Belajar
Batik
Di
Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta saat semester akhir atau semester 8 ada mata kuliah
enterpreneur, entrepreneur mengajarkan bagaimana cara jadi pengusaha berjuang
mengejar kenyamanan baru. Ia bergerak, berjalan, berpikir, mengetuk pintu,
mengambil resiko, mencari produk, membuat, membangun usaha, mendatangi
pelanggan, so setelah lulus kuliah kita tidak hanya bekerja untuk orang lain
tapi kita bisa menghasilkan uang sendiri dan membuka lapangan kerja untuk orang
lain, hebat kan... Nah suatu ketika kita diberikan tugas yang namanya itu bangkrut
game dimana saat hari libur tepatnya
pada hari minggu tanggal 10 Mei 2015. Peraturan game bangkrut sendiri yaitu kita
di tempatkan di suatu kota yang dirahasiakan dimana kita tidak diperbolehkan
membawa barang apapun seperti uang,
perhiasan, tanpa kartu identitas, hp dll. Setelah mau berangkat disitulah kita
dikasih tahu tujuannya eh ternyata kita di tempatkan di Kota SOLO.,,, yeee hmm.
Senang
juga sih bisa berkunjung ke kota tempat tinggal pak president siapa ya dialah
Pak Jokowi. Tepat Jam 06.30 WIB kita
harus sudah kumpul di kampus 1 diberikan penjelasan tentang game bangkrut sekitar beberapa menit,
kemudian kita berangkat sekitar jam 8.30 dari terminal Ngabean menggunakan Bus menuju
stasiun tugu yang walaupun didalam bus sempit-sempitan tapi asyik juga menambah
keakraban sesekali liburan sekelas bareng gitu,hehe sesampai di stasiun tugu kami pun langsung
menuju dan memasuki kereta dan mencari tempat duduk sesuai dengan nomor yang
tertera di tiket, kami pun duduk cemas dan sambil memikirkan apa yang akan
dilakukan di Solo nanti, tak lama kemudian kereta pun mulai berangkat selama 1
jam perjalan dari Jogja-Solo, sesampai di Solo, kami berpencar sesuai kelompok
masing-masing, kami bertiga yaitu Nida hidayati, Nindy sankina Agustia, dan Widia
Astuti. keluar dari kereta dengan semangat dan kami bertiga pun langsung
berjalan menjauhi stasiun untuk mencari pekerjaan apa yang dapat di lakukan,
kita pun optimis akan dapat kerja dan dapat balik ke Jogja dengan hasil kami
sendiri.
Di
tengah perjalanan kita menanyakan pada bapak-bapak yang duduk di bengkel menanyakan
tempat pasar klewer karena berharap disana banyak pekerjaan yang bisa kita
lakukan saking pengen membantunya bapak tersebut ingin mengantar ke pasar
klewer yang kebetulan tempatnya jauh sekitar 5-6 km kurang lebih segitu ,mmm
lumayan jauh tapi saying motor bapak tersebut hanya dua sedangkan kami bertiga yaa
terpaksa kita jalan kaki gak enak juga nanti ngerepotin, namun bersyukur masih
ada orang yang niat membantu tanpa mengenal kami. sekitar 1,5 jam perjalanan
melewati pasar ke pasar, rumah makan ke rumah makan, rumah ke rumah masih belum
dapat pekerjaan satupun, sampai hati terasa sudah kebal di tolak terus menerus
namun semangat kami tidak pernah pupus sampai akhirnya di dekat pasar yang
lumayan besar seperti pasar Bringharjo Yogyakarta namanya tu pasar BTC, di
pinggir jalan tersebut ada sebuah rumah makan kecil kelihatannya sih gak ada
yang bisa kita kerjakkan namun melihat kami bertiga sudah kelihatan lelah dan
lapar akhirnya ibu itu menawarkan kami memotong es batu selanjutnya mencuci
piring yang gak seberapa karena pelanggannya cukup sedikit, di kasih pekerjaan
itu rasanya bahagia tak terkira ingin rasanya semuanya kita lakuin saking
senangnya, dari hasil jerih payah kami, kami bisa makan dan mendapatkan uang. Setelah
kami selesai memotong es dan mencuci piring di tempat jualan mbak R,sebelum
kami meninggalkan jualan mbak R, mbak R meminta no HP kami mana tahu kalau kita
kesana bisa jumpa mbak R lagi, kami pun menuliskan no HP masing-masing dan
pamitan dengan mb itu
Selanjutnya mbak
R menawarkan untuk bekerja di warung bakso yang kebetulan dekat dengan warung
mbaknya, kami pun mau karena ditempat itu cukup ramai dan pelanggan yang banyak
walaupun pelayannya laki-laki semua tetapi mereka ramah dan membantu kami, nah
disanalah kami mendapatkan pekerjaan seperti mencuci piring, bersih bersih dan
mengantarkan pesanan inilah yang kami kerjakan, Setelah kami selesai bekerja di
warung bakso jam 13.00 kami pun diberi uang dan lanjut kan perjalanan menuju ke
toko yang menjual kerudung dan batik-batik di pasar dekat jual bakso tersebut.
Kami pun bekerja di toko itu dengan menawarkan kerudung dan batik disana. Rasa
lelah dan capek selama bekerja tidak terasa sedikitpun dengan rasa senang bisa
mendapatkan uang dengan sendiri tanpa minta dari kedua orangtua.
Dari game bangkrut ini kami banyak sekali
mendapatkan pelajaran yang gk bisa didapatkan waktu perkuliahan, merasakan di
tolak untuk sekian kali, sampai di perhatiin dari ujung kaki sampai ujung
rambut, bahkan sempat ada yang gak percaya kalau kami itu mahasiswa mm sedikit
kecewa juga sih dengan orang yang berada. Kami berfikir orang yang berani
memberi pekerjaan itu malah orang-orang biasa yang mana mereka juga sangat
membutuhkan uang daripada rumah makan yang cukup besar maupun rumah yang mewah,
mereka lebih takut untuk beramal, walaupun begitu kami bersyukur masih banyak
orang yang mau menolong kami seperti kami hanya diberikan makan dan minum
secara gratis, selain itu ternyata mencari uang untuk makan saja susah dari
sinilah hati kecil tersentuk untuk melihat kebelakang masih banyak orang lebih
susa dari kami, dan kami lebih mengerti perjuangan orang tua dalam mencari
nafkah yangmana mereka tidak pernah mengeluh dan bepura-pura bahagia, kecukupan
di depan kami.
Finally tak terasa waktu menunjukkan pukul 15.30
waktunya pulang, di stasiun kami langsung membeli tiket tanpa duduk haha
maklum cuma Rp 8.000 eman-eman uangnya ee,,, di dalam
stasiun kami masih teriyang-iyang kefikiran saat berjuang mencari uang untuk
makan dan pulang balik ke Jogja. Sampai di stasiun tugu sekitar jam 18.30 selanjutnya kami dan kawan-kawan
beranjak menuju kampus I dengan jalan kaki skitar 2 km, namun ditengah
perjalanan kami memutuskan menggunakan becak menuju kampus I. sampai di kampus
I sudah di sediakan makanan, istirahat sejenak, tak lama kemudian kami pulang,,
oh iya lupa pas sampai dikampus cek hp ada 1 pesan masuk, di buka perlahan eh
ternyata mbak R sms nanyain sudah sampai rumah belum dan sampai sekarang kami
masih sering smsan with mbak R. ini
cerita kami mana cerita kalian?? Seru juga kan pastinya.
NB: semoga cerita ini bermanfaat
dan menginspirasi semua dan selalu tetap BERSYUKUR bahwa Allah itu tidak akan menguji seorang hambanya melebihi
dari kemampuannya.
Setelah
kesulitan pasti ada kemudahan oke JJJ
“JANGAN
MENYERAH”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar