a.
Pengertian
Pengukuran
antrometrik adalah pengukuran tentang ukuran, berat badan, dan proporsi tubuh
manusia.
Pengukuran antropometrik meliputi tinggi
badan, berat badan, tebal lipatan kulit dan lengan. Beberapa bagian tubuh
seperti kepala, dada, pinggang, dan lengan adalah area pengukuran antropometrik
(Anggraeni, 2012)
Menurut
Sandjaja, et al. (2010). Pengukuran Antropometri adalah bidang ilmu yang berhubungan dengan
dimensi tubuh manusia. Dimensi-dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika
dan ukuran persentil. Sehingga peneliti bisa menyimpulkan bahwa. Pengukuran
Antropometri merupakan ilmu yang mempelajari berbagai ukuran tubuh manusia yang
meliputi pengukuran BB, TB, lingkar perut, dengan ukuran persentil.
Menurut
dwijayanthi (2011) Tujuan pengukuran antropometrik adalah untuk mengevaluasi
pertumbuhan dan mengkaji status nutrisi
dan dan ketersediaan energi di dalam tubuh. Agar data yang dikumpulkan lengkap,
sebelum melakukan pengkajian, perawat harus menyiapakan alat ukur yang akan
digunakan, memahami informasi yang hendak diperoleh serta tujuan antropometrik.
Secara
pengukuran antropometri yang sering digunakan adalah :
1) Tinggi
badan
Pada orang dewasa dan anak balita,
pengukuran tinggi badan dilakukan dengan posisi berdiri tampa alas kaki.
Sedangkan pada bayi pengukuran tinggi badan dilakukan pada posisi berbaring.
Demikian juga pada pasien yang tidak dapat berdiri seperti pada pasien dengan
cidera spinal atau fraktur tulang belakang, pengukuran tinggi badan dilakukan
pada posisi berbaring. Tiggi badan diukur dengan menggunakan satuan sentimeter (cm) atau inci.
2) Berat
badan
Ada beberapa jenis alat ukur yang
umum digunakan untuk mengukur berat badan baik yang bekerja secara manual
maupun dengan system digital elektronik. Di Indonesia, alat ukur yang lazim
digunakan adalah alat ukur (timbangan) berat bada secara manual.
Terlepas dari jenis alat yang
digunakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan perawat ketika melakukan
pengukuran berat badan yaitu alat dan skala alat ukur yang digunakan harus sama
setiap kali menimbang, pasien tanpa alas kaki ketika diukur, pakaian pasien
diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap diukur. Selain itu,
waktu dilakukan penimbangan pasien relatif
sama , misalnya sebelum dan sesudah makan siang.
Berat badan ideal
Berat badan ideal adalah berat
badan untuk tinggi bada tertentu yang secara statistik di anggap paling tepat
untuk menjamin kesehatan dan umur panjang. Karena standar berat badan resmi
untuk Indonesia berdasarkan pertimbangan sejumlah orang yang secara statistik
memenuhi syarat belum ada, maka digunakan data yang dikumpulkan oleh Society of Actuaries, 1959. Penilaian
berat badan ideal : pertama, bila lebih dari 110% standar dikatakan gemuk,
sebaliknya bila rangka tubuh besar dan sering berolahraga, peningkatan BB
sampai 120% standar masih dianggap normal. Kedua bila 90-110% dari BB standar
adalah ideal atau normal. Ketiga, jika BB 70-90% dari standar disebut sedang (mild-moderete underweight). Dan, keempat
bila kurang 70% standar dikatakan sangat kurus (severe underweight).
3) Indeks
Massa Tubuh (IMT)
IMT adala indikator yang terutama
bermanfaat untuk penampisan berat badan dan kegemukan. IMT merupkan alat
sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan
dengan kekurangan dan kelebihan berat badan maka mempertahankan berat badan
normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang.
4) Lingkar
Lengan Atas
Pengukuran lingkar lengan atas
dapat memberikan kambaran dengan keadaan jaringan otao dan lapisan lemak kulit.
Lingkar lengan atas biasanya digunakan untuk mengidentifikasikan adanya
malnutrisi pada anak-anak. Pada ibu hamil lingkar lengan atas digunakan untuk
memperedeksi kemungkinan bayi yang dlahirkannya memeiliki berat badan
lahir yang rendah.
5) Lingkar
Perut
Tujuan pengukuran lingkar pinggang
dan panggul adalah untuk mengetahui bahwa anda beresiko tinggi terkena penyakit
diabetes tipe II, kolestrol tinggi yang tak terkontrol, tekanan darah tinggi,
dan penyakit jantug. Ukuran lingkar pinggang yang aman adalah kurang dari 90
cm, sedangkan wanita, kurang dari 80 cm. lebih dari angka itu, artinya perut
anda kelebihan lemak.
Rasio
Lingkar Pinggang-pinggul
Rasio
lingkar pinggang dan pinggul adalah cara penilaian obesitas terbaik utuk
mengukur resiko serangan jantung. Rasio lingkar pinggang pinggul dikalkulasikan
dengan membagi ukuran lingkar pinggang dengan lingkar perut (Anggraeni 2012).
6. Lingkar
Perut dan Indeks Massa Tubuh
a. Lingkar
perut
Pengukuran
lingkar perut paling tepat untuk menetukan obesitas sentral. Pinggang diukur
pada titik tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar.
Kemudian, ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul.
Gemuk pada
pria pada umumnya seperti apel (android). Lemak banyak disimpan didaerah
pinggang dan rongga perut. Sedangkan wanita menyerupai buah pir (gynecoid), dimana
penumpukan lemak terjadi didaerah bawah tubuh, seperti pinggul, pantat, dan
paha.
Gemuk yang
berbentuk apel lebih berbahaya dibandingkan gemuk yang berbentuk pir. Yang
berbahaya adalah timbunan lemak di dalam rongga perut, yang disebut obesitas
sentral. Obesitas sentral lebih sering dikaitkan dengan komplikasi metabolik
dan pembuluh darah (kardiovaskuler), sehingga pengukuran lingkar pinggang lebih
memberi arti dibandingkan bila menggunakan indeks massa tubuh (IMT). Adanya
timbunan lemak di perut tercermin dari meningkatnya lingkar perut (Proverawati,
2010).
Dalam pengukuran ini menggunakan pita centimeter
(cm). Para ahli di Amerika menyebutkan bahwa wanita berbobot normal harus
memiliki lingkar perut kurang dari 80 cm dan kurang dari 100 cm untuk peria.
Namun, di Indonesia ukuran tersebut dapat diturunkan beberapa sentimeter lebih
kecil karena memiliki struktur tulang yang lebih kecil dengan ukuran lingkar
perut yang baik yaitu tidak lebih dari 90 cm untuk laki-laki dan tidak lebih
dari 80 cm untuk perempuan.
Meurut A Esmaillzadeh, at al. (2012) menyatakan
bahwa, lingkar pinggang adalah indikator yang paling banyak digunakan untuk mengetahui obesitas perut dalam suatu populasi. Setelah
penyesuaian untuk
usia dan BMI,
dikaitkan dengan lemak visseral meningkat,
serta diperkirakan
untuk berkontribusi pada resiko pengembangan penyakit yang berhubungan
dengan distribusi lemak sentral. Setiap orang
memiliki volume tubuh yang berbeda-beda, tergantung struktur tubuhnya.
Banyak masyarakat yang terjebak dengan istilah
penurunan berat badan sebagai tujuan akhir program pelangsingan tubuh. Berkurangnya
angka timbangan di anggap sebagai bukti keberhasilah program pelangsingan.
Langsing adalah memiliki bobot tubuh normal denga komposisi lemak dan air
sesuai dengan standar normal disertai
massa otot yang memadai untuk membentuk lengkok tubuh yang indah. Disini ada
beberapa standar katagori nilai lingkar perut bila dikatakan normal dan
bisa menungjang kesehatan.
Table 1 : kategori Standar Obesitas sentral berdasarkan Lingkar Perut
atau lingkar pinggang
Negara/group
etnis
|
Lingkar perut (cm) pada obesitas
|
Eropa
|
Pria
>94
Wanita
>80
|
Asia
Selatan
Populasi
China, Melayu, dan Asia-
India
|
Pria
>90
Wanita
>80
|
China
|
Pria
>90
Wanita
>80
|
Jepang
|
Pria
>85
Wanita
>90
|
Amerika
Tengah dan Selatan
|
Gunakan
rekomendasi Eropa hingga
tersedia
data spesifik
|
Sub-Sahara
Afrika
|
Gunakan
rekomendasi Eropa hingga
tersedia
data spesifik
|
Timur
Tengah
|
Gunakan
rekomendasi Eropa hingga
tersedia
data spesifik
|
(Sumber
: Kusner, 2008 dalam Sandi, 2010).
b.
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Indeks massa tubuh (IMT) adalah rasio BB/TB2
(kg/m2), yang dinyatakan dalam tabel normogram. Angka ini
proporsional dengan bentuk tubuh anda. Biasanya, jumlah yang kecil untuk orang
yang kurus dan besar untuk orang yang gemuk (Soetjiningsih, 2004). Penilain
status gizi dibagi terbagi atas dua yakni penilaian status gizi secara langsung
yang dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan
biofisik. Dan penilaian status gizi secara tidak lanngsung yakni survey
konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Pengukuran antropometri
relative mudah dilakukan, namun pengukuran ini membutuhkan beberapa keterampilan,
peralatan dan keterangan untuk pelaksanaannya.
Pengukuran
antropometri yang meliputi berat badan, tinggi badan dan body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh (IMT) merupakan
indikator didalam mengukur status gizi yang secara tidak langsung dapat
menentukan besar koposisi tubuh dengan status gizi tertentu. Indeks massa tubuh
adalah berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan kuadrat dalam
meter. Dengan rumus sebagai berikut :
Berat
badan (Kg)
IMT =
[Tinggi
badan (m)]2
Tetapi indeks
massa tubuh tidak dapat digunakan untuk membedakan antara berat badan yang
berhubungan dengan otot dan berat badan yang berhubungan dengan lemak tubuh.
Indeks massa tubuh juga tidak dapat digunakan untuk memberika indikasi tentang
distribusi lemak tubuh. Padahal distribusi lemak tubuh inilah yang dianggap
sebagai faktor resiko untuk penyakit seperti kelebihan lemak tubuh, sehingga
untuk mengetahui lemak ataupun distribusi lemak tubuh digunakan metode
pengukuran lain, seperti skinfold
thickness atau rasio lingkar perut
(Gibson 2005).
Pengukuran IMT hanya berlaku untuk orang
dewasa berumur 18 tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak-anak,
remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Diamping itu, IMT tidak bisa diterapkan
pada keadaan khusus lainnya seperti edema, asites, dll. IMT/U merupakan yang
utama bermanfaat untuk penapisan kelebihan berat badan kegemukan. Biasanya IMT
tidak meningkat dengan bertambahnya umur. Untuk orang dewasa yang berusia 20
tahun keatas, IMT diinterpretasi menggunakan kategori status berat badan
standar yang sama untuk semua umur bagi pria dan wanita. Untuk anak-anak dan
remaja, interpretasi IMT adalah spesifik mengikut usia dan jenis kelamin (CDC,
2009).
Table 2 : katagori ambang batas IMT untuk Indonesia
:
Katagori
|
IMT
|
|
Kurus
|
Kekurangan BB tingkat berat
|
<17,0
|
Kekurangan BB tingkat ringan
|
17,0-<18,5
|
|
Normal
|
|
18,5-22,9
|
Gemuk
|
Kelebihan BB tingkat ringan
|
23-24,9
|
Kelebihan BB tingkat moderat (Obes I)
|
>25-29,9
|
|
|
Kelebihan BB tingkat berat (Obes II)
|
>30,0
|
(Sumber : Sirajuddin 2012).
Indeks
massa tubuh telah digunakan beberapa penilitian populasi internasional untuk
menilai resiko penyakit di antara orang dewasa. BMI meningkat jelas terikat
dengan resiko yang lebih tinggi dari tekanan darah tinggi, diabetes mellitus
tipe II, faktor resiko kardiovascular penyakit lainnya, dan mortalitas
meningkat. Selain itu, asosiasi antara gangguan muskuloskletal, gangguan dalam
fungsi pernafasan dan fisik, dan kualitas hidup. Akibatnya, dalam studi
epidemologi IMT digunakan untuk mengetahui kelebihan berat badan atau obesitas
pada orang dewasa dan untuk memperkirakan resiko terkena penyakit. Perlu
diketahui anak yang pendekpun dapat mengalami kelebihan berat badan. Maka perlu
memperhatikan berat badan normal. (Sirajuddin 2012).
7.
Faktor yang mempengarui bertambahnya IMT
dan lingkar perut
a. Diet
Mengurangi jumlah asupan kalori dengan komposisi
yang disesuaikan sehingga berat badan kita ideal tanpa mengganggu kesehatan.
Ada banyak program diet, sebagian tidak berbahaya bagi tubuh, tetapi sebagian
dari program diet tidak dianjurkan karena hasilnya berbahaya bagi tubuh.
Beberapa program diet membatasi asupan karbohidrat.
Tetapi jika karbohidrat sangat dikurangi, maka timbunan glikogen didalam tubuh
akan menurun, begitu pula jika air yang mengikat diri pada glikogen. Karena
cairan tubuh berkurang begitu pula berat badan akan berkurang. Tetapi begitu
mengkonsumsi karbohidrat lagi, air akan segera kembali dan berat badan pun
kembali seperti semula.
Diet yang dianjurkan adalah diet seimbang dengan
kebutuhan kalori yang dibutuhkan didalam
tubuh , asupan karbohidrat 60-70%, lemak 20-25%, protein 10-15%. Untuk
menurunkan berat badan atau nilai IMT maupun Lingkar perut, asupan karbohidrat
harus diturunkan 500-800 kalori dibawah kebutuhan normal. Selain menurunkan
asupan karbohidrat dan lemak sebanyak 10%, vitamin dan mineral juga harus dicukupkan, begitu juga dengan serat
harus cukup sehingga perut akan teerasa kenyang. Serat, vitamin, dan mineral
ini diperoleh dari sayuran.
b. Olahraga
Olahraga membantu melancarkan peredaraan darah dan
membakar kalori. Untuk pennurunan nilai IMT maupun lingkar perut, olahraga yang
dilakukan harus berkesinambungan dengan intensitas tertentu dalam jangka waktu
yang cukup panjang dan teratur, sehingga yang dibakar tidak cuma karbohidrat,
melainkan juga cadangan lemak, dengan normalnya
nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) didalam tubuh dengan begitu bisa tercapai
tubuh yang ideal tanpa mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Yang pertama dibakar
oleh tubuh kita dalah energi dari makanan yang masuk. Apabila tidak mencukupi,
tubuh akan menggunakan cadangan glikogen yang tersimpan dihati dan otot yang
jumlahnya kira-kira 1120 kalori. Setelah glikogen terkuras habis, barulah
cadangan lemak yang akan dibakar.
c. Pola
makan yang tidak terkendali
Kecanggihan
teknologi ternyata berpengaruh besar terhadap aktivitas fisik yang dilakukan
masyarakat khususnya anak pada usia dewasa. Coba anda perhatikan orang
terdahulu harus berusaha payah berjalan menaiki tangga. Sejak adanya escalator (lift), orang lebih tertarik
menggunakan fasilitas yang lebih praktis tersebut sehingga jarang beraktivitas.
Tanpa disadari, kita telah berevolusi menjadi generasi malas bergerak. Banyaknya
kasus obesitas seiring sejalan dengan penyimpangan gaya hidup dari gaya alami
yang sesungguhnya. Kenyataan ini semakin menjelaskan bahwa pola konsumsi yang
salah dan kurangnya aktivitas fisik merupakan pangkal masalah wabah obesitas.
d. Obat-obatan
Ada
beberapa jenis obta-obatan yang digunakan dalam program penurunan berat badan
menjadi ideal. Salah satunya seperti menghilangkan rasa lapar, jenis obat ini
berkerja pada sistem saraf pusat dengan
cara menghilangkan sinyal-sinyal yang menunjukkan tubuh kekurangan energi.
Namun obat ini mempunyai banyak efek samping, antara lain dapat menyebabkan
rasa tidak tenang, tegang, jantung berdebar-debar, gemetar, sulit tidur, mual,
dan diare. Salah satu obat untuk menurunkan berat badan seperti obat pencahar/ urus-urus/
laxan. Obat ini merangsang pergerakan usus, sehingga makanan yang kita konsumsi
cepat dibuang sebelum sempat diserap. Tetapi penggunaan obat pencahar
terus-menerus menyebabkan usus menjadi lebih aktif dalam menyerap nutrisi
nutrisi dari biasanya, karena tubuh berusaha mempertahankan tubuh. Sehingga
penggunaan obat tersebut dihentikan, maka tubuh akan menjadi gemuk karena tubuh
lebih efisien dalam menyerap nutrisi (Rahmawati, 2010).
e. Faktor Genetik
Obesitas cenderung berlaku dalam
keluarga. Ini disebabkan oleh faktor genetik, pola makan keluarga, dan
kebiasaan gaya hidup. Walaupun begitu, mempunyai anggota keluarga yang obesitas
tidak menjamin sesorang itu juga akan mengalami obesitas (Gayle Galletta,
2005). Tidak dipungkuri salah satu kegemukan pada orang dewasa dikarenakan
makanan. Kajian ilmu nutrienomik menjelaskan bahwa makanan memiliki andil
sangat besar untuk mempengaruhi gen. selanjutnya, gen tersebut akan mengarahkan
metabolism dalam tubuh. Makanan dapat mengubah gen, baik kearah konstruktif
(membangun) atau destruktif (merusak). Jadi makan yang kita konsumsi dapat
membuat tubuh sehat atau sakit.
f. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang paling memainkan
peranan adalah gaya hidup seseorang. Kebiasaan makan dan aktivitas seseorang
dipengaruhi oleh masyarakat sekitarnya. Makan terlalu banyak dan aktivitas yang
pasif (tidak aktif) merupakan faktor resiko utama terjadinya obesitas (Gayle
Galletta, 2005).
g. Faktor Jenis Kelamin
Secara rata-rata, lelaki mempunyai massa
otot yang lebih banyak dari wanita. Lelaki menggunakan kalori lebih banyak dari
wanita bahkan saat istirahat karena otot membakar kalori lebih banyak
berbanding tipe-tipe jaringan yang lain. Dengan demikian, perempuan lebih mudah
bertambah berat badan berbanding lelaki dengan asupan kalori yang sama (Gayle
Galletta, 2005).
h. Faktor Usia
Semakin bertambah usia seseorang, mereka
cenderung kehilangan massa otot dan mudah terjadi akumulasi lemak tubuh. Kadar
metabolisme juga akan menurun menyebabkan kebutuhan kalori yang diperlukan
lebih rendah (Gayle Galletta, 2005). Sejalan dengan bertambah usia, sel-sel
yang menyusun organ mengalami kehausan. Penurunan fungsi tersebut tentu akan
melemahkan aktivitas fisiologi sel. Meskipun sulit dibuktikan, aktivitas
metabilisme yang berlangsung di dalam tubuh akan mengalami penurunan nyata
sejalan dengan pertambahan usia. Bukti yang dapat dijadikan tolak ukur,
misalnya mencerna makanan, kelemahan aktivitas otot, dan penurunan vitalisasi
yang menurun seiring bertambahnya usia.
8.
Langkah-langkah pengukuran lingkar perut
dan IMT
Lingkar Perut :
a. Mintalah
dengan cara santun pada responden untuk membuka pakaian bagian atas atau
menyingkapkan pakaian bagian atas dan raba tulang rusuk terakhir responden
untuk menetapkan titik pengukuran.
b. Ditetapkan
titik batas tepi tulang rusuk paling bawah.
c. Ditetapkan titik ujung lengkung
tulang pangkal paha/ panggul.
d. Ditetapkan titik tengah di antara di antara
titik tulang rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang pangkal paha/ panggul
dan tandai titik tengah tersebut dengan alat tulis.
e. Responden diminta untuk berdiri
tegak dan bernafas dengan normal (ekspirasi normal).
f. Dilakukan pengukuran lingkar perut
dimulai/ diambil dari titik tengah kemudian secara sejajar horizontal
melingkari pinggang dan perut kembali menuju titik tengah diawal pengukuran.
g. Pengukuran juga dapat dilakukan pada
bagian atas dari pusar lalu meletekkan dan melingkarkan alat ukur secara
horizontal
h. Apabila responden mempunyai perut
yang gendut ke bawah, pengukuran mengambil bagian yang paling buncit lalu
berakhir pada titik tengah tersebut lagi.
i. Pita pengukur tidak boleh melipat
dan ukur lingkar pinggang mendekati angka 0,1 cm (Nurchmah, 2001 ).
IMT
(Indeks Massa Tubuh) :
a. Persiapan klien
Klien diminta
untuk melepaskan barang yang dibawanya/ dikenakannya seperti : handphone, jam tangan, ikat
pinggang, kaos kaki, dan sepatu. Kemudian klien diminta untuk berdiri tegak dan
menatap kedepan, setelah itu
mulailah pengukuran.
b.
Persiapan alat
Adapun
alat-alat yang harus disiapkan dalam pengukuran antropometri adalah sebagai
berikut :
1)
Timbangan
2)
Mikrotoise ( alat pengukur tinggi badan
)
3)
Buku
4)
Pulpen
c.
Langkah pelaksanaan
Pengukuran
Berat Badan
1) Alat timbangan
diletakkan pada lantai yang rata.
2) Klien diminta
melepaskan barang yang dibawanya/ dikenakannya (jam tangan, handphone, ikat
pinggang) dan melepaskan alas kaki (kaos kaki, sepatu).
1) Pastikan
timbangan pada nilai pengukuran 0
2) Klien
diminta untuk berdiri tegak, lutut lurus (tidak ditekuk), tangan lurus kebawah menghadap
kedalam dan merapat disamping tubuh, kepala menghadap kedepan
dengan pandangan mata lurus ke depan sejajar telinga dan tidak bergerak.
3) Baca nilai
berat badan yang muncul dalam timbangan
4) Catat hasil
pengukuran
Pengukuran Tinggi Badan :
1) klien diminta
melepas alas kaki (kaos kaki, sepatu), yang dikenakan.
1) Klien diminta
berdiri tegak menghadap pemeriksa, tumit dan punggung dirapatkan pada alat
pengukur yang menempel di dinding, lutut lurus (tidak ditekuk) dan tangan lurus
ke bawah menghadap ke dalam merapat dengan tubuh
2) klie diminta
menghadapkan kepala ke depan dengan pandangan mata lurus kedepan sejajar
telinga (tidak memandang pemeriksa).
3) Tarik
alat pengukur tinggi badan dan letakkan di atas kepala
(upayakan menempel
rapat dengan
kulit kepala).
4) Baca centimeter tinggi badan pada garis/ titik yang tepat
5) Catat hasil
pengukuran
9. Pengertian
Yoga
Yoga banyak berhubungan dengan budaya dan
kepercayaan india. Tidak heran jika kata yoga diambil dari nahasa Sansekerta.
Kata yoga berasal dari kata sansakerta “yuj” yang artinnya menghubungkan atau
menyatukan makna ini tent uterus berkembang seiring dengan semakin tertatanya
praktik yoga (wirawanda 2014). Yoga
adalah salah satu sistem perawatan kesehatan yang menyeluruh tertua yang pernah
ada, yang berfokus pada pikiran dan tubuh. Yoga bisa juga disebut sebagai
sebuah alat terapi. Banyak penyakit dan gangguan tubuh yang dapat dilepaskan
melalui berbagai posisi tubuh tertentu dan latihan pernafasan dibawah bimbingan
pelatih yoga terlatih. Dan setiap orang dapat melakukan yoga tanpa memandang
usia, ukuran, kelenturan, ataupun kesehatan (Cynthia, 2007).
Yoga sangat baik untuk
meningkatkan konsentrasi dan membawa kesadaran diri, menajamkan pikiran, dan
menjauhkan seseorang dari emosi dan pikiran negatif.
Yoga berperan penting dalam meningkatkan asupan oksigen ke dalam otak,
menghilangkan kepenatan, meningkatkan energi, dan vitalis, meningkatkan
kelenturan dan stamina tubuh, menstimulasi kelenjar hormonal dalam tubuh dan
membuatnya stabil. Gerakan-gerakan yoga juga dapat memperlancar sirkulasi
darah. Selain hal itu yoga juga
meningkatkan kekebalan tubuh (Muchtar AF, 2010). Yoga
bukan hanya di dominasi orang dewasa. Remaja dan anak-anak dapat melakukannya. Yoga bahkan dapat melatih
anak untuk mengenal dirinya, sekaligus dapat mengendalikan
luapan emosi (Claire, 2006).
10. Jenis-jenis
yoga
a.
Meditasi
Yoga menganjurkan untuk meditasi. Meditasi membuat
kita mengenali diri kita sendiri. Tahap awalnya adalah dengan menghayati aliran
darah pada saat melakukan gerakan yoga. Jika dengan yoga kita dapat mengenali
sistem peredaran darah tubuh kita. Yoga dapat menghantarkan kepada pengenalan
diri kita yang sifatnya unconscious.
b. Asana
(savasana)
Gerakan-gerakan dalam yoga dikenal dengan nama
Asana. Tiap asana memiliki manfaatnya masing-masing. Untuk melakukan yoga ada
baiknya terlebih dahulu berkonsultasi pada orang-orang yang mengerti
gerakan-gerakan yoga untuk menghindari cidera. Jika memutuskan untuk mempraktikannya
sendiri, jangan memilih asana yang susah atau menuntut diri untuk melakukannya
persis seperti didalam gambar. Hal ini justru dapat membuat rentan pada cidera.
Akan lebih baik melakukan yoga secara perlahan-lahan dan meningkatnya setapak
demi setapak.
Savasana adalah salah satu postur penting dalam
latihan yoga. Postur (asana) tersebut sangat mudah dilakukan namun sanggup menimbulkan
perasaan rileks secara fisik dan fikiran. Individu yang melakukannya akan
terbebas dari tekanan dan kecemasan serta mendapat ketenangan pikiran. Biasanya
savasana dilakukan di sesi penutup dalam rangkaian latihan yoga sebagai sesi
relaksasi. Kesulitan terbesar melakukan sesi ini yaitu seringkali individu
tertidur selama mempertahankan postur savasana.
Postur (asana) “savasana” diseburt juga “yoga
nindra” yang secara harfiah berarti yoga
tidur. Yoga nindra menurut Claire (2006)
merupakan posisi relaksasi yang mendalam yang dapat melepaskan ketegangan
fisik, mental, emosi, dan spiritual. Postur savanna dilakukan dengan berbaring
terlentang lurus dengan kedua kaki terentang menjauh dan garis tengah tubuh.
Kedua tangan terentang dikedua sisi tubuh dengan telapak kanan menghadap
keatas. Kepala bersandar dengan leher lurus tidak tertekuk sehingga wajah/ hidung
mengarah lurus ke atap.tulang bahu harus lemas dan terentang lebar menyentuh
lantai. Tulang ekor menyentuh lantai dengan tulang punggung dibawah tetap
melengking alami. Mungkin akan terasa lebih nyaman jika meletakkan bantalan
dibawah lengkungan leher atau punggung.
c. Kundalini
yoga
Kundalini
yoga adalah salah satu jenis yoga yang menekankan pada aliran darah dan
pernapasan. Semua gerakan yoga asana dilakukan dengan mengendalikan napas.
Memang pada umumnya ada keselaraan dalam melakukan yoga dengan bernapas sangat
penting. Tetapi dalam kundali yoga. Eksplorasi pada proses bernapas merupakan
hal yang sangat penting, selain itu kundalini yoga juga mencakup latihan
meditasi, bernyayi, dan pernapasan.
d. Iyengar
yoga merupakan jenis yoga yang dikembangkan oleh B.K.S. iyenar lebih dari 60
tahun yang lalu. Dengan mengedepankan kekuatan dan daya tahan. Yoga merupakan
proses yang dilakukan pada umumnya memiliki jangka waktu yang cukup lama dalam
mempertahankan suatu posisi. Hal lain yang membedakan iyengar dengan jenis yoga
yang lainnya adalah dengan penggunan alat praga seperti seperti tali, bantal,
dan blok yang dapat membantu seseorang
dalam melakukan peraktik yoga. Peraktik iyengar yoga ini sebenarnya menggabungkan
juga antara yoga tradisional dengan kategori yang lebih luas dengan dengan
menggunakan alat peraga. Dengan demikian, iyengar yoga ini dapat dilakukan juga
orang tua, sakit, atau yang memiliki keterbatasan fisik karena proses latihan
yang dapat mengggunakan alat peraga serta melakukan gerakan yang perlahan
ketika melakukan pose dapat dilakukan oleh mereka. Manfaat yang dirasakan
ketika berlatih yoga iyengar yoga adalah meningkatkan kesalaraan antara proses
dengan melakukan kegiatan, meningkatkan daya tahan dna kekuatan tubuh,
meningkatkan flesibilitas dan juga konsentrasi.
e. Bikram
yoga
Bikram adalah guru yoga dari India
yang membawa ajaran yoganya ke Amerika Serikat pada tahun 1971, atas undangan
dari Asosiasi Dokter Amerika (ADA). Di bawah bimbingan gurunya, Bikram
bekerjasama selama tiga tahun dengan dokter dan peneliti di Universitas Rumah
Sakit Tokyo dan menciptakan jenis hatha yoga yang unik ini. Bikram yoga
juga dikenal dengan yoga yang unik karena tempat yang digunakan lain dari
biasanya yaitu ruangan yang bersuhu tubuh sekitar 35 sampai 42 derajat.
Penggunaan suhu tubuh tersebut bertujuan untuk dapat melakukan gerakan secara
lebih mendalam, sehingga bisa lebih cepat mendapatkan manfaat dari yoga. Panas
juga akan meminimalkan cidera, mempercepat proses relaksasi, meningkatkan
stamina, selain itu juga akan mendorong tubuh untuk melakukan pembersihan dan
detoksifikasi (file:///D:/BAB%20II%20Bikram%20Yoga.htm. Di peroleh pada tanggal 4 oktober
2014).
f. Ashtanga
yoga dikembangkan oleh Sri Pattabhi Jois dan mempunyai ciri khas menekankan
pada yoga fisik dan juga sinkronisasi bernapas. Gerakan yoga dilakukan dengan
progresif dan tarsus-menerus dengan adanya serangkaian yoga proses yang dapat
meningkatkan stamina, menurunkan berat badan, serta menguatkan otot perut. Bagi
anda yang masih pemula. Mungkin akan memerlukan waktu untuk dapat melakukan
ashtanga yoga. Ada sebaiknya sebelum anda memiliki pengalaman dalam melakukan
yoga sebelumnya.
g. Hatha
yoga jenis yoga ini menggabungkan antara yoga postures prayama (breathing), dan
meditasi.
h. Power
yoga merupakan jenis yoga yang dikembangkan dari ashtanga yoga oleh American
yoga teachers yaitu Beryl Bender Birch dan Bryan Kest. Power yoga juga bisa
dikatakan juga sebagai gym yoga dengan menggabungkan peregangan, melatih
kekuatan dan meditasi.
i. Prenatal
yoga jenis yoga ini dikhususkan untuk para ibu hamil. Terdiri dari beberapa
katagori yang biasanya didasarkan pada tingkat trimester ibu hamil. Prenatal
yoga proses biasanya dirancang untuk membantu agar si ibu menjadi lebih rileks
dan membantu mengurnagi pegal-pegal dan nyeri. merupakan salah satu latihan
yang baik untuk dilakukan ibu hamil karena dapat membantu ibu dalam proses
kehamilannya.
Di dalam penelitian kali ini jenis yoga yang di
gunakan oleh peneliti ialah bikram. Penemu Bikram Yoga adalah Choudhury.
Choudhury, yang lahir di Kalkuta, India pada 1946, mendirikan College Yoga
India di Beverly Hills tahun 1974. Dia dan istrinya Rajashree adalah juara yoga
di India. Yoga Bikram adalah serangkaian pose yoga dan dilakukan di ruangan
yang panas sampai 40 derajat Celcius. Bedanya dengan yoga umumnya, latihan ini
dilakukan selama 90 menit dalam ruangan panas. Suhu panas akan mempercepat
perubahan dalam tubuh, memperbaiki sirkulasi darah, dan menghilangkan racun.
Sementara gerakan-gerakannya sendiri terdiri dari 26 postur dan 2 latihan
pernafasan. Mampu memperbaiki anggota tubuh yang cidera. 26 postur ini
dilakukan berulang kali. Postur-postur
ini, dijamin Laurent, postur-postur sangat mendasar dan simpel untuk diikuti.
Yang perlu diantisipasi adalah suhu panas dalam ruangan. Umumnya orang
membutuhkan adaptasi. Dua kali latihan baru akan terbiasa dengan suhu panas
ini. Jika tidak tahan sebisa mungkin jangan menyerah dan memilih keluar
ruangan. Lebih baik merebahkan diri atau duduk dan mengatur pernapasan.
Bikram yoga membenahi tubuh anda dari bagian yang paling
dalam hingga luar. Beberapa peserta mengikuti yoga bikram untuk menghilangkan
penyakit, selain itu untuk menurunkan berat badan dan memperindah postur tubuh
dari latihan ini bisa diikuti dari umur 6 tahun hingga 75 tahun. Hanya untuk
anak kecil tidak dilakukan penuh. (internet). Untuk melakukan ini pastikan
untuk minum banyak air sebelum dan sesudah kelas sehingga Anda tidak mengalami
dehidrasi. Makan harus dilakukan 2 jam sebelum latihan untuk memastikan
semuanya telah dicerna baik oleh lambung dan perut anda dan pastikan
intstruktur yang anda pilih telah disertifikasi untuk mengajar (Pujiastuti, 2014).
Membentuk tubuh ideal
merupakan tujuan banyak orang modern. Selain menunjang penampilan dan daya
tarik, tubuh yang ideal dengan perut ramping akan memudahkan kita melakukan
kegiatan, tidak mudah lelah dan kesulitan bergerak jika memiliki tubuh yang
ramping. Salah satu jenis yoga yang lebih bermanfaat untul lingkar perut dan indeks
massa tubuh adalah bikram dikarenakan 26
gerakan ini secara sisitematis dirancang untuk mengalirkan darah segar yang
teroksigenisasi seratus persen dari tubuh, pada setiap organ dan serat tubuh,
memperbaiki seluruh sistem menjadi lebih sehat dan sangat bermanfaat untuk
membentuk otot perut dan kelenturan tulang belakang, selain itu akan membantu
untuk mengurangi lemak pada perut. (Wirawanda 2014). Selain itu yoga jenis ini
memiliki manfaat mengurangi stres,
mendorong penurunan berat badan, mendorong relaksasi, meningkatkan peredaran
darah, meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas tubuh, membuat kulit lebih
bercahaya dan lembap, sekaligus memberikan energi untuk menikmati hidup (file:///D:/BAB%20II%20Bikram%20Yoga.htm, Di peroleh pada tanggal 4 oktober
2014).
11. Waktu
melakukan yoga
Yoga bisa dilakukan berbagai tempat. Sesuai gerakan
dan metode yoga dengan tempat yang dipakai. Usahakan untuk melakukan yoga
ditempat yang sunyi sehinga bisa berlatih konsentrasi. Waktu melakukan yoga
dalam penilitian dua minggu sebanyak empat kali dengan waktu sebanyak 40-90
menit selama satu bulan dan dilakukan secara rutin. Yang terpenting adalah
lakukan yoga pada tempat yang nyaman dan tidak memungkinkan adanya
gangguan. Yoga sendiri bisa dilakukan
diberbagai tempat, namun kita bisa memilih waktu yang membuat yoga mnjadi
maksimal. Pagi hari sebelum melaksanakan aktivitas merupakan salah satu pilihan
terbaik untuk melakukan gerakan yoga (Jan, 2008).
Menurut Rima (2011) Sebagai olahraga yang khas, maka
yoga juga memiliki pakaian khusus yang sering digunakan. Pakaian yoga banyak
mempertimbangkan beberapa unsur seperti bahan, bentuk, dan warna. Walaupun
merupakan panduan dasar, namun tentu tidak ada kewajiban khusus harus memakai
pakaian tertentu untuk melekukan kegiatan yoga.
Pakaian yoga sebaiknya terbuat dari katun. Kain
dengan bahan katun lebih sejuk dan mudah menyerap keringat untuk bentuknya juga
sebaiknya longgar tujuannya agar gerakan-gerakan yoga bisa dilakukan dengan
nyaman dan tanpa hambatan. Hal ini melambangkan kesederhanaan dari setiap
gerakan yoga yang dilakukan. (Wirawanda 2014).
12. Jenis
dan gerakan yoga untuk lingkar perut dan IMT
Berikut ini beberapa gerakan dalam yoga yang bisa
membentuk tubuh dan perut yang ideal:
a. Pemanasan
b. Marjasana
Dengan
ini sangat bermanfaat untuk pembentukan perut dan kelenturan tulang belakang.
Bahkan jika dilakukan dengan rutin dan diimbangi dengan meditasi, gerakan ini
juga bisa menenangkan fikiran anda. Langkah yang perlu dilakukan adalah :
1) Posisi
bertumpu di atas lutut tegal lurus dengan pinggul, seperti membentuk pose
kuda-kuda.
2) Posisikan
tangan dengan tegak lurus dengan bahu dan menyangga lurus dengan bahu.
3) Tulang
belakang lurus dan leher lurus dengan tulang belakang.
4) Tarik
nafas
Sedangkan
menurut (Lebang 2013) jenis dan langkah-langkah yoga untuk lingkar perut.
c. Bhujangasana
1) Telekupkan
badan dan luruskan.
2) Angkat
bagian pinggng ke atas dan sangga dengan kedua tangan.
3) Tarik
kepala ke belakang.
4) Usahakan
untuk menggunakan kekeuatang punggung dalam menahan pose, bukan sanggaan
tangan. Tangan hanya dipakai untuk menjaa keseimbangan tubuh.
5) Jika
anda sudah mahir anda tidak perlu menyangga tubunh dnegan tangan.
6) Pose
ini sangat bermanfaat untuk melenturkan badan dan menguatkan otot belakang.
Pose ini juga untuk meringankan yeri punggung dan mengurangi lemak pada perut.
d. Navasana
1) Lakukan
pada posisi duduk dan luruskan kedua kaki ke depan
2) Angkat
kedua kaki, tetap lurus, badan akan membentuk huruf V
3) Tahan
posisi ini selama setengah menit lalu kembali pada posisi semula.
4) Lakukan
geraka ini dua kali sehari
5) Pose
ini akan berguna untuk menguatkan otot perut dan punggung.
e. Uddyiana
Bandha
Pose
ini memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Selain mengurangi lemak pada perut
anda. Selain itu, gerakan ini juga berguna bagi jantung sehingga jantung bisa
memomp darah lebih efektif. Pose ini membantu mengatasi masalah hati, sembelit,
dan gangguan pencernaan. Gerakan-gerakan ini yang bisa dilakukan dalam pose ini
ada dua cara :
Gerakan
1
1) Lakukan pada pose berdiri
2) Buka
kaki dengan lebar 30 cm dan lutut sedikit menekuk
3) Tarik
napas dalam-dalam lalu tekan perut ke luar dengan otot perut dan hembuskan
napas sambil tekan perut ke dalam
Gerakan 2
1) Dengan
pose sama, tekan perut ke dalam dan keluar dengan cepat sebanyak 10 tanpa
menarik napas
2) Lakukan
napas dengan teratur setelah selesai
f. Willow
1) Berdiri
dengan kedua kaki menempel dan tangan di samping badan
2) Letakkan
telapak kaki kiri pada sisi dalam paha
kanan
3) Jika
kesulitan anda bisa menempelkannya pada lutut saja
4) Tempelkan
kedua tangan kedepan badan seperti pose menyembah
5) Tahan
pose ini selama beberapa saat. Ada bisa melakukan meditasi dalam posisi ini
jika sudah terbiasa
6) Rentangkan
tangan ke atas
7) Tarik
napas sambil membengkokan badan ke sebelah kiri
8) Lakukan
pada posisi berlawanan sebanyak beberapa kali
9) Pose
ini sangat bermanfaat untuk membentuk ke dua sisi perut
g. Crescent
1) Berdiri
dengan kedua lengan berada disamping tubuh
2) Tarik
nafas kemudian angkat kedua tangan ke
atas denag ujung jari terbuka kearah atas
3) Hembuskan
napas dan bungkkukkan dengan menarik kaki kiri lurus ke belakang dan kaki kanan
dilangkahkan ke depan dan ditekuk.
4) Lakukan
pada posisi yang berlawanan
5) Tahan
posisi ini dalam beberapa saat
6) Poose
ini akan memperkuat otot piinggul, paha dan perut.
h. Melayang
1) Tidur
telengkup seperti melakukan push-up
2) Angkat
badan dengan tumpangan pada kedua tangan dan jari-jari kaki. Usahakan badan
lurus
3) Tahan
posisi ini beberapa saat
4) Jika
sudah terbiasa, maka anda bisa mengangkat tumpuan jari kaki sehingga hanya
bertumpu pada ke dua tangan. Usahaka badan tetap lurus. Anda juga bisa mengangkat
tumpuan hanya pada sebelah kaki untuk membantu keseimbangan tubuh
5) Pose
ini akan sangat bermanfaat untuk membakar lemak pada kaki, lengan, dan perut (Wirawanda
2014).
i. Kursi
1) Berdiri
dengan kedua kaki menempel angkat kedua tangan dan luruskan
2) Turunkan
tubuh seperti posisi duduk di kursi imajiner
3) Tahan
posisi ini dalam beberapa saat
4) Pose
ini akan bermanfaat untuk membakar lemak pada bokon, paha, dan kaki.
j. Adho
Muksa Svanasana
1) Posisi
ini akan bermanfaat untuk meningkatka kekuatan dan fleksibilitas otot bahu,
otot paha, dan betis
2) Tidur
dengan posisi terlungkup
3) Buka
kedua kaki selebar punggung dan tempelkan jari kaki ke lantai
4) Angkat
perut hingga ke atas sehingga tubuh akan membentuk huruf V terbalik jika
dilihat dari samping.
5) Tahan
dapa posisi ini beberapa saat.
k. Urdhava
Padasana
Satu-satunya
gerakan dengan tingkat repitisi tinggi pada iyengar yoga. Menempatkan kaki di
ketinggian tertntu secara berkesinambungan, sehingga menstimulasi otot perut,
terutama bagian lemah, otot bawah
Langkah-langakah:
1) Posisi
tubuh telentang angkat tangan dengan penuh energi di atas kepala, telapak
tangan menghadap atas. Regangkan tubuh dari ujung jari hingga kaki. Kekuatan
lutut dan telapak kaki.
2) Hembuskan
napas angkat kaki setinggi 30 derajat. Arahkan tulang punggung bawah anda
memanjang menjauh dari pinggang, lalu ratakan dengan tanah. Panjangkan tumit
menjauh dari tubuh. Tahan 2-3 detik tanpa menahan napas.
3) Hembuskan
napas perlahan angkat kaki hingga 90 derajat. Panjangkan otot hamstring (paha
belakang) dan betis atau bagian belakang kaki. Tahan sambil bernapas normal
selama 30 detik. Hembuskan nafas, turunkan kaki perlahan-lahan ke lantai.
Lakukan 8-12 kali.
l. Vasithasana
Memperkuat
struktur otot perut secara menyeluruh dengan memberikan stimulasi berat tubuh
dan latihan menjaga keseimbangan.
Langkah-langakah:
1) Letakkan
tangan di bawah bahu dengan posisi
telapak tangan melebar. Sangga tubuh dengan menekukkan lutut kanan di bawah
posisi pangkal paha dan menekan lantai. Luruskan kaki kiri.
2) Perlahan-lahan
luruskan kaki kanan dan aktifkan area tubuh bagian atas. Saat setelah stabil,
angkat kiri ke atas. Lalu, putar kepala kearah tangan kiri. Tahan selama
mungkin.
3) Ganti
posisi.
m. Setubandha
Sarvangasana
Menjaga
elastisitas otot perut serta merilekskan organ-organ di rongga perut.
1) Posisi
tubuh telentang di lantai. Letakkan lipatan selimut di bawah bahu dan pangkal
leher. Tekuk lutut, posisi kaki terbuka lebar pinggul. Pegang pergelangan kaki
sambil menekan bahu lantai.
2) Putar
bahu ke arah dalam sambil mengangkat
pinggul ke atas. Tekanan, panjangkan paha belakang untuk memberi sokongan paha
belakang untuk memberi sokongan. Tahan selama 5 detik sambil bernapas normal.
Turunkan perlahan (Lebang 2013).
n.
Pendinginan
Untuk menunjang
keberhasilan, biasakan untuk melakukan gerakan-gerakan yoga secara rutin
sebanyak empat kali dalam seminggu. Namun, jangan terlalu memaksakan tubuh
untuk melakukan gerakan yoga. Lakukan gerakan yang ringan dan semakin meningkat
kesulitannya. Tubuh yang jarang digerakkan tentu membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk terbiasa. Lebih penting, jangan melakukan gaya hidup yang tidak
sehat, makan-makanan yang tidak sehat dan jangan terlalu sering atau terlalu
sediki beristirahat. Lakukan banyak meditasi dan relaksasi sehingga pikiran
tidak terbebani. Tubuh yang positif akan olebih mudah terbentuk lewat pikiran
yang positif juga.
Selain dalam
bentuk gerakan dan meditasi, yoga juga mengajak kita untuk selalu memperhatikan
asupan makanan. Makanan yang sehat dan dimakan dengan benar akan menghasilkan
tubuh yang sehat dan bugar. Sebaliknya, makanan yang tidak sehat dan dimakan
dengan salah akan menghasilkan tubuh yang tidak baik. Karena itu yoga selalu
mengajarkan kita untuk memakan makanan yang baik. Tidak hanya itu, kita juga
harus memperoleh makanan dengan cara yang baik pula. Yoga juga menganjurkan
kita agar kita lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dibandingkan
dengan daging. Kita bisa memperoleh protein dari berbagai makanan lain, seperti
kedelai dan juga susu (Ananda dkk 2013).
13. Manfaat
yoga
Yoga memilili banyak manfaat bagi kesehatan tubuh
dan fikiran. Lewat meditasinya, fikiran dapat menjadi lebih tenang. Selain
bermamfaat bagi psikis, yoga juga sangat bermanfaat bagi jasmani seseorang.
Gerakan-gerakan yoga mempunyai banyak manfaat yang tersembunyi yang tidak
terkirakan sebelumnya. Banyak manfaat secara fisik yang bisa kita capai jika
rutin melakukan yoga dengan benar. Salah satu dari hasil melakukan gerakan yoga
adalah membentuk tubuh dan mengecilkan perut. Banyak sekali manfaat yoga,
seperti:
a. Memperbaiki
postur tubuh, postur tubuh yang awalnya buruk menjadi lebih baik lagi. Kerena
tubuh butuh keseimbangan pada tulang punggung dan otot-otot punggung sebagi
penyangga tubuh kita (Stefanus 2010).
b. Melindungi
jantung, jantung adalah organ pekerja keras didalam tubuh manusia, namun
latihan yoga dapat meringankan kerja
jantung. Karena penyumbatan darah akibat akibat peumpukan lemak di dinding
saluran darah membuat kerja jantung semakin berat (Lebang 2013).
c. Menurunkan
gula darah dan kolestrol jahat, khususnya pada penderita diabetes. Pendekatan
yang bersifat fisioterapis-fisiologis juga menjadi unsur pelengkap yang sangat
membantu penderita diabetes, salah satunya dengan melakukan yoga. Menurut Cle
Souren, Direktur Lembaga Iyengar Yoga Amsterdam konsep terapi yang diberikan
yaitu serangkaian pose yang bersifat backbending
atau twisting, pendekatan ini secara
umum sangat membantu meningkatkan kualitas kesehatan para penderita diabetes (Lebang
2013).
d. Menurunkan
tekanan darah, yoga sangat baik bagi penderita hipertensi (Yen 2014).
e. Memperlancar
peredaran darah, karena rasa rileks yang didapat dari yoga membantu kelancaran
sirkulasi darah dalam tubuh, khususnya di tangan dan kaki (Yen 2014).
f. Membersihkan
limfa, yang merupakan cairan yang kaya akan sel kekebalan tubuh. Dengan
berlatih yoga dapat membantu system limfatik, merusak sel-sel kanker dan
membuang racun-racun dari produksi fungsi selular (Lebang 2013).
g. Melancarkan
sirkulasi darah, penyumbatan darah akibat penumpukan lemak berubungan dengan
kondisi tubuh yang jarang bergerak, bisa menurunkan vitalisasi seorang manusia
secara signifikan. Gerakan yang teratur akan membuat tubuh membakar kalori yang
cukup dan mempergunakan cadangan lemak secara maksimal, sehingga jumlah kalori
yang masuk terjaga dan aliran darah mengalir bisa keseluruh tubu secra konstan (Lebang
2013).
h. Menurunkan
nilai lingkar perut dan IMT
Otot
perut adalah bagian tubuh yang memiliki struktur yang sangat kompleks, selain itu melindungi
rongga yang berisi organ yang super paling penting menunjang kehidupan, ia juga
beperan penting menyangga beban tulang punggung dan aktor utama dalam melakukan
pergerakan tubuh. Selain berlatih crunch
atau sit up, melakukan asana yoga
juga sangat baik dalam memberikan stimulasi terhadap otot perut. Tidak sekedar
bekerja untuk memperkuat otot perut, yoga memberikan pendekatan secara
holistik. Otot perut dipandang sebagai bagian dari kesatuan tubuh manusia yang
harus dipelihara sesuai fungsinya. Menurut BKS Iyengar, pakar yoga dunia, yoga
tidak hanya bekerja secara anatomis, melainkan juga anatomis psikologis. Dalam
artian, fungsi tubuh harus memenuhi kebutuhan manusia secara menyeluruh. Untuk
menjaga fungsi keharmonisan kehidpan, otot perut tidak hanya indah dilihat,
namun harus berfungsi secara maksimal (Lebang 2013).
14. Pandangan Islam
Dalam Al- Qur’an
telah menjelaskan larangan untuk makan berlebihan. Makan berlebihan tidak baik
bagi kesehatan karena akan menimbulkan berbaai macam penyakit terutama obesitas
yang akan mempengaruhi keadaan hormone pada perempuan. Sehingga akan terganggu
system reproduksinya. Al- Qur’an Surat
Al-A’raf ayat 31 :
ا بَنِي آدَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ
وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Makan dan minum, tetapi jangan
berlebih-lebihan Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan
” (Al-A’raf ayat 31).
Dilihan dari
sudut pandang Islam, permasalahan mengenai gizi lebih disebabkan oleh pola
hidup yang tidak sehat, pemasukan energy lebih besar dari pada pengeluaran
energi. Hal ini tentu saja terkait dengan pola makan berlebihan yang mengakibatkan
penumpukan cadangan energi dalam tubuh. Agama Islam mengatur mengenai pola
makan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah 3340
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ الْحِمْصِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَتْنِي أُمِّي عَنْ أُمِّهَا أَنَّهَا سَمِعَتْ الْمِقْدَامَ بْنَ مَعْدِ يكَرِبَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ حَسْبُ
الْآدَمِيِّ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ
غَلَبَتْ الْآدَمِيَّ نَفْسُهُ فَثُلُثٌ لِلطَّعَامِ وَثُلُثٌ لِلشَّرَابِ وَثُلُثٌ لِلنَّفَسِ “Aku mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi
wasallam besabda : “Tidaklah anak Adam memenuhi tempat yang lebih buruk
daripada perutnya, ukuran bagi (perut) anak Adam adalah beberapa suapan yang
hanya dapat menegakkan tulang pungungnya. Jika jiwanya menguasai dirinya, maka
persetiga untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernafas ”.
Hadist dan ayat Al- Qur’an tersebut menjelaskan
bahwa batasan untuk makan dan minum harus sesuai kaidah. Karena apabila makan
secara berlebiha akan berdampak buruk pada tubuh. Rasulullah mengajarkan kita
untuk makan yang cukup,hal tersebut bertujuan untuk mencegah obesitas.
B.
Kerangka Konsep
Akibat Positif
§
meningkatkan fleksibelitas tubuh
§
meningkatkan kekuatan tubuh.
§
Menurunkan berat badan
§
Menghilangkan Depresi dan Stres
Akibat Negatif
§
Obesitas
§
Gizi Buruk
§
Penyakit kardiovaskuler
§
Diabetes militus
|
Latihan senam
Yoga
|
Nilai Lingkar Perut dan IMT
|
Olahraga teratur
|
Pola makan
|
Pengaturan Diet
|
|
Obat-obatan
|
Gaya hidup
|
1.
Diet
2.
Gaya hidup
3.
Pola makan
4.
Obat-obatan
5.
Umur
|
Keterangan |
Variabel yang diteliti
Variabel yang tidak diteliti
Variabel yang tidak ditelit
Variabel yang ditelit
C.
Hipotesis
Berdasarkan
kerangka konsep yang dibuat dan melihat hubungan variabel yang diteliti, maka
disusun hipotesis sebagai berikut :
1. Adaya
pengaruh antara latihan yoga dengan adanya penrunan nilai lingkar perut dan
indeks massa tubuh pada dewasa dengan obesitas
di Karang Tengah Sleman Yogyakarta
Slots Casino: The top gaming sites in UK (2021)
BalasHapusSlots 구리 출장샵 Casino – one of the world's leading 정읍 출장마사지 online gambling sites. Slots is an 전라남도 출장안마 exciting casino 과천 출장안마 game that has a variety 서울특별 출장마사지 of exciting features such as a