Rabu, 12 November 2014

BAB II



                                                 BAB II     
TINJAUAN PUSTAKA


A.    Tinjauan Teori
1.      Pengertian Obesitas
Menurut Utomo (2012) obesitas merupakan keadaan patologis karena penimbunan lemak berlebihan daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh. Penderita obesitas adalah seseorang yang timbunan lemak bawah kulitnya terlalu banyak. Obesitas dari segi kesehatan merupakan salah satu penyakit salah gizi, sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhanya. Perbandingan normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 12-35% pada wanita dan 18-23% pada pria (Kamus kesehatan obesitas, 2014). Obesitas merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, dan hipertensi (Rahmawati, 2009).
Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak yang berlebihan pada daerah abdominal yang ditetapkan rasio lingkar pinggang dan panggul pada perempuan >80 cm dan laki-laki 90 cm. (WHO, 2005 dalam Hasdianah, 2012). Obesitas berhubungan erat dengan distribusi lemak tubuh. Tipe obesitas menurut pola distribsi lemak tubuh dapat dibedakan menjadi obesitas bagian atas (upper body obesity) dab obesitas bagian bawah (lower body obesity)  (Herlambang, 2013 ). Jean Vague (2006) merupakan ilmuan pertama yang mengemukakan adanya hubungan erat dengan morfologi tubuh atau tipe distribusi lemak tubuh dengan gangguan kesehatan yang berkaitan faktor resiko obesitas. Dalam sebuah studi prospektif diungkapkan bahwa obesitas bagian tubuh atas (obesitas abdominal) lebih berbahaya dibandingkan tubuh bagian bawah (Semiardji, 2004). Terdapat metode pengukuran antropometri tubuh yang dapat digunakan sebagai screening obesitas, salah satu metode pengukuran lingkar perut atau lingkar pinggang (Caballero B., 2005).
2.      Penyebab Obesitas
Pada dasarnya obesitas disebabkan oleh ketidaksinambungan energi yang timbul bila jumlah asupan kalori melebihi jumlah kalori yang digunakan untuk menghasilkan energi. Anda mungkin melihat bahwa beberapa orang overweight hanya makan-makanan jumlah sedang, tetapi tetap mengalami kenaikan berat badan, sementara beberapa orang dengan berat badan rata-rata makan-makanan dalam jumlah berlebih tetapi berat badannya tidak naik-naik. Ini disebabkan oleh adanya hal lain mempengaruhi akumulasi lemak dalam tubuh:
a.         Riwayat obesitas
Riwayat obesitas dalam keluarga meningkatkan kesempatan seseorang menjadi gemuk sebesar 25% sampai 30%. Selain itu distribusi lemak tubuh turut di pengaruhi oleh gen. Keluarga juga memiliki diet dan gaya hidup yang dapat meningkatkan kemungkinan obesitas.
b.        Lingkungan
Lingkungan juga sangat mempengaruhi obesitas. Hal ini kebiasaan gaya hidup sebagai kebiasaan makan diet, dan tingkat aktivitas fisik. Orang Amerika cenderung makan-makanan tinggi lemak dan menempatkan cita rasa, dan kepuasan di atas nutrisi. Juga, sebagian besar orang Amerika tidak cukup beraktivitas, hanya 22% orang Amerika melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari sesuai anjuran.
c.         Nutrisi
Nutrisi berperan penting dalam peningkatan berat badan. Konsumsi makanan rendah lemak dan kudapan dapat menurunkan jumlah lemak dan makanannya tetapi biasanya meningkatkan jumlah kalori yang dikonsmsi. Tingginya kandungan lemak dalam makaknan tinggi lemak juga meningkatkan konsumsi kalori.
d.        Faktor psikologik
Faktor psikologik juga dapat mempengaruhi kebiasaan makan. Banyak orang makan sebagai respon terhadap emosi fositif, seperti kegimbiraan, atau emosi negative, seperti kebosanan, kesedihan, kemarahan.
e.         Beberapa pnyakit
Beberapa pnyakit dapat menyebabkan obesitas atau kecendrungan dapat peningkatan berat badan, hipotiroidisme, sindrom Cusing, depresi, dan masalah neurologi lain yang dapat penyebabkan makanan berlebihan. Juga, obat-obatan seperti steroid, antipsikotik, dan beberapa anti depresan dapat membuat berat badan bertambah. Praktisi dapat menyatakan penyakit yang sudah diderita pasien sebelumnya merupakan penyebab bertambahnya berat badan.

         
f.         Faktor sosiokultural, seperti ras, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, dan etnis, juga dapat menyebabkan terjadinya overweight dan obesitas (Santoso, 2011).
g.        Faktor berat badan saat anak-anak
Obesitas yang terjadi pada masa anak-anak dan remaja juga akan mempengaruhi tingkat obesitas seseorang pada masa dewasa.
h.      Faktor dari segi akupunktur
Obesitas dari segi ilmu akupunktur dapat disebabkan oleh defisiensi limpa, lembab yang berlebihan, ekses dan panas lambung sehingga proses pencernaan tidak berlangsung sebagaimana biasanya (Proverawati, 2010).
3.      Resiko dari Obesitas
Menurut Pingkan Palilingan (2010), resiko gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada anak atau remaja yang mengalami obesitas. Obesitas dapat mengalami masalah dengan sistem jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yaitu hipertensi dan dyslipidemia (kelainan pada kolesterol). Bisa juga mengalami gangguan fungsi hati dimana terjadi peningkatan SGOT dan SGPT serta hati yang membesar. Bisa juga berbentuk batu empedu dan penyakit kencing manis (diabetes mellitus). Pada sistem pernapasan dapat terjadi gangguan fungsi paru, mengorok saat tidur dan sering mengalami tersumbatnya jalan nafas (obstructive sleep apnea).
Obesitas juga bisa mempengaruhi kesehatan kulit dimana dapat terjadi striae atau garis-garis putih terutama di daerah perut (white/purple stripes). Selain itu, gangguan psikologis juga dapat terjadi pada anak dengan obesitas. Badan yang terlalu gemuk sering membuat anak sering diejek oleh teman-temanya. Sehingga memiliki dampak yang kurang baik pada perkembangan psikologis anak (Pingkan Palilingan, 2010). Selain masalah kosmetik, kegemukan merupakan masalah kesehatan yang sangat serius. Di Amerika, 300.000 kematian per tahun disebabkan karena faktor kegemukan. Kegemukan dapat memicu timbulnya beberapa penyakit kronis yang sangat serius seperti :
a.         Resisten Insulin
Insulin dalam tubuh berguna untuk menghantarkan glukosa sebagai bahan bakar pembentuk energi kedalam sel. Dengan memindahkan glukosa kedalam sel maka insulin akan menjaga kadar gula darah tingkat yang normal. Pada orang gemuk terjadi menumpukan lemak yang tinggi dalam tubuhnya, sementara lemak sangat resisten terhadap insulin. Sehingga, untuk menghantar glukosa kedalam sel lemak dan menjaga kadar gula darah tetap normal, pankreas sebagai pabrik insulin, di bagian pulau-pulau Langerhans, memproduksi insulin dalam jumlah yang banyak. Lama kelamaan, pankreas tidak sanggup lagi memproduksi insulin dalam jumlah besar sehingga kadar gula darah berangsur naik dan terjadilah Diabetes Militus Tipe 2.
b.        Tekanan Darah Tinggi
Hipertensi sangat umum terjadi pada orang gemuk. Para peneliti di Norwegia menyebutkan bahwa peningkatan tekanan darah pada perempuan gemuk lebih mudah terjadi jika dibandingkan dengan laki-laki gemuk. Peningkatan tekanan darah juga dapat terjadi pada orang gemuk tipe apel (central obesity, konsentrasi lemak pada perut) bila dibandingkan dengan mereka yang gemuk tipe buah pear (konsentrasi lemak pada pinggul dan paha).
c.         Serangan Jantung
Penelitian terakhir menunjukan bahwa resiko terkena penyakit jantung koroner pada orang gemuk tiga sampai empat kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan normal. Setiap peningkatan 1 kilogram berat badan terjadi peningkatan kematian akibat penyakit jantung coroner sebanyak 1 %.
d.        Kanker
Meskipun masih menemui kontroversi, beberapa penelitian menyebutkan bahwa terjadi peningkatan resiko terjadinya kanker usus besar, prostat, kandung kemih dan kanker Rahim pada orang gemuk. Pada perempuan yang telah menopause rawan terjadi kanker payudara. Selain itu obesitas juga menimbulkan masalah-masalah kesehatan lain seperti: Peningkatan kadar kolestrol (hypercholestrolemia), stroke, gagal, batu empedu, radang sendi (gout), osteoporosis dan gangguan tidu. Sebuah penelitian menyimpulkan obesitas remaja, beresiko lebih besar pengindap multiple sclerosis di usia dewasanya. Penelitian yang berlangsung selama 40 tahun ini melibatkan 238 ribu perempuan ini menemukan mereka yang obese di usia 18 tahun dua kali lebih beresio mengidap multiple sclerosis, dibandingkan mereka yang lebih langsing di usia tersebut. Studi menunjukkan mereka yang obese atau BMI mencapai 30 atau lebih di usia 18 tahun dua kali lebih beresiko nantinya mengidap multiple sclerosis.
Multiple sclerosis adalah kondisi yang disebabkan hilangnya serat saraf dan jaringan protektif dari myelin di otak dan saraf tulang belakang yang mengakibatkan keruskan system saraf. Penelitian yang dilaporkan di jurnal Neurologi ini menggunakan data dari penelitian berskala besar tentang diet, gaya hidup dan kesehatan. Diakhir penelitian, diketahui 593 wanita didiagnosa mengidap multiplesclerosis. Para peneliti menbandingkan resiko multiple sclerosis dengan indeks massa tubuh (Body Massa Indeks/BMI) atau perbandingan antara berat badan dan tinggi badan para partisipan  kala berusia 18 tahun (Kassandra Munger, 2009).
4.      Pencegahan Obesitas
Penanganan obesitas pada anak dan remaja ditujukan untuk mencapai Berat badan yang ideal dan pengurangan BMI secara aman dan efektif serta mampu mencegah komplikasi jangka panjang akibat obesitas seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan penyakit kardiovaskuler. Karena demikian kompleksnya permasalahan obesitas ini maka perlu ditangani bersama antara dokter anak, psikolog, ahli gizi dan tentu saja orang tua. Oleh karena anak sedang dalam masa pertumbuhan maka menurunkan berat badan anak harus dilakukan dengan perhitungan yang tepat agar tidak mengganggu pertumbuhanya. Menurut Rahmatika (2008) bahwa, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani obesitas, antara lain:
a.       Olahraga
Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang bersifat aerobik, yaitu olahraga yang menggunakan oksigen dalam sistem pembentukan energinya. Atau dengan kata lain olahraga yang tidak terlalu berat namun dalam waktu lebih dari 15 menit. Contoh olahraga yang dianjurkan antara 17 lain berjalan selama 20-30 menit setiap harinya, berenang, bersepeda santai, jogging, senam aerobik, latihan yoga dll.
b.      Diet
Karena diet berhubungan dengan makanan yang dikonsumsi dalam keluarga sehari-hari maka partisipasi seluruh anggota keluarga untuk ikut mengubah pola makanan akan sangat bermanfaat. Kurangi konsumsi makanan cepat saji dan banyak mengandung lemak terutama asam lemak tak jenuh dan mengurangi makanan yang manis-manis.
c.       Terapi Psikologis
Hal ini terutama ditujukan jika penyebab obesitas adalah masalah psikologis seperti perceraian orang tua, ketidakharmonisan dalam keluarga maupun rendahnya tingkat percaya diri anak. Selain itu kegemukan juga menyebabkan anak menjadi minder dan cenderung mengasingkan diri dari teman-teman sebayanya.
d.      Latihan Yoga
Yoga merupakan salah satu latihan senam pernafasan yang cukup terkenal saat ini. Ini dibuktikan dengan berdirinya tempat-tempat latihan yoga di beberapa kota besar di Indonesia. Salah satu aspek penting dari yoga adalah meditasi yang menimbulkan beberapa perubahan fisiologis yang disebut respons relaksasi.
e.       Operasi
Penanganan obesitas dengan cara operasi dilakukan apabila keadaan penderita sudah tidak mungkin lagi untuk diberikan cara-cara lain seperti olahraga dan diet. Cara ini dilakukan juga dengan alasan untuk mendapatkan tubuh yang ideal dengan cara yang cepat. Operasi ini dilakukan dengan cara mengangkat jaringan lemak bawah kulit yang berlebihan pada penderita.
5.      Pemeriksaan Atopometri
a.       Pengertian
Pengukuran antrometrik adalah pengukuran tentang ukuran, berat badan, dan proporsi tubuh manusia.
 Pengukuran antropometrik meliputi tinggi badan, berat badan, tebal lipatan kulit dan lengan. Beberapa bagian tubuh seperti kepala, dada, pinggang, dan lengan adalah area pengukuran antropometrik (Anggraeni, 2012)
Menurut Sandjaja, et al. (2010). Pengukuran Antropometri adalah bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia. Dimensi-dimensi ini dibagi menjadi kelompok statistika dan ukuran persentil. Sehingga peneliti bisa menyimpulkan bahwa. Pengukuran Antropometri merupakan ilmu yang mempelajari berbagai ukuran tubuh manusia yang meliputi pengukuran BB, TB, lingkar perut, dengan ukuran persentil.
Menurut dwijayanthi (2011) Tujuan pengukuran antropometrik adalah untuk mengevaluasi pertumbuhan dan  mengkaji status nutrisi dan dan ketersediaan energi di dalam tubuh. Agar data yang dikumpulkan lengkap, sebelum melakukan pengkajian, perawat harus menyiapakan alat ukur yang akan digunakan, memahami informasi yang hendak diperoleh serta tujuan antropometrik.
Secara pengukuran antropometri yang sering digunakan adalah :
1)      Tinggi badan
Pada orang dewasa dan anak balita, pengukuran tinggi badan dilakukan dengan posisi berdiri tampa alas kaki. Sedangkan pada bayi pengukuran tinggi badan dilakukan pada posisi berbaring. Demikian juga pada pasien yang tidak dapat berdiri seperti pada pasien dengan cidera spinal atau fraktur tulang belakang, pengukuran tinggi badan dilakukan pada posisi berbaring. Tiggi badan diukur dengan menggunakan satuan  sentimeter (cm) atau inci.
2)      Berat badan
Ada beberapa jenis alat ukur yang umum digunakan untuk mengukur berat badan baik yang bekerja secara manual maupun dengan system digital elektronik. Di Indonesia, alat ukur yang lazim digunakan adalah alat ukur (timbangan) berat bada secara manual.
Terlepas dari jenis alat yang digunakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan perawat ketika melakukan pengukuran berat badan yaitu alat dan skala alat ukur yang digunakan harus sama setiap kali menimbang, pasien tanpa alas kaki ketika diukur, pakaian pasien diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap diukur. Selain itu, waktu dilakukan penimbangan pasien relatif  sama , misalnya sebelum dan sesudah makan siang.
Berat badan ideal          
Berat badan ideal adalah berat badan untuk tinggi bada tertentu yang secara statistik di anggap paling tepat untuk menjamin kesehatan dan umur panjang. Karena standar berat badan resmi untuk Indonesia berdasarkan pertimbangan sejumlah orang yang secara statistik memenuhi syarat belum ada, maka digunakan data yang dikumpulkan oleh Society of Actuaries, 1959. Penilaian berat badan ideal : pertama, bila lebih dari 110% standar dikatakan gemuk, sebaliknya bila rangka tubuh besar dan sering berolahraga, peningkatan BB sampai 120% standar masih dianggap normal. Kedua bila 90-110% dari BB standar adalah ideal atau normal. Ketiga, jika BB 70-90%  dari standar disebut sedang (mild-moderete underweight). Dan, keempat bila kurang 70% standar dikatakan sangat kurus (severe underweight).
3)      Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT adala indikator yang terutama bermanfaat untuk penampisan berat badan dan kegemukan. IMT merupkan alat sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang.
4)      Lingkar Lengan Atas
Pengukuran lingkar lengan atas dapat memberikan kambaran dengan keadaan jaringan otao dan lapisan lemak kulit. Lingkar lengan atas biasanya digunakan untuk mengidentifikasikan adanya malnutrisi pada anak-anak. Pada ibu hamil lingkar lengan atas digunakan untuk memperedeksi kemungkinan bayi yang dlahirkannya memeiliki berat badan lahir  yang rendah.
5)      Lingkar Perut
Tujuan pengukuran lingkar pinggang dan panggul adalah untuk mengetahui bahwa anda beresiko tinggi terkena penyakit diabetes tipe II, kolestrol tinggi yang tak terkontrol, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantug. Ukuran lingkar pinggang yang aman adalah kurang dari 90 cm, sedangkan wanita, kurang dari 80 cm. lebih dari angka itu, artinya perut anda kelebihan lemak.
Rasio Lingkar Pinggang-pinggul
Rasio lingkar pinggang dan pinggul adalah cara penilaian obesitas terbaik utuk mengukur resiko serangan jantung. Rasio lingkar pinggang pinggul dikalkulasikan dengan membagi ukuran lingkar pinggang dengan lingkar perut (Anggraeni 2012).
6.      Lingkar Perut dan Indeks Massa Tubuh
a.       Lingkar perut
Pengukuran lingkar perut paling tepat untuk menetukan obesitas sentral. Pinggang diukur pada titik tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar. Kemudian, ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul.
Gemuk pada pria pada umumnya seperti apel (android). Lemak banyak disimpan didaerah pinggang dan rongga perut. Sedangkan wanita menyerupai buah pir (gynecoid), dimana penumpukan lemak terjadi didaerah bawah tubuh, seperti pinggul, pantat, dan paha.
Gemuk yang berbentuk apel lebih berbahaya dibandingkan gemuk yang berbentuk pir. Yang berbahaya adalah timbunan lemak di dalam rongga perut, yang disebut obesitas sentral. Obesitas sentral lebih sering dikaitkan dengan komplikasi metabolik dan pembuluh darah (kardiovaskuler), sehingga pengukuran lingkar pinggang lebih memberi arti dibandingkan bila menggunakan indeks massa tubuh (IMT). Adanya timbunan lemak di perut tercermin dari meningkatnya lingkar perut (Proverawati, 2010).
Dalam pengukuran ini menggunakan pita centimeter (cm). Para ahli di Amerika menyebutkan bahwa wanita berbobot normal harus memiliki lingkar perut kurang dari 80 cm dan kurang dari 100 cm untuk peria. Namun, di Indonesia ukuran tersebut dapat diturunkan beberapa sentimeter lebih kecil karena memiliki struktur tulang yang lebih kecil dengan ukuran lingkar perut yang baik yaitu tidak lebih dari 90 cm untuk laki-laki dan tidak lebih dari 80 cm untuk perempuan.
Meurut  A Esmaillzadeh, at al. (2012) menyatakan bahwa, lingkar pinggang  adalah indikator yang paling banyak digunakan untuk mengetahui obesitas perut dalam suatu populasi. Setelah penyesuaian untuk usia dan BMI, dikaitkan dengan lemak visseral meningkat, serta diperkirakan untuk berkontribusi pada resiko pengembangan penyakit yang berhubungan dengan distribusi lemak sentral. Setiap orang memiliki volume tubuh yang berbeda-beda, tergantung struktur tubuhnya.
Banyak masyarakat yang terjebak dengan istilah penurunan berat badan sebagai tujuan akhir program pelangsingan tubuh. Berkurangnya angka timbangan di anggap sebagai bukti keberhasilah program pelangsingan. Langsing adalah memiliki bobot tubuh normal denga komposisi lemak dan air sesuai dengan standar  normal disertai massa otot yang memadai untuk membentuk lengkok tubuh yang indah. Disini ada beberapa standar  katagori  nilai lingkar perut bila dikatakan normal dan bisa menungjang kesehatan.
Table 1 : kategori Standar  Obesitas sentral berdasarkan Lingkar Perut atau lingkar pinggang
Negara/group etnis
Lingkar perut (cm) pada obesitas
Eropa
Pria >94
Wanita >80
Asia Selatan
Populasi China, Melayu, dan Asia-
India
Pria >90
Wanita >80
China
Pria >90
Wanita >80
Jepang
Pria >85
Wanita >90
Amerika Tengah dan Selatan
Gunakan rekomendasi Eropa hingga
tersedia data spesifik
Sub-Sahara Afrika
Gunakan rekomendasi Eropa hingga
tersedia data spesifik
Timur Tengah
Gunakan rekomendasi Eropa hingga
tersedia data spesifik
                        (Sumber : Kusner, 2008 dalam Sandi, 2010).
b.      Indeks Massa Tubuh (IMT)
Indeks massa tubuh (IMT) adalah rasio BB/TB2 (kg/m2), yang dinyatakan dalam tabel normogram. Angka ini proporsional dengan bentuk tubuh anda. Biasanya, jumlah yang kecil untuk orang yang kurus dan besar untuk orang yang gemuk (Soetjiningsih, 2004). Penilain status gizi dibagi terbagi atas dua yakni penilaian status gizi secara langsung yang dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Dan penilaian status gizi secara tidak lanngsung yakni survey konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Pengukuran antropometri relative mudah dilakukan, namun pengukuran ini membutuhkan beberapa keterampilan, peralatan dan keterangan untuk pelaksanaannya.
Pengukuran antropometri yang meliputi berat badan, tinggi badan dan body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh (IMT) merupakan indikator didalam mengukur status gizi yang secara tidak langsung dapat menentukan besar koposisi tubuh dengan status gizi tertentu. Indeks massa tubuh adalah berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan kuadrat dalam meter. Dengan rumus sebagai berikut :
Berat badan (Kg)
   IMT = 
[Tinggi badan (m)]2
Tetapi indeks massa tubuh tidak dapat digunakan untuk membedakan antara berat badan yang berhubungan dengan otot dan berat badan yang berhubungan dengan lemak tubuh. Indeks massa tubuh juga tidak dapat digunakan untuk memberika indikasi tentang distribusi lemak tubuh. Padahal distribusi lemak tubuh inilah yang dianggap sebagai faktor resiko untuk penyakit seperti kelebihan lemak tubuh, sehingga untuk mengetahui lemak ataupun distribusi lemak tubuh digunakan metode pengukuran lain, seperti skinfold thickness atau  rasio lingkar perut (Gibson 2005).
   Pengukuran IMT hanya berlaku untuk orang dewasa berumur 18 tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak-anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Diamping itu, IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus lainnya seperti edema, asites, dll. IMT/U merupakan yang utama bermanfaat untuk penapisan kelebihan berat badan kegemukan. Biasanya IMT tidak meningkat dengan bertambahnya umur. Untuk orang dewasa yang berusia 20 tahun keatas, IMT diinterpretasi menggunakan kategori status berat badan standar yang sama untuk semua umur bagi pria dan wanita. Untuk anak-anak dan remaja, interpretasi IMT adalah spesifik mengikut usia dan jenis kelamin (CDC, 2009).




Table 2 : katagori ambang batas IMT untuk Indonesia :
Katagori
 IMT
Kurus
Kekurangan BB tingkat berat
<17,0
Kekurangan BB tingkat ringan
17,0-<18,5
Normal

18,5-22,9
Gemuk
Kelebihan BB tingkat ringan
23-24,9
Kelebihan BB tingkat moderat (Obes I)
>25-29,9

Kelebihan BB tingkat berat (Obes II)
>30,0
(Sumber : Sirajuddin 2012).
Indeks massa tubuh telah digunakan beberapa penilitian populasi internasional untuk menilai resiko penyakit di antara orang dewasa. BMI meningkat jelas terikat dengan resiko yang lebih tinggi dari tekanan darah tinggi, diabetes mellitus tipe II, faktor resiko kardiovascular penyakit lainnya, dan mortalitas meningkat. Selain itu, asosiasi antara gangguan muskuloskletal, gangguan dalam fungsi pernafasan dan fisik, dan kualitas hidup. Akibatnya, dalam studi epidemologi IMT digunakan untuk mengetahui kelebihan berat badan atau obesitas pada orang dewasa dan untuk memperkirakan resiko terkena penyakit. Perlu diketahui anak yang pendekpun dapat mengalami kelebihan berat badan. Maka perlu memperhatikan berat badan normal. (Sirajuddin 2012).


7.      Faktor yang mempengarui bertambahnya IMT dan lingkar perut
a.       Diet
Mengurangi jumlah asupan kalori dengan komposisi yang disesuaikan sehingga berat badan kita ideal tanpa mengganggu kesehatan. Ada banyak program diet, sebagian tidak berbahaya bagi tubuh, tetapi sebagian dari program diet tidak dianjurkan karena hasilnya berbahaya bagi tubuh.
Beberapa program diet membatasi asupan karbohidrat. Tetapi jika karbohidrat sangat dikurangi, maka timbunan glikogen didalam tubuh akan menurun, begitu pula  jika  air yang mengikat diri pada glikogen. Karena cairan tubuh berkurang begitu pula berat badan akan berkurang. Tetapi begitu mengkonsumsi karbohidrat lagi, air akan segera kembali dan berat badan pun kembali seperti semula.
Diet yang dianjurkan adalah diet seimbang dengan kebutuhan kalori yang dibutuhkan  didalam tubuh , asupan karbohidrat 60-70%, lemak 20-25%, protein 10-15%. Untuk menurunkan berat badan atau nilai IMT maupun Lingkar perut, asupan karbohidrat harus diturunkan 500-800 kalori dibawah kebutuhan normal. Selain menurunkan asupan karbohidrat dan lemak sebanyak 10%, vitamin dan mineral juga  harus dicukupkan, begitu juga dengan serat harus cukup sehingga perut akan teerasa kenyang. Serat, vitamin, dan mineral ini diperoleh dari sayuran.
b.      Olahraga
Olahraga membantu melancarkan peredaraan darah dan membakar kalori. Untuk pennurunan nilai IMT maupun lingkar perut, olahraga yang dilakukan harus berkesinambungan dengan intensitas tertentu dalam jangka waktu yang cukup panjang dan teratur, sehingga yang dibakar tidak cuma karbohidrat, melainkan juga cadangan lemak, dengan normalnya  nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) didalam tubuh dengan begitu bisa tercapai tubuh yang ideal tanpa mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Yang pertama dibakar oleh tubuh kita dalah energi dari makanan yang masuk. Apabila tidak mencukupi, tubuh akan menggunakan cadangan glikogen yang tersimpan dihati dan otot yang jumlahnya kira-kira 1120 kalori. Setelah glikogen terkuras habis, barulah cadangan lemak yang akan dibakar.
c.       Pola makan yang tidak terkendali
Kecanggihan teknologi ternyata berpengaruh besar terhadap aktivitas fisik yang dilakukan masyarakat khususnya anak pada usia dewasa. Coba anda perhatikan orang terdahulu harus berusaha payah berjalan menaiki tangga. Sejak adanya escalator (lift), orang lebih tertarik menggunakan fasilitas yang lebih praktis tersebut sehingga jarang beraktivitas. Tanpa disadari, kita telah berevolusi menjadi generasi malas bergerak. Banyaknya kasus obesitas seiring sejalan dengan penyimpangan gaya hidup dari gaya alami yang sesungguhnya. Kenyataan ini semakin menjelaskan bahwa pola konsumsi yang salah dan kurangnya aktivitas fisik merupakan pangkal masalah wabah obesitas.
d.      Obat-obatan
Ada beberapa jenis obta-obatan yang digunakan dalam program penurunan berat badan menjadi ideal. Salah satunya seperti menghilangkan rasa lapar, jenis obat ini berkerja pada sistem saraf  pusat dengan cara menghilangkan sinyal-sinyal yang menunjukkan tubuh kekurangan energi. Namun obat ini mempunyai banyak efek samping, antara lain dapat menyebabkan rasa tidak tenang, tegang, jantung berdebar-debar, gemetar, sulit tidur, mual, dan diare. Salah satu obat untuk menurunkan berat badan seperti obat pencahar/ urus-urus/ laxan. Obat ini merangsang pergerakan usus, sehingga makanan yang kita konsumsi cepat dibuang sebelum sempat diserap. Tetapi penggunaan obat pencahar terus-menerus menyebabkan usus menjadi lebih aktif dalam menyerap nutrisi nutrisi dari biasanya, karena tubuh berusaha mempertahankan tubuh. Sehingga penggunaan obat tersebut dihentikan, maka tubuh akan menjadi gemuk karena tubuh lebih efisien dalam menyerap nutrisi (Rahmawati, 2010).
e.       Faktor Genetik
Obesitas cenderung berlaku dalam keluarga. Ini disebabkan oleh faktor genetik, pola makan keluarga, dan kebiasaan gaya hidup. Walaupun begitu, mempunyai anggota keluarga yang obesitas tidak menjamin sesorang itu juga akan mengalami obesitas (Gayle Galletta, 2005). Tidak dipungkuri salah satu kegemukan pada orang dewasa dikarenakan makanan. Kajian ilmu nutrienomik menjelaskan bahwa makanan memiliki andil sangat besar untuk mempengaruhi gen. selanjutnya, gen tersebut akan mengarahkan metabolism dalam tubuh. Makanan dapat mengubah gen, baik kearah konstruktif (membangun) atau destruktif (merusak). Jadi makan yang kita konsumsi dapat membuat tubuh sehat atau sakit.
f.       Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang paling memainkan peranan adalah gaya hidup seseorang. Kebiasaan makan dan aktivitas seseorang dipengaruhi oleh masyarakat sekitarnya. Makan terlalu banyak dan aktivitas yang pasif (tidak aktif) merupakan faktor resiko utama terjadinya obesitas (Gayle Galletta, 2005).
g.      Faktor Jenis Kelamin
Secara rata-rata, lelaki mempunyai massa otot yang lebih banyak dari wanita. Lelaki menggunakan kalori lebih banyak dari wanita bahkan saat istirahat karena otot membakar kalori lebih banyak berbanding tipe-tipe jaringan yang lain. Dengan demikian, perempuan lebih mudah bertambah berat badan berbanding lelaki dengan asupan kalori yang sama (Gayle Galletta, 2005).
h.      Faktor Usia
Semakin bertambah usia seseorang, mereka cenderung kehilangan massa otot dan mudah terjadi akumulasi lemak tubuh. Kadar metabolisme juga akan menurun menyebabkan kebutuhan kalori yang diperlukan lebih rendah (Gayle Galletta, 2005). Sejalan dengan bertambah usia, sel-sel yang menyusun organ mengalami kehausan. Penurunan fungsi tersebut tentu akan melemahkan aktivitas fisiologi sel. Meskipun sulit dibuktikan, aktivitas metabilisme yang berlangsung di dalam tubuh akan mengalami penurunan nyata sejalan dengan pertambahan usia. Bukti yang dapat dijadikan tolak ukur, misalnya mencerna makanan, kelemahan aktivitas otot, dan penurunan vitalisasi yang menurun seiring bertambahnya usia.
8.      Langkah-langkah pengukuran lingkar perut dan IMT
Lingkar Perut : 
a.    Mintalah dengan cara santun pada responden untuk membuka pakaian bagian atas atau menyingkapkan pakaian bagian atas dan raba tulang rusuk terakhir responden untuk menetapkan titik pengukuran.
b.    Ditetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah.
c.    Ditetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal paha/ panggul.
d.    Ditetapkan titik tengah di antara di antara titik tulang rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang pangkal paha/ panggul dan tandai titik tengah tersebut dengan alat tulis.
e.    Responden diminta untuk berdiri tegak dan bernafas dengan normal (ekspirasi normal).
f.     Dilakukan pengukuran lingkar perut dimulai/ diambil dari titik tengah kemudian secara sejajar horizontal melingkari pinggang dan perut kembali menuju titik tengah diawal pengukuran.
g.    Pengukuran juga dapat dilakukan pada bagian atas dari pusar lalu meletekkan dan melingkarkan alat ukur secara horizontal
h.    Apabila responden mempunyai perut yang gendut ke bawah, pengukuran mengambil bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut lagi.
i.      Pita pengukur tidak boleh melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati angka 0,1 cm (Nurchmah,  2001 ).
IMT (Indeks Massa Tubuh) :
a.       Persiapan klien
Klien diminta untuk melepaskan barang yang dibawanya/ dikenakannya seperti : handphone, jam tangan, ikat pinggang, kaos kaki, dan sepatu. Kemudian klien diminta untuk berdiri tegak dan menatap kedepan, setelah itu mulailah pengukuran.
b.      Persiapan alat
Adapun alat-alat yang harus disiapkan dalam pengukuran antropometri adalah sebagai berikut :
1)   Timbangan
2)   Mikrotoise ( alat pengukur tinggi badan )
3)    Buku
4)   Pulpen
c.       Langkah pelaksanaan
Pengukuran Berat Badan
1)      Alat timbangan diletakkan pada lantai yang rata.
2)      Klien diminta melepaskan barang yang dibawanya/ dikenakannya (jam tangan, handphone, ikat pinggang) dan melepaskan alas kaki (kaos kaki, sepatu).
1)      Pastikan timbangan pada nilai pengukuran 0
2)      Klien diminta untuk berdiri tegak, lutut lurus (tidak ditekuk), tangan lurus kebawah menghadap kedalam dan merapat disamping tubuh, kepala menghadap kedepan dengan pandangan mata lurus ke depan sejajar telinga dan tidak bergerak.
3)      Baca nilai berat badan yang muncul dalam timbangan
4)      Catat hasil pengukuran
Pengukuran Tinggi Badan :
1)      klien diminta melepas alas kaki (kaos kaki, sepatu), yang dikenakan.
1)      Klien diminta berdiri tegak menghadap pemeriksa, tumit dan punggung dirapatkan pada alat pengukur yang menempel di dinding, lutut lurus (tidak ditekuk) dan tangan lurus ke bawah menghadap ke dalam merapat dengan tubuh
2)      klie diminta menghadapkan kepala ke depan dengan pandangan mata lurus kedepan sejajar telinga (tidak memandang pemeriksa).
3)      Tarik alat pengukur tinggi badan dan letakkan di atas kepala (upayakan menempel rapat dengan kulit kepala).
4)      Baca centimeter tinggi badan pada garis/ titik yang tepat 
5)      Catat hasil pengukuran
9.      Pengertian Yoga
Yoga banyak berhubungan dengan budaya dan kepercayaan india. Tidak heran jika kata yoga diambil dari nahasa Sansekerta. Kata yoga berasal dari kata sansakerta “yuj” yang artinnya menghubungkan atau menyatukan makna ini tent uterus berkembang seiring dengan semakin tertatanya praktik yoga (wirawanda 2014). Yoga adalah salah satu sistem perawatan kesehatan yang menyeluruh tertua yang pernah ada, yang berfokus pada pikiran dan tubuh. Yoga bisa juga disebut sebagai sebuah alat terapi. Banyak penyakit dan gangguan tubuh yang dapat dilepaskan melalui berbagai posisi tubuh tertentu dan latihan pernafasan dibawah bimbingan pelatih yoga terlatih. Dan setiap orang dapat melakukan yoga tanpa memandang usia, ukuran, kelenturan, ataupun kesehatan (Cynthia, 2007).
Yoga sangat baik untuk meningkatkan konsentrasi dan membawa kesadaran diri, menajamkan pikiran, dan menjauhkan seseorang dari emosi dan pikiran negatif. Yoga berperan penting dalam meningkatkan asupan oksigen ke dalam otak, menghilangkan kepenatan, meningkatkan energi, dan vitalis, meningkatkan kelenturan dan stamina tubuh, menstimulasi kelenjar hormonal dalam tubuh dan membuatnya stabil. Gerakan-gerakan yoga juga dapat memperlancar sirkulasi darah. Selain hal itu yoga juga meningkatkan kekebalan tubuh (Muchtar AF, 2010). Yoga bukan hanya di dominasi orang dewasa. Remaja dan anak-anak  dapat melakukannya. Yoga bahkan dapat melatih anak untuk mengenal dirinya, sekaligus dapat mengendalikan luapan emosi (Claire, 2006).
10.  Jenis-jenis yoga
a.         Meditasi
Yoga menganjurkan untuk meditasi. Meditasi membuat kita mengenali diri kita sendiri. Tahap awalnya adalah dengan menghayati aliran darah pada saat melakukan gerakan yoga. Jika dengan yoga kita dapat mengenali sistem peredaran darah tubuh kita. Yoga dapat menghantarkan kepada pengenalan diri kita yang sifatnya unconscious.
b.      Asana (savasana)
Gerakan-gerakan dalam yoga dikenal dengan nama Asana. Tiap asana memiliki manfaatnya masing-masing. Untuk melakukan yoga ada baiknya terlebih dahulu berkonsultasi pada orang-orang yang mengerti gerakan-gerakan yoga untuk menghindari cidera. Jika memutuskan untuk mempraktikannya sendiri, jangan memilih asana yang susah atau menuntut diri untuk melakukannya persis seperti didalam gambar. Hal ini justru dapat membuat rentan pada cidera. Akan lebih baik melakukan yoga secara perlahan-lahan dan meningkatnya setapak demi setapak.
Savasana adalah salah satu postur penting dalam latihan yoga. Postur (asana) tersebut sangat mudah dilakukan namun sanggup menimbulkan perasaan rileks secara fisik dan fikiran. Individu yang melakukannya akan terbebas dari tekanan dan kecemasan serta mendapat ketenangan pikiran. Biasanya savasana dilakukan di sesi penutup dalam rangkaian latihan yoga sebagai sesi relaksasi. Kesulitan terbesar melakukan sesi ini yaitu seringkali individu tertidur selama mempertahankan postur savasana.
Postur (asana) “savasana” diseburt juga “yoga nindra”  yang secara harfiah berarti yoga tidur. Yoga nindra menurut  Claire (2006) merupakan posisi relaksasi yang mendalam yang dapat melepaskan ketegangan fisik, mental, emosi, dan spiritual. Postur savanna dilakukan dengan berbaring terlentang lurus dengan kedua kaki terentang menjauh dan garis tengah tubuh. Kedua tangan terentang dikedua sisi tubuh dengan telapak kanan menghadap keatas. Kepala bersandar dengan leher lurus tidak tertekuk sehingga wajah/ hidung mengarah lurus ke atap.tulang bahu harus lemas dan terentang lebar menyentuh lantai. Tulang ekor menyentuh lantai dengan tulang punggung dibawah tetap melengking alami. Mungkin akan terasa lebih nyaman jika meletakkan bantalan dibawah lengkungan leher atau punggung.
c.    Kundalini yoga
Kundalini yoga adalah salah satu jenis yoga yang menekankan pada aliran darah dan pernapasan. Semua gerakan yoga asana dilakukan dengan mengendalikan napas. Memang pada umumnya ada keselaraan dalam melakukan yoga dengan bernapas sangat penting. Tetapi dalam kundali yoga. Eksplorasi pada proses bernapas merupakan hal yang sangat penting, selain itu kundalini yoga juga mencakup latihan meditasi, bernyayi, dan pernapasan.
d.   Iyengar yoga merupakan jenis yoga yang dikembangkan oleh B.K.S. iyenar lebih dari 60 tahun yang lalu. Dengan mengedepankan kekuatan dan daya tahan. Yoga merupakan proses yang dilakukan pada umumnya memiliki jangka waktu yang cukup lama dalam mempertahankan suatu posisi. Hal lain yang membedakan iyengar dengan jenis yoga yang lainnya adalah dengan penggunan alat praga seperti seperti tali, bantal, dan  blok yang dapat membantu seseorang dalam melakukan peraktik yoga. Peraktik iyengar yoga ini sebenarnya menggabungkan juga antara yoga tradisional dengan kategori yang lebih luas dengan dengan menggunakan alat peraga. Dengan demikian, iyengar yoga ini dapat dilakukan juga orang tua, sakit, atau yang memiliki keterbatasan fisik karena proses latihan yang dapat mengggunakan alat peraga serta melakukan gerakan yang perlahan ketika melakukan pose dapat dilakukan oleh mereka. Manfaat yang dirasakan ketika berlatih yoga iyengar yoga adalah meningkatkan kesalaraan antara proses dengan melakukan kegiatan, meningkatkan daya tahan dna kekuatan tubuh, meningkatkan flesibilitas dan juga konsentrasi.
e.    Bikram yoga
Bikram adalah guru yoga dari India yang membawa ajaran yoganya ke Amerika Serikat pada tahun 1971, atas undangan dari Asosiasi Dokter Amerika (ADA). Di bawah bimbingan gurunya, Bikram bekerjasama selama tiga tahun dengan dokter dan peneliti di Universitas Rumah Sakit Tokyo dan menciptakan jenis hatha yoga yang unik ini. Bikram yoga juga dikenal dengan yoga yang unik karena tempat yang digunakan lain dari biasanya yaitu ruangan yang bersuhu tubuh sekitar 35 sampai 42 derajat. Penggunaan suhu tubuh tersebut bertujuan untuk dapat melakukan gerakan secara lebih mendalam, sehingga bisa lebih cepat mendapatkan manfaat dari yoga. Panas juga akan meminimalkan cidera, mempercepat proses relaksasi, meningkatkan stamina, selain itu juga akan mendorong tubuh untuk melakukan pembersihan dan detoksifikasi    (file:///D:/BAB%20II%20Bikram%20Yoga.htm. Di peroleh pada tanggal 4 oktober 2014).
f.     Ashtanga yoga dikembangkan oleh Sri Pattabhi Jois dan mempunyai ciri khas menekankan pada yoga fisik dan juga sinkronisasi bernapas. Gerakan yoga dilakukan dengan progresif dan tarsus-menerus dengan adanya serangkaian yoga proses yang dapat meningkatkan stamina, menurunkan berat badan, serta menguatkan otot perut. Bagi anda yang masih pemula. Mungkin akan memerlukan waktu untuk dapat melakukan ashtanga yoga. Ada sebaiknya sebelum anda memiliki pengalaman dalam melakukan yoga sebelumnya.
g.    Hatha yoga jenis yoga ini menggabungkan antara yoga postures prayama (breathing), dan meditasi.
h.    Power yoga merupakan jenis yoga yang dikembangkan dari ashtanga yoga oleh American yoga teachers yaitu Beryl Bender Birch dan Bryan Kest. Power yoga juga bisa dikatakan juga sebagai gym yoga dengan menggabungkan peregangan, melatih kekuatan dan meditasi.
i.      Prenatal yoga jenis yoga ini dikhususkan untuk para ibu hamil. Terdiri dari beberapa katagori yang biasanya didasarkan pada tingkat trimester ibu hamil. Prenatal yoga proses biasanya dirancang untuk membantu agar si ibu menjadi lebih rileks dan membantu mengurnagi pegal-pegal dan nyeri. merupakan salah satu latihan yang baik untuk dilakukan ibu hamil karena dapat membantu ibu dalam proses kehamilannya.
Di dalam penelitian kali ini jenis yoga yang di gunakan oleh peneliti ialah bikram. Penemu Bikram Yoga adalah Choudhury. Choudhury, yang lahir di Kalkuta, India pada 1946, mendirikan College Yoga India di Beverly Hills tahun 1974. Dia dan istrinya Rajashree adalah juara yoga di India. Yoga Bikram adalah serangkaian pose yoga dan dilakukan di ruangan yang panas sampai 40 derajat Celcius. Bedanya dengan yoga umumnya, latihan ini dilakukan selama 90 menit dalam ruangan panas. Suhu panas akan mempercepat perubahan dalam tubuh, memperbaiki sirkulasi darah, dan menghilangkan racun. Sementara gerakan-gerakannya sendiri terdiri dari 26 postur dan 2 latihan pernafasan. Mampu memperbaiki anggota tubuh yang cidera. 26 postur ini dilakukan berulang kali. Postur-postur ini, dijamin Laurent, postur-postur sangat mendasar dan simpel untuk diikuti. Yang perlu diantisipasi adalah suhu panas dalam ruangan. Umumnya orang membutuhkan adaptasi. Dua kali latihan baru akan terbiasa dengan suhu panas ini. Jika tidak tahan sebisa mungkin jangan menyerah dan memilih keluar ruangan. Lebih baik merebahkan diri atau duduk dan mengatur pernapasan.
Bikram yoga membenahi tubuh anda dari bagian yang paling dalam hingga luar. Beberapa peserta mengikuti yoga bikram untuk menghilangkan penyakit, selain itu untuk menurunkan berat badan dan memperindah postur tubuh dari latihan ini bisa diikuti dari umur 6 tahun hingga 75 tahun. Hanya untuk anak kecil tidak dilakukan penuh. (internet). Untuk melakukan ini pastikan untuk minum banyak air sebelum dan sesudah kelas sehingga Anda tidak mengalami dehidrasi. Makan harus dilakukan 2 jam sebelum latihan untuk memastikan semuanya telah dicerna baik oleh lambung dan perut anda dan pastikan intstruktur yang anda pilih telah disertifikasi untuk mengajar (Pujiastuti, 2014).
Membentuk tubuh ideal merupakan tujuan banyak orang modern. Selain menunjang penampilan dan daya tarik, tubuh yang ideal dengan perut ramping akan memudahkan kita melakukan kegiatan, tidak mudah lelah dan kesulitan bergerak jika memiliki tubuh yang ramping. Salah satu jenis yoga yang lebih bermanfaat untul lingkar perut dan indeks massa tubuh adalah bikram dikarenakan  26 gerakan ini secara sisitematis dirancang untuk mengalirkan darah segar yang teroksigenisasi seratus persen dari tubuh, pada setiap organ dan serat tubuh, memperbaiki seluruh sistem menjadi lebih sehat dan sangat bermanfaat untuk membentuk otot perut dan kelenturan tulang belakang, selain itu akan membantu untuk mengurangi lemak pada perut. (Wirawanda 2014). Selain itu yoga jenis ini memiliki  manfaat mengurangi stres, mendorong penurunan berat badan, mendorong relaksasi, meningkatkan peredaran darah, meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas tubuh, membuat kulit lebih bercahaya dan lembap, sekaligus memberikan energi untuk menikmati hidup (file:///D:/BAB%20II%20Bikram%20Yoga.htm, Di peroleh pada tanggal 4 oktober 2014).

11.     Waktu melakukan yoga
Yoga bisa dilakukan berbagai tempat. Sesuai gerakan dan metode yoga dengan tempat yang dipakai. Usahakan untuk melakukan yoga ditempat yang sunyi sehinga bisa berlatih konsentrasi. Waktu melakukan yoga dalam penilitian dua minggu sebanyak empat kali dengan waktu sebanyak 40-90 menit selama satu bulan dan dilakukan secara rutin. Yang terpenting adalah lakukan yoga pada tempat yang nyaman dan tidak memungkinkan adanya gangguan.  Yoga sendiri bisa dilakukan diberbagai tempat, namun kita bisa memilih waktu yang membuat yoga mnjadi maksimal. Pagi hari sebelum melaksanakan aktivitas merupakan salah satu pilihan terbaik untuk melakukan gerakan yoga (Jan, 2008).
Menurut Rima (2011) Sebagai olahraga yang khas, maka yoga juga memiliki pakaian khusus yang sering digunakan. Pakaian yoga banyak mempertimbangkan beberapa unsur seperti bahan, bentuk, dan warna. Walaupun merupakan panduan dasar, namun tentu tidak ada kewajiban khusus harus memakai pakaian tertentu untuk melekukan kegiatan yoga.
Pakaian yoga sebaiknya terbuat dari katun. Kain dengan bahan katun lebih sejuk dan mudah menyerap keringat untuk bentuknya juga sebaiknya longgar tujuannya agar gerakan-gerakan yoga bisa dilakukan dengan nyaman dan tanpa hambatan. Hal ini melambangkan kesederhanaan dari setiap gerakan yoga yang dilakukan. (Wirawanda 2014).

12.     Jenis dan gerakan yoga untuk lingkar perut dan IMT
Berikut ini beberapa gerakan dalam yoga yang bisa membentuk tubuh dan perut yang ideal:
a.    Pemanasan
b.    Marjasana
Dengan ini sangat bermanfaat untuk pembentukan perut dan kelenturan tulang belakang. Bahkan jika dilakukan dengan rutin dan diimbangi dengan meditasi, gerakan ini juga bisa menenangkan fikiran anda. Langkah yang perlu dilakukan adalah :
1)   Posisi bertumpu di atas lutut tegal lurus dengan pinggul, seperti membentuk pose kuda-kuda.
2)   Posisikan tangan dengan tegak lurus dengan bahu dan menyangga lurus dengan bahu.
3)   Tulang belakang lurus dan leher lurus dengan tulang belakang.
4)   Tarik nafas
Sedangkan menurut (Lebang 2013) jenis dan langkah-langkah yoga untuk lingkar perut.
c.    Bhujangasana
1)      Telekupkan badan dan luruskan.
2)      Angkat bagian pinggng ke atas dan sangga dengan kedua tangan.
3)      Tarik kepala ke belakang.
4)      Usahakan untuk menggunakan kekeuatang punggung dalam menahan pose, bukan sanggaan tangan. Tangan hanya dipakai untuk menjaa keseimbangan tubuh.
5)      Jika anda sudah mahir anda tidak perlu menyangga tubunh dnegan tangan.
6)      Pose ini sangat bermanfaat untuk melenturkan badan dan menguatkan otot belakang. Pose ini juga untuk meringankan yeri punggung dan mengurangi lemak pada perut.
d.   Navasana
1)      Lakukan pada posisi duduk dan luruskan kedua kaki ke depan
2)      Angkat kedua kaki, tetap lurus, badan akan membentuk huruf  V
3)      Tahan posisi ini selama setengah menit lalu kembali pada posisi semula.
4)      Lakukan geraka ini dua kali sehari
5)      Pose ini akan berguna untuk menguatkan otot perut dan punggung.
e.    Uddyiana Bandha
Pose ini memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Selain mengurangi lemak pada perut anda. Selain itu, gerakan ini juga berguna bagi jantung sehingga jantung bisa memomp darah lebih efektif. Pose ini membantu mengatasi masalah hati, sembelit, dan gangguan pencernaan. Gerakan-gerakan ini yang bisa dilakukan dalam pose ini ada dua cara :
Gerakan 1
1)    Lakukan pada pose berdiri
2)   Buka kaki dengan lebar 30 cm dan lutut sedikit menekuk
3)   Tarik napas dalam-dalam lalu tekan perut ke luar dengan otot perut dan hembuskan napas sambil tekan perut ke dalam
Gerakan 2                                                                                           
1)      Dengan pose sama, tekan perut ke dalam dan keluar dengan cepat sebanyak 10 tanpa menarik napas
2)      Lakukan napas dengan teratur setelah selesai
f.     Willow
1)   Berdiri dengan kedua kaki menempel dan tangan di samping badan
2)   Letakkan telapak  kaki kiri pada sisi dalam paha kanan
3)   Jika kesulitan anda bisa menempelkannya pada lutut saja
4)   Tempelkan kedua tangan kedepan badan seperti pose menyembah
5)   Tahan pose ini selama beberapa saat. Ada bisa melakukan meditasi dalam posisi ini jika sudah terbiasa
6)   Rentangkan tangan ke atas
7)   Tarik napas sambil membengkokan badan ke sebelah kiri
8)   Lakukan pada posisi berlawanan sebanyak beberapa kali
9)   Pose ini sangat bermanfaat untuk membentuk ke dua sisi perut
g.    Crescent
1)   Berdiri dengan kedua lengan berada disamping tubuh
2)   Tarik nafas kemudian angkat kedua tangan  ke atas denag ujung jari terbuka kearah atas
3)   Hembuskan napas dan bungkkukkan dengan menarik kaki kiri lurus ke belakang dan kaki kanan dilangkahkan ke depan dan ditekuk.
4)   Lakukan pada posisi yang berlawanan
5)   Tahan posisi ini dalam beberapa saat
6)   Poose ini akan memperkuat otot piinggul, paha dan perut.
h.    Melayang
1)   Tidur telengkup seperti melakukan push-up
2)   Angkat badan dengan tumpangan pada kedua tangan dan jari-jari kaki. Usahakan badan lurus
3)   Tahan posisi ini beberapa saat
4)   Jika sudah terbiasa, maka anda bisa mengangkat tumpuan jari kaki sehingga hanya bertumpu pada ke dua tangan. Usahaka badan tetap lurus. Anda juga bisa mengangkat tumpuan hanya pada sebelah kaki untuk membantu keseimbangan tubuh
5)   Pose ini akan sangat bermanfaat untuk membakar lemak pada kaki, lengan, dan perut (Wirawanda 2014).
i.      Kursi
1)      Berdiri dengan kedua kaki menempel angkat kedua tangan dan luruskan
2)      Turunkan tubuh seperti posisi duduk di kursi imajiner
3)      Tahan posisi ini dalam beberapa saat
4)      Pose ini akan bermanfaat untuk membakar lemak pada bokon, paha, dan kaki.
j.      Adho Muksa Svanasana
1)      Posisi ini akan bermanfaat untuk meningkatka kekuatan dan fleksibilitas otot bahu, otot paha, dan betis
2)      Tidur dengan posisi terlungkup
3)      Buka kedua kaki selebar punggung dan tempelkan jari kaki ke lantai
4)      Angkat perut hingga ke atas sehingga tubuh akan membentuk huruf V terbalik jika dilihat dari samping.
5)      Tahan dapa posisi ini beberapa saat.
k.    Urdhava Padasana
Satu-satunya gerakan dengan tingkat repitisi tinggi pada iyengar yoga. Menempatkan kaki di ketinggian tertntu secara berkesinambungan, sehingga menstimulasi otot perut, terutama bagian lemah, otot bawah
Langkah-langakah:                       
1)   Posisi tubuh telentang angkat tangan dengan penuh energi di atas kepala, telapak tangan menghadap atas. Regangkan tubuh dari ujung jari hingga kaki. Kekuatan lutut dan telapak kaki.
2)   Hembuskan napas angkat kaki setinggi 30 derajat. Arahkan tulang punggung bawah anda memanjang menjauh dari pinggang, lalu ratakan dengan tanah. Panjangkan tumit menjauh dari tubuh. Tahan 2-3 detik tanpa menahan napas.
3)   Hembuskan napas perlahan angkat kaki hingga 90 derajat. Panjangkan otot hamstring (paha belakang) dan betis atau bagian belakang kaki. Tahan sambil bernapas normal selama 30 detik. Hembuskan nafas, turunkan kaki perlahan-lahan ke lantai. Lakukan 8-12 kali.


l.      Vasithasana
Memperkuat struktur otot perut secara menyeluruh dengan memberikan stimulasi berat tubuh dan latihan menjaga keseimbangan.
Langkah-langakah:
1)   Letakkan tangan di bawah bahu  dengan posisi telapak tangan melebar. Sangga tubuh dengan menekukkan lutut kanan di bawah posisi pangkal paha dan menekan lantai. Luruskan kaki kiri.
2)   Perlahan-lahan luruskan kaki kanan dan aktifkan area tubuh bagian atas. Saat setelah stabil, angkat kiri ke atas. Lalu, putar kepala kearah tangan kiri. Tahan selama mungkin.
3)   Ganti posisi.
m.  Setubandha Sarvangasana
Menjaga elastisitas otot perut serta merilekskan organ-organ di rongga perut.
1)   Posisi tubuh telentang di lantai. Letakkan lipatan selimut di bawah bahu dan pangkal leher. Tekuk lutut, posisi kaki terbuka lebar pinggul. Pegang pergelangan kaki sambil menekan bahu lantai.
2)   Putar bahu  ke arah dalam sambil mengangkat pinggul ke atas. Tekanan, panjangkan paha belakang untuk memberi sokongan paha belakang untuk memberi sokongan. Tahan selama 5 detik sambil bernapas normal. Turunkan perlahan (Lebang 2013).
n.      Pendinginan
Untuk menunjang keberhasilan, biasakan untuk melakukan gerakan-gerakan yoga secara rutin sebanyak empat kali dalam seminggu. Namun, jangan terlalu memaksakan tubuh untuk melakukan gerakan yoga. Lakukan gerakan yang ringan dan semakin meningkat kesulitannya. Tubuh yang jarang digerakkan tentu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terbiasa. Lebih penting, jangan melakukan gaya hidup yang tidak sehat, makan-makanan yang tidak sehat dan jangan terlalu sering atau terlalu sediki beristirahat. Lakukan banyak meditasi dan relaksasi sehingga pikiran tidak terbebani. Tubuh yang positif akan olebih mudah terbentuk lewat pikiran yang positif juga.
Selain dalam bentuk gerakan dan meditasi, yoga juga mengajak kita untuk selalu memperhatikan asupan makanan. Makanan yang sehat dan dimakan dengan benar akan menghasilkan tubuh yang sehat dan bugar. Sebaliknya, makanan yang tidak sehat dan dimakan dengan salah akan menghasilkan tubuh yang tidak baik. Karena itu yoga selalu mengajarkan kita untuk memakan makanan yang baik. Tidak hanya itu, kita juga harus memperoleh makanan dengan cara yang baik pula. Yoga juga menganjurkan kita agar kita lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dibandingkan dengan daging. Kita bisa memperoleh protein dari berbagai makanan lain, seperti kedelai dan juga susu (Ananda dkk 2013).
13.  Manfaat yoga
Yoga memilili banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan fikiran. Lewat meditasinya, fikiran dapat menjadi lebih tenang. Selain bermamfaat bagi psikis, yoga juga sangat bermanfaat bagi jasmani seseorang. Gerakan-gerakan yoga mempunyai banyak manfaat yang tersembunyi yang tidak terkirakan sebelumnya. Banyak manfaat secara fisik yang bisa kita capai jika rutin melakukan yoga dengan benar. Salah satu dari hasil melakukan gerakan yoga adalah membentuk tubuh dan mengecilkan perut. Banyak sekali manfaat yoga, seperti:
a.    Memperbaiki postur tubuh, postur tubuh yang awalnya buruk menjadi lebih baik lagi. Kerena tubuh butuh keseimbangan pada tulang punggung dan otot-otot punggung sebagi penyangga tubuh kita (Stefanus 2010).
b.    Melindungi jantung, jantung adalah organ pekerja keras didalam tubuh manusia, namun latihan  yoga dapat meringankan kerja jantung. Karena penyumbatan darah akibat akibat peumpukan lemak di dinding saluran darah membuat kerja jantung semakin berat (Lebang 2013).
c.    Menurunkan gula darah dan kolestrol jahat, khususnya pada penderita diabetes. Pendekatan yang bersifat fisioterapis-fisiologis juga menjadi unsur pelengkap yang sangat membantu penderita diabetes, salah satunya dengan melakukan yoga. Menurut Cle Souren, Direktur Lembaga Iyengar Yoga Amsterdam konsep terapi yang diberikan yaitu serangkaian pose yang bersifat backbending atau twisting, pendekatan ini secara umum sangat membantu meningkatkan kualitas kesehatan para penderita diabetes (Lebang 2013).
d.   Menurunkan tekanan darah, yoga sangat baik bagi penderita hipertensi (Yen 2014).
e.    Memperlancar peredaran darah, karena rasa rileks yang didapat dari yoga membantu kelancaran sirkulasi darah dalam tubuh, khususnya di tangan dan kaki (Yen 2014).
f.     Membersihkan limfa, yang merupakan cairan yang kaya akan sel kekebalan tubuh. Dengan berlatih yoga dapat membantu system limfatik, merusak sel-sel kanker dan membuang racun-racun dari produksi fungsi selular (Lebang 2013).
g.    Melancarkan sirkulasi darah, penyumbatan darah akibat penumpukan lemak berubungan dengan kondisi tubuh yang jarang bergerak, bisa menurunkan vitalisasi seorang manusia secara signifikan. Gerakan yang teratur akan membuat tubuh membakar kalori yang cukup dan mempergunakan cadangan lemak secara maksimal, sehingga jumlah kalori yang masuk terjaga dan aliran darah mengalir bisa keseluruh tubu secra konstan (Lebang 2013).
h.    Menurunkan nilai lingkar perut dan IMT
Otot perut adalah bagian tubuh yang memiliki struktur  yang sangat kompleks, selain itu melindungi rongga yang berisi organ yang super paling penting menunjang kehidupan, ia juga beperan penting menyangga beban tulang punggung dan aktor utama dalam melakukan pergerakan tubuh. Selain berlatih crunch atau sit up, melakukan asana yoga juga sangat baik dalam memberikan stimulasi terhadap otot perut. Tidak sekedar bekerja untuk memperkuat otot perut, yoga memberikan pendekatan secara holistik. Otot perut dipandang sebagai bagian dari kesatuan tubuh manusia yang harus dipelihara sesuai fungsinya. Menurut BKS Iyengar, pakar yoga dunia, yoga tidak hanya bekerja secara anatomis, melainkan juga anatomis psikologis. Dalam artian, fungsi tubuh harus memenuhi kebutuhan manusia secara menyeluruh. Untuk menjaga fungsi keharmonisan kehidpan, otot perut tidak hanya indah dilihat, namun harus berfungsi secara maksimal (Lebang 2013).
14.  Pandangan Islam
Dalam Al- Qur’an telah menjelaskan larangan untuk makan berlebihan. Makan berlebihan tidak baik bagi kesehatan karena akan menimbulkan berbaai macam penyakit terutama obesitas yang akan mempengaruhi keadaan hormone pada perempuan. Sehingga akan terganggu system reproduksinya.  Al- Qur’an Surat Al-A’raf ayat 31 :
ا بَنِي آدَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
            “Makan dan minum, tetapi jangan berlebih-lebihan Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan ” (Al-A’raf ayat 31).
Dilihan dari sudut pandang Islam, permasalahan mengenai gizi lebih disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, pemasukan energy lebih besar dari pada pengeluaran energi. Hal ini tentu saja terkait dengan pola makan berlebihan yang mengakibatkan penumpukan cadangan energi dalam tubuh. Agama Islam mengatur mengenai pola makan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah 3340
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ الْحِمْصِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَتْنِي أُمِّي عَنْ أُمِّهَا أَنَّهَا سَمِعَتْ الْمِقْدَامَ بْنَ مَعْدِ يكَرِبَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ حَسْبُ الْآدَمِيِّ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ غَلَبَتْ الْآدَمِيَّ نَفْسُهُ فَثُلُثٌ لِلطَّعَامِ وَثُلُثٌ لِلشَّرَابِ وَثُلُثٌ لِلنَّفَسِ      Aku mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam besabda : “Tidaklah anak Adam memenuhi tempat yang lebih buruk daripada perutnya, ukuran bagi (perut) anak Adam adalah beberapa suapan yang hanya dapat menegakkan tulang pungungnya. Jika jiwanya menguasai dirinya, maka persetiga untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernafas ”.
Hadist  dan ayat Al- Qur’an tersebut menjelaskan bahwa batasan untuk makan dan minum harus sesuai kaidah. Karena apabila makan secara berlebiha akan berdampak buruk pada tubuh. Rasulullah mengajarkan kita untuk makan yang cukup,hal tersebut bertujuan untuk mencegah obesitas.











B.     Kerangka Konsep

Akibat Positif
§ meningkatkan fleksibelitas tubuh
§ meningkatkan kekuatan tubuh.
§ Menurunkan berat badan
§ Menghilangkan Depresi dan Stres

Akibat Negatif
§ Obesitas
§ Gizi Buruk
§ Penyakit kardiovaskuler
§ Diabetes militus

Latihan senam Yoga
Nilai Lingkar Perut dan IMT
Olahraga teratur
Pola makan
Pengaturan Diet


Obat-obatan
Gaya hidup

1.      Diet
2.      Gaya hidup
3.      Pola makan
4.      Obat-obatan
5.      Umur


Keterangan 
 















Variabel yang diteliti
Variabel yang tidak diteliti
Variabel yang tidak ditelit
Variabel yang ditelit


C.    Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep yang dibuat dan melihat hubungan variabel yang diteliti, maka disusun hipotesis sebagai berikut :
1.    Adaya pengaruh antara latihan yoga dengan adanya penrunan nilai lingkar perut dan indeks massa tubuh  pada dewasa dengan obesitas di Karang Tengah Sleman Yogyakarta

1 komentar:

  1. Slots Casino: The top gaming sites in UK (2021)
    Slots 구리 출장샵 Casino – one of the world's leading 정읍 출장마사지 online gambling sites. Slots is an 전라남도 출장안마 exciting casino 과천 출장안마 game that has a variety 서울특별 출장마사지 of exciting features such as a

    BalasHapus